Bagian Tujuh

115 24 3
                                    

"selamat.." ucap Peter sambil memberikan bucket bunga kepada Nadila yang baru masuk ke mobil. Nadila menerima bucket dan menghirup bunga yang diberikan Peter "lohhh.. parfum baru aku.." serunya senang.

"pasti minta samplenya sama abi yahh??" tanya Nadila memamerkan senyum lebarnya.

Peter mengabaikan pertanyaan Nadila dan memilih untuk menyuruh gadis itu memasang seatbelt.

"seatbelt.. please.." pinta Peter membuat Nadila mengalihkan tatapannya dibunga lalu memasang seatbletnya.

Buket bunga yang diberikan Peter sebagai bentuk perayaan hari ini, karena secara resmi Nadila masuk perkuliahan. Sudah empat bulan berlalu dari pernyataan cinta kemarin dan Peter akhirnya menemukan jawabannya.

Dirinya menyukai Nadila lebih dari seorang adik dan hari ini dia akan mengulang pernyataan cintanya dengan sengaja mengajak gadis itu untuk menghabiskan waktunya sebelum Nadila berangkat ke Malaysia besok untuk promo lagu.

"Hari ini.. kita kemana?" tanya Nadila

"sea world.." sahut Peter sambil menyetir.

"serius?? Nggak bohong?? kok tahu aku mau kesana,, sudah dilist aku dari lama.. cuman belum sempat.." seru Nadila senang, membuat Peter tersenyum karena pilihannya tepat.

Perjalanan satu jam di-isi dengan Nadila yang sibuk menceritakan kampus barunya dan alasan dia memilih kampus itu untuk melanjutkan studinya. Peter mendengarkan cerita Nadila dan kadang menanggapi dengan tawa. Peter mematikan mesin mobil dan Nadila bergegas membuka seatbelt dengan cepat.

Nadila memindahkan bucket Bunga ke belakang agar tidak rusak terkena hawa panas matahari, setelahnya dia turun. Saat ia ingin berjalan cepat dirinya berjengit kaget karena Peter menautkan tangannya ke dalam genggaman peter.

"biar nggak hilang.." alasan Peter.

Nadila merasakan hawa panas mulai naik kearah wajahnya membuat rona merah jambu dari blush on hari ini terasa semakin nyata. Peter melihat tangan nadila di tangannya membuat laki-laki itu baru sadar bahwa tangan gadis ini sangat kecil terasa seperti menggenggam tangan balita yang mengeluarkan rasa hangat yang nyaman.

Mereka pun berjalan kearah antrian untuk mengantri, Peter merapikan topi-nya begitu juga Nadila yang merapikan letak maskernya "muka aku kelihatan nggak kak?" Tanya Nadila khawatir karena melihat antrian cukup panjang untuk masuk ke seaworld.

Peter menggeleng "aman kok nad.. ayok.." ucapnya menarik Nadila agar masuk kepintu utama.

Mereka disambut dengan berbagai jenis hewan laut yang berenang bebas, Nadila berusaha mereka beberapa jenis ikan yang menurutnya menarik.

"Nad... lihat deh ikannya gini.. aaaaa" ucap Peter sambil mengikuti gerakan mulut ikan besar yang lewat di depan mereka sontak membuat Nadila tertawa.

"Ulanggg.. mau aku rekamm.." ucap Nadila.

"Enggak mau..." Peter menutup mulutnya dan berbalik menjauh saat Nadila berusaha merekamnya.

Mereka tertawa melihat tingkah konyol ikan di depan mereka "halo kak Nadila yahh?" tanya seorang pengunjung berhasil menghentikan tawa keduanya.

Nadila tersenyum ramah "iya kak.." jawabnya, wanita itu sedikit berteriak dan bergerak mencari ponselnya "aku ijin minta foto boleh nggak kak.." ucapnya membuat Nadila mengangguk mengiyakan.

Sepertinya mereka tidak mengenali peter yang langsung menaikkan maskernya, agar tidak dikenali "aku tuh tahu kak Nadila dari videonya Cut family itu lohhh.. kak Nadila suaranya bagus banget.." puji wanita yang mengajak foto Nadila.

"Wahhh.. makasih yahh kak.." ucap Nadila.

Selesai fans tadi hilang Nadila dan Peter melanjutkan ke arena feeding fish, mereka melihat pelatih memberikan hiu-hiu itu makan "Nad.. kamu tahu nggak ikan apa.. yang kalau makan buah jadi ketawa.." tanya Peter random.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang