Step Two

54 9 3
                                    

Jam istirahat, Riwoo dan Sungho sudah duduk di bangku kantin. Melihat kombinasi Sungho dan Riwoo sudah biasa di mata orang lain.

Lagian kalau tidak ada Sungho, Riwoo tidak akan pernah menduduki kantin. Terkadang mereka tidak hanya berdua, tentu Sungho akan mengajak Jaehyun sebagai tambahan. Karena Riwoo tidak mau melihat kemesraan mereka berdua, jadi dia tidak menyuruh Jaehyun untuk berkabung.

"Jadi lu harus berbicara dengan nya." Pinta Sungho.

Riwoo yang mendengarnya terdiam. Berbicara, hal yang tak di sukai olehnya. Dari semua cara kenapa harus ada berbicara dengan orang terlebih lagi orang yang pas dengan standarnya.

"Dari sekian banyak cara, kenapa harus berbicara? Ada yang lain kah? Intinya selain berbicara baru gue mau." Riwoo menatap Sungho lesu.

Sungho menggeleng. "Gak ada, bicara adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk mendapatkan seorang kekasih." Ujarnya.

Riwoo mendadak menjadi lesu, tidak ada cara lain. Jika berbicara satu-satunya cara yang bisa saat ini, akan ia coba di lain hari saja tidak ada waktu untuk menunggu dia kembali meningkatkan moodnya.

Melihat Riwoo yang lesu, Sungho merasa tak tega memaksanya untuk berbicara dengan orang yang dia maksud.

"Ri, kalau lu gak mau gue bakalan nyari car-" perkataan Sungho terpotong.

"Gue bakalan ngomong sama orang itu!" Pekik Riwoo sedikit pelan.

Sungho terdiam mendengar perkataan Riwoo dengan suara yang sedikit kencang. Melihat Riwoo yang bersemangat, sedikit membuatnya khawatir.

Kenapa, karena setiap kali Riwoo ingin berbicara dengan seseorang, pasti ada saja halangannya entah itu Riwoo yang gagap atau dianya yang tidak berani berbicara.

Bisa di bilang Riwoo ini orangnya anti sosial, tapi dia bukan orang yang anti sosialnya tinggi. Riwoo masih bisa berinteraksi dengan orang-orang, seperti penjaga toko, satpam, kasir, dan tetangganya.

Dengan sedikit tidak percaya, Sungho berkata. "Beneran lu mau ngomong sama orang itu?" Tanyanya.

Riwoo tanpa ragu mengangguk. Meski dia tidak bisa, apa ruginya jika ia tidak mencobanya. Asalkan dengan satu syarat,

"Iya, tapi gue bakalan ngomong sama orang itu besok!" Seru Riwoo membuat Sungho terdiam lagi.

Sungho sudah menduga hal ini akan terjadi. Riwoo kalau sudah ada tekad, pasti dia akan melakukannya di kemudian hari dan dengan alasan yang sama.

Tapi yang membuatnya sedikit terkejut itu karena Riwoo terlihat sangat bertekad untuk mendapatkan cintanya. Bagus untuknya, tapi bukankah sudah keterlaluan jika dia tidak pernah menyukai seseorang?

Setelah mengatakan itu, tanpa sepatah katapun Riwoo langsung berlari meninggalkan Sungho di kantin sendirian.

Sungho yang melihat Riwoo yang meninggalkannya, ia tidak begitu peduli. Dia sama sekali tidak heran dengan Riwoo yang tiba-tiba berlari.

Ada dua alasan mengapa, entah sudah mulai banyak orang yang berkumpul atau adanya kedatangan Myung Jaehyun.

Sungho tidak bisa menebaknya sebelum ia melihat sekitar. Kalau situasinya sudah mulai ramai, dia paham kenapa tapi kalau yang datang Jaehyun itu sudah beda cerita.

Tapi kali ini, tidak di antara keduanya. Sungho benar-benar di buat bingung oleh Riwoo dari pagi ini.

"Itu anak ngapain lari?"

"Itu anak ngapain lari?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Si Introvert Mencari Cinta ||tofuz||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang