Beberapa minggu yang lalu..
Sebelum Aldrich Benjamin tewas.Pertemuan mereka memang tidak disangka, saat itu Aldrich berjalan menghampiri Greyzia yang sedang membaca buku di Perpustakaan REGIS HIGH SCHOOL.
Bentuk Perpustakaan sekolah mereka sangat nyaman dan pastinya megah.
Beberapa orang ada yang memang membaca buku, mengerjakan tugas, dan ada juga yang hanya dijadikan sebagai alibi, karena dipakai untuk berpacaran."Apa kau tahu ini Perpustakaan? Stop kissing!" Greyzia sudah memberi peringatan pada dua insan yang sedang bercumbu dibalik novel sialan.
Laki-laki di sana mengintip sedikit dibalik novelnya, lalu tidak tahu bagaimana keadaannya. Tiba-tiba saja dia mendekati Greyzia Alice Eugene yang sedang fokus membaca.
Satu hal yang harus kalian tahu, Greyzia bukanlah perempuan yang lemah. Jika memang mereka salah, dia harus berani menegurnya. Sebaliknya jika Greyzia yang bersalah, perempuan itu akan meminta maaf pada lawannya.
"Kau ingin coba bercumbu denganku?" Greyzia hanya memejamkan matanya, di saat laki-laki sialan ini mendekatinya.
"Sepertinya kau tadi sangat marah, karena melihatku berciuman dengan kekasihku." Pada akhirnya Greyzia menutup bukunya, dan dia menoleh pada laki-laki sialan di sampingnya.
Laki-laki itu menatap Greyzia, tepat di manik mata berwarna biru metalik yang dimiliki perempuan tersebut.
"Aldrich Benjamin." Laki-laki tersebut mengulurkan tangannya pada Greyzia, hanya untuk sekedar mengajak berkenalan.
"So? Aku sungguh tidak tertarik berteman dengan orang baru." Saat itu juga Greyzia memilih berdiri dari kursinya, laki-laki sialan ini sangat mengganggu sekali baginya.
"Siapa yang ingin mengajakmu berteman, Nona?" Aldrich berdiri juga dari sana, dia menghampiri Greyzia, lalu menahan pintu perpustakaan supaya tidak terbuka.
"Biarkan aku keluar dari sini."
"Berkencanlah denganku, baru ku izinkan kau keluar dari sini."
Iris mata abu-abu milik Aldrich sangat menawan sekali, pemiliknya menatap tajam ke arah mata biru metalik milik Greyzia Alice Eugene.
Cekrek!
Bunyi kamera sialan dari ponsel Aldrich, yang dengan sengaja mengambil gambar wajah cantik Greyzia.
"Untuk ku jadikan walpaper ponselku."
"Hapus!"
"Tidak."
"Hapus, Aldrich!"
"Tidak, Alice."
"Siniin ponselmu, aku ingin menghapusnya sendiri."
"Berikan nomormu dulu, baru ku hapus fotonya."
Mereka berlarian di dalam Perpustakaan, tanpa sadar seseorang di luar jendela menatap perlakuan mereka berdua. Namun mereka tetap saja menghiraukannya, padahal ada beberapa murid yang sedang membaca di sana. Pastinya terganggu dengan kehebohan dua orang ini.
"Aku sudah mengatakannya, bahwa aku menolak untuk berteman denganmu."
Greyzia berjalan menuju pintu perpustakaan, lalu sedikit membanting pintu tersebut. Sehingga mengejutkan murid yang masih berada di dalam.
Tidak lama kemudian, Aldrich Benjamin berlari mengikuti arah kepergian seorang Greyzia.
"Jika kau tidak ingin berkencan denganku, aku akan menjatuhkan diriku dari sini, Nona Alice!" Semua murid yang berada di luar area Perpustakaan melihat adegan Aldrich yang menaiki balkon sekolah. Namun tubuhnya bisa menjaga kesetimbangan, supaya tidak benar-benar terjatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
GREYZIA
Mystery / ThrillerSebelum menemukan pelakunya, cerita ini tidak akan berakhir dan selalu menjadi tranding topic. Banyak korban yang mati dengan sangat mengenaskan, ini bukan perihal kabar buruk. Tetapi sudah melampaui batas. Dengan lugunya, Greyzia Alice Eugene bern...