CHAPTER 1

77 40 61
                                    

Deru mobil sport menimbulkan keramaian di lapangan Regis High School.
Laki-laki dengan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya, menambah kesan lebih pada pahatan ketampanannya. Beberapa Minggu terlewatkan setelah kabar Aldrich Benjamin begitu saja menghilang.
Seseorang itu memberikan kunci mobil pada valet sekolah.
Biasanya yang menggunakan valet hanyalah orang-orang kaya dan terpandang di Regis High School.

Meskipun Greyzia Alice Eugene juga termasuk orang terpandang, tapi dia cukup sederhana. Bahkan dia enggan menggunakan mobil-mobil bagusnya yang berjejer di garasi rumahnya. Dia lebih memilih diantar oleh sopir, daripada harus menyetir sendiri. Kecuali jika dia sedang quality time dengan mamanya, mau tidak mau Greyzia harus membawa mobil.

Dia tahu laki-laki di sana itu siapa, karena kelakuannya dari zaman pertama kali masuk Regis High School, tidak pernah berubah—suka tebar pesona.

"Greyzia!"

"Grey!"

"Ya, ya, ya! Kau meninggalkanku lagi."

"So, bye all my girls!"

Arthur Fabian Ellard, adalah salah satu sahabat Greyzia dari banyaknya pertemanannya. Hanya Arthur yang bersikap seperti orang tertampan di Regis High School. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri, bahwa pesona Arthur selalu bisa membuat para siswi terpana.

"Kenapa kau tidak menungguku, Tuan Puteri?"

"Apakah kau sepenting itu untuk aku tunggu?" Greyzia tetap berjalan menuju kelasnya. Dia menaiki anak tangga.

"Tidak, tapi kita selalu masuk kelas bersama. Hari ini kau mengabaikanku."

Greyzia menghela napas, lalu berputar badan menghadap Arthur yang berhenti di belakangnya, hanya berjarak 2 anak tangga.

"Bisakah kau tidak mengomel padaku? Hanya karena aku tidak menunggumu? Itu bukan hal yang penting, Arthur!"

"Okay, i am sorry! Mungkin kau masih berkabung, karena kematian Aldrich. Jadi kau tidak ingin diganggu."

"Whatever! I feels very tired. Jadi berhenti kau menggangguku, Arthur!"

"Aku tidak akan mengganggumu, tapi.. please, kita jalan bersama ke kelas ya, Grey!"

Teriakan Arthur tidak didengar oleh Greyzia, dia terus berjalan lurus menuju kelas. Ingin sekali rasanya perempuan itu menyumpal mulut sahabat lelakinya yang banyak bicara ini.

"Grey, aku tunggu di kantin!"

Saat Greyzia menghentikan langkahnya, dia menoleh pada sosok Arthur yang hanya terlihat punggungnya lalu menghilang dari tangga.

Greyzia hanya menghela napas, Arthur selalu semaunya sendiri.
Tanpa menanggapi lagi, Greyzia melanjutkan langkahnya menuju kelas. Namun saat berbelok ke kelas, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Membuat kacamata laki-laki itu yang dipegangnya terjatuh.
Namun, dengan sengaja Annabel Beatrix mendahului langkah Greyzia yang berhenti diambang pintu.

Dia menginjak kacamata milik laki-laki tersebut.

"Annabel, kau merusakkan kacamatanya!" Greyzia berusaha menegur sahabatnya itu.

Jadi, Greyzia memiliki beberapa teman di Regis High School. Mereka semua sangat famous.

bullying, perokok, clubbing, balap liar, berciuman di tempat umum, dan sebagainya. Adalah kebiasaanya yang dibiarkan saja oleh semua murid, dan tidak pernah ada yang mau menegur karena takut.

Kecuali BK dan Waka Kesiswaan. Jika akan berhadapan dengan dua nama itu, mereka akan berpura-pura menjadi murid yang terlihat baik.

"Ups, sorry.. Calvin Jeff!"

GREYZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang