16)

234 21 1
                                    

Happy reading









Ke esokan harinya,hari dimana Gata oh bukan tapi Nathan yang menempati raga Gata,memulai menjelma menjadi anak penurut,rencananya sih gitu,gak tau nanti kalau khilaf ya bisa apa Gata,dia kan juga manusia yang bisa khilaf kapan aja.

Jam masih menunjukkan pukul 3 subuh,tapi si kecil sudah bangun dari tidurnya,ia menatap pria yang kini menjadi orang tuanya.

"Ko maci ganteng cih,padahal kan utda punya anak tiga"gumam Gata sambil mengusap pelan wajah Alan,dan itu tak membuat Alan terganggu.

"Gue haus"gumam nya lalu beranjak dari tempat tidur dengan susah payah karna tempatnya tinggi.

Gata memeluk botol dot yang berisi sisa jus naga,perlahan tapi pasti tanpa ingin di ketahui ia mengendap ngendap keluar dari kamar menuju tangga untuk turun ke lantai bawah,jujur ia lelah tapi kalau ia menggunakan lift pasti ia tak akan bisa meraih tombolnya.

"Cucu nya dimana cih,gue haushh nih"_Gata

"Tuan kecil sedang apa"_maid

"ASHTAGAGOBLOKANYINGKAGET,bibi ngagetin Gata tau"_Gata

"maaf tuan kecil,saya benar benar tidak bermaksud mengagetkan tuan kecil,maaf....."_maid

"Gata bakal maafin bibi,tapi buatin Gata cucu dulu ya,Gata haushh"

"Baik tuan kecil"ucap sang maid mengambil alih botol dot yang di berikan Gata.

"Gata kok balu liat bibi ya"tanya Gata sambil mengamati apa yang di lakukan sang maid.

"Saya baru di sini tuan kecil,kemarin sore baru nyampe"

"Oh gitu ya,bi kaci gata kotak cucu nya,jangan di cimpan dulu"ucap nya menghentikan sang maid yang akan menaruh kembali susu di laci.

"Ini tuan kecil susunya,saya pamit ke wc"_maid

"Makaci bibi"gumam Gata sambil tersenyum,sangking bahagianya dia mau teriak

Gata melihat ke sekitar,setelah melihat tak ada siapa siapa  anak itu akhirnya mendudukkan dirinya di depan kulkas,menaruh botol susunya di sampingnya,dan yang paling dinanti nantinya akhirnya ia lakukan,mengemil susu bubuk tanpa ada yang tau.

Beberapa menit berlalu akhirnya ia berhenti setelah merasa agak sesak di dadanya,meninggalkan kaleng susu dan beberapa isinya yang berserakan,bahkan beberapa bubuk susu menempel di pipi dan bagian mulutnya,jangan lupakan susu yang kini enteng di mulut si kecil.

Cklekk~~

Suara pintu yang di buka perlahan,si pelaku yang membuka pintu menatap ke arah kasur,di mana terdapat pria besar yang tidur di sana tak terusik sama sekali.

"Daddy"panggil Gata sambil mencolek punggung Alan,posisinya gini,Alan tidur di bagian pinggir ,sehingga Gata yang masih di bawah dapat menyentuhnya.

"Daddy,Alan,WOW ALAN,DADDYYYYYY"teriak Gata yang hanya di respon pergerakan kecil dari Alan.

"DADDY BANGUN DADA GATA CAKIT" teriaknya sekali lagi,dan berhasil Alan bangun dengan ke adaan panik dan sedikit linglung.Melihat ke arah Gata dan tanpa aba aba mengangkatnya ke gendongannya.

"Anak Daddy,mana yang sakit,bilang sama Daddy"_Alan

"Da..ddanya cakit"ucap Gata sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Alan

"Tahan bentar ya sayang,kita telfon om Dalfin"ucap Alan sambil mencari nomor kontak Dalfin.

Alan berjalan keluar kamar sambil mengelus punggung Gata,sesekali menggerutu karna telfonnya tak di angkat oleh Dalfin.

NaGathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang