Riwoo mungkin suka sendiri. Tapi bukan berarti kehidupannya harus selalu sendiri. Dia masih ada orang tua yang masih hidup, yaitu mamanya.
Di rumah selalu di isi oleh mamanya dan dirinya. Papanya? Orang gila mana yang percaya pada seorang yang selingkuh? Tentu saja itu bukan Riwoo.
Semenjak papanya cerai dengan mamanya, Riwoo selalu menemani mamanya meski dia hanya duduk di dalam kamar.
Tapi Riwoo percaya, pasti papanya akan datang kembali pada mereka untuk menembus kesalahannya meski terdengarnya tidak begitu memungkinkan.
Pagi ini, Riwoo melakukan aktivitas hanya seperti biasanya. Bangun tidur, pergi mandi, memakai seragam, membangunkan mamanya, menanak nasi, membuat sarapan dan menyantapnya.
Riwoo sudah terbiasa dengan membuat sarapan sendiri. Dia juga yang menyuruh mamanya untuk tidak membuatnya sarapan. Perihal ini, Riwoo sudah melakukannya sejak papanya berpisah dengan mamanya.
Sebelum berangkat, Riwoo pastikan tidak ada yang tertinggal. Dia selalu melakukannya setiap hari.
"Sarapan mama, nasi, semuanya sudah siap." Ucapnya memastikan.
Setelah memastikan semuanya sudah siap, Riwoo menulis sebuah catatan di dekat sarapan mamanya dan pergi berangkat.
Di sekolah.
Kebiasaan Riwoo di sekolah hanyalah duduk di kelas hingga bel masuk. Hanya itu, dia tidak begitu suka menunggu seseorang.
Seperti yang Riwoo katakan semalam, dia ingin mencari mata pada seseorang dan sekarang Riwoo melakukannya dengan caranya.
Semalam...
"Tapi bagaimana gue nyari mata sama orang?"
Riwoo mulai memikirkan bagaimana caranya dia bisa mencari mata dengan caranya sendiri tanpa harus berinteraksi dengan orang lain.
Terdengar mustahil, tapi bagi Riwoo itulah ciri khas idenya. Melakukan apapun itu, asalkan tidak berinteraksi dengan orang lain itulah yang ia senangi.
Tiba-tiba sesuatu melintas di dalam pikirannya yang membuatnya secara tiba-tiba berteriak kegirangan hingga terdengar di kamar mamanya.
"Riwoo, ada apa nak? Kok teriak malam-malam?" Tanya mamanya.
Riwoo seketika langsung menutup mulutnya dan membanting dirinya ke kasur kegirangan. Sudah lama dia tidak gembira seperti ini.
"Ide yang bagus, Riwoo!" Gumamnya ceria.
Present day...
Satu-satunya cara yang dengan ciri khasnya sekaligus ide brilian yang lewat semalam. Riwoo memutuskan untuk berdiam diri di kelas, siapa tau ada yang suka padanya.
Kegiatan biasa Riwoo, siapa tau akan membawakan hasil yang tidak terduga.
Riwoo mulai melancarkan aksinya begitu dia sudah menduduki bangkunya. Ia meletakkan tasnya dan menduduki bangkunya sambil melihat sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Introvert Mencari Cinta ||tofuz||
FanfictionKisah si Introvert yang sedang mencari cintanya inspired by Naru (author) true story ||warn!|| bxb zone! dom! kwh sub! lrw "written in Bahasa Indonesia" °update every Sunday° (depends)