Berdawai dalam kecewa

13 1 0
                                    

Dia masih mengitari alam bawah sadarku, dengan torehan luka, yang entah kapan bisa ku sembuhkan. Senja keesokan hari pun, sungguh tak ku harapkan terlihat, aku lebih suka dari siang langsung saja ke malam. Agar dia, turut terpendam bulan dan kawanannya, tanpa perlu melihat indah langit berwarna jingga itu.

Di pelataran teras rumah, aku berdawai dengan peluh yang tanpa ku sadari, ia turut bernada. Aku benar - benar terlarut dalam kecewa, terhanyut pada janji yang terikrar, terkatung - katung atas dusta yang dia sematkan di akhirnya.

Dia Berlalu, Kamu UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang