CHAPTER 6

34 19 44
                                    

DANGER : 18+
Mohon bijak untuk mencerna ceritaku disetiap chapter⚠️

🌔🌔🌔

Greyzia Alice Eugene, sedang menikmati es matcha-nya di salah satu kafetaria dekat dengan Regis High School. Dia sengaja tidak menelepon sopirnya agar tak dijemput untuk pulang.
Karena perempuan itu sedang menunggu kabar dari sekolah, apakah Annabel takut melanggar aturan Greyzia, atau dia memang memilih ingin berperang dengannya.

"Excusme, apakah ada orang lain di kursi ini?" Laki-laki bertubuh gempal dan berkulit hitam manis, sambil menenteng cangkir berisi kopi. Menarik salah satu kursi di depan Greyzia.

"Kau mau duduk? Silakan! Lagipula, aku juga ingin beranjak dari sini." Es matcha dalam gelas, masih disisakan separuh. Lalu Greyzia memilih berdiri dari kursinya.

"Zak Robert, wartawan dari CNN. Masih ingat?" Laki-laki itu menyesap kopinya sedikit. Lalu melanjutkan pembicaraan.

"1 Minggu yang lalu, saat kematian Aldrich Benjamin. Aku memberimu pertanyaan yang belum kau jawab." Greyzia menghembuskan napas, dan berakhir kembali duduk di kursinya.

Zak Robert tersenyum puas. Saat perempuan bermata biru metalik ini, memilih untuk duduk kembali.

"I know, tetapi aku juga tidak ingin menjawabnya." Zak tersenyum lagi, matanya menyiratkan hal lain.

"Usiamu berbeda 4 tahun lebih muda dariku, bisakah bersikap sedikit lebih sopan?" Greyzia memutar bola matanya, dia mengambil kuncir di pergelangan tangannya. Lalu menguncir penuh rambut blonde-nya, menyisakan anak rambut di sela-sela telinganya.

"Kau tidak membawa kamera besar sialanmu itu di sini, 'kan?" Zak menyemburkan kopinya, sehingga mengenai seragam Greyzia.

Perempuan itu hanya memejamkan matanya. Dua kali dengan kejadian yang sama, membuat dia merasa de javu pada pertemuan pertamanya dengan Dizon Walton di kantin sekolah.

"Aku akan mengatakan sesuatu padamu, jika kau bersikap sopan padaku, Nona Alice." Greyzia menatap tepat pada netra hitam Zak Robert.

"Sejak kapan kau mengetahui kalau itu adalah panggilanku?" Perempuan itu mengambil selembaran tissue di atas meja.

"Aku hanya menebak." Zak Robert mengambil kaos hitam polos dari dalam tasnya. Dia memberikannya pada Greyzia.

"Gantilah pakaianmu dengan kaosku." Greyzia menghentikan kegiatannya yang fokus membersihkan noda di seragam Nicole Rebecca Wyne.

"Okay, thanks!" Perempuan itu segera merampas kaos Zak Robert, lalu dia pergi dari sana untuk mencari toilet umum.

Beberapa menit kemudian, Greyzia kembali ke kursinya. Lalu siap untuk mendengarkan omong kosong dari Zak Robert.

"Aku ingin menunjukanmu sesuatu." Zak mengeluarkan beberapa lembar foto dari dalam tasnya, dia kasih tunjuk lembaran itu pada Greyzia.

"Coba kau perhatikan. Apakah kau mengenal plat nomor mobil itu?" Greyzia mengamati gambarnya, lalu menggeleng pelan. Dia bahkan sama sekali tidak mengenalnya.

"Sebenarnya, aku ingin memberitahu sesuatu penting padamu. Tetapi aku hanya ingin kau berhati-hati." Greyzia menatap Zak Robert lagi, lalu wajahnya mendekat pada laki-laki itu.

"Aku ingin mengajakmu bekerja sama, untuk mencari pelaku pembunuhan Aldrich Benjamin, dan—" Mereka masih saling menatap.

"Cepat katakan! aku tidak punya banyak waktu untukmu," paksa Greyzia, karena dia sangat penasaran.

"Felix Grissham." Zak melanjutkan perkataannya, dan itu sungguh membuat Greyzia terkejut setengah mati. Karena laki-laki di depannya ini ternyata juga mengenal Felix Grissham.

GREYZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang