Ingin sekali ku pungkiri dia dari ingatanku, meski lama dia menjadi penghuni di dalamnya, tetap saja tempatmu bukan disana lagi, kamu yang berlalu pergi dengan sesuka hatimu. Dan kamu bersikeras agar kita tetap bersama, yang benar saja, pergi saja tak mengapa aku disini.
Bagaimana bisa dia jalani hubungan dengan hubungan, beri kepercayaan dalam berbagai dusta, bukankah kamu terlalu egois. Jika memang kamu ingin bahagia, tak apa ucapkan saja, tanpa perlu menjadikan itu rahasia, seakan menjadi peri dari kahyangan dengan cinta yang tulus, serta paras nan indah rupawan.
Benar jika mencintaimu adalah menggenggam bara api, kamu minta aku menggenggamnya dengan erat, agar aku bisa menjagamu, serta membuat api sebagai sumber kehidupan kelak. Nyata nya bara api itu kamu rebut, dan kamu lempar tanpa perlu menyulut apinya, namun bisa menghancurkan semua yang ku milikki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Berlalu, Kamu Untukku
PoesíaDia adalah khayalan yang berlalu, sampai akhirnya kamu datang membuat aku tak bisa berlalu darimu dan membuatmu selalu ada untukku