prolog

87 8 0
                                    

Hilmi pov.
...

Gak tau lagi.

Rasanya waktu berhenti agak lama, setiap gue liat si Tiramisu. Si cowok tampan paripurna yang selalu gue puja-puji, bahkan khayalin setiap malamnya. Satu-satunya manusia berjenis kelamin pria yang bisa buat gue gila setengah mati, cuma karena liat senyum manisnya dari jauh.

Gak berani mendekat, lantaran perawakan gue yang gak sepadan dengan wajah tampan serta kulit putih susunya. Perbedaan itu yang membuat gue mendam semua perasaan yang ada, yah gue gak denial kalau gue insecure parah.

Gue yang gak seberapa ini cuma punya lima kelebihan. Pertama, gue manis, punya dimple dan gingsul. Kedua, gue seksi, dari segala aspek (body + kulit tan). Ketiga, gue termasuk jajajaran murid berprestasi. Keempat, gue jago masak, ya standar +62 lah. Terakhir, gue kaya dari lahir. Bukannya sombong, tapi gue cuma bilang aja.

Minesnya, gue gak secantik adik si Tiramisu yang sekarang digadang-gadang sebagai Duta Sekolah. Gue juga gak setinggi Hong Eunchae, apalagi Chaewon. Tinggi gue dibawah rata-rata kkm, silahkan tebak, karena gue gak bakal beritau sekarang.

Gak ada satu pun teman gue yang tau, klau gue naksir berat sama si Tiramisu. Apalagi file foto Tiramisu yang gue simpan rapi di gugel drive. Teman gue taunya, gue emang lagi gak tertarik sama lawan jenis. Karena hidup gue selalu beputar di dunia fiksi.

Ngomong-ngomong, soal Tiramisu. Gue belum liat itu cowok lewat di koridor Sekolah hari ini. Jangankan si Tiramisu, kawanannya yang mirip kawinan silang monyet sama buaya itu aja belum gue liat. Gak penting sebenarnya, cuma, si Tiramisu ini lebih sering keluar dari kelas sama mereka.

Hm?

Apa dia gak masuk hari ini?

Padahal gue udah niat banget duduk lesehan di depan kelas, sambil dengarin curhatan teman gue yang gak ada habisnya ngegalauin mantannya yang brengsek itu. Gak habis pikir. Baru gue omongin, orangnya udah nongol barengan sama ketiga babunya.

Suara bisik-bisik siswi disekitar gue, ngebuat gue pengen banget ikutan. Cuma apa daya, gue cuma bisa diam walau tanpa sepengetahuan orang lain, gue ngereog di dalam sana.

GANTENGNYA, OI!!

PANGERAN DARI MANA, ITU?

YA TUHAN, RAMBUT MULLETNYA PENGEN GUE UNYEL-UNYEL.

ANJING!

Walau batin ini berteriak, jantung ini berdetak kencang, tapi sebisa mungkin gue nutupin itu semua lewat tatapan mata gue yang natap mereka malas. Tentu, gue gak mau teman-teman gue tau kalau gue naksir sama si Tiramisu.

Rules utama pertemanan :

Jangan cerita apapun, tentang cowok yang kamu taksir!

Gue selalu megang teguh, rules yang gue buat. Mau sepercaya apa pun gue sama mereka, tetap aja ada batasan yang harus gue atau mereka patuhi.

Kembali lagi ke laptop.

Oalah, jancok!

KENAPA HARUS ADA ADEGAN KIBASIN RAMBUT KE BELAKANG, SIH?!

ITU KESAN GANTENGNYA, NAMBAH BANGET, BANG!!!

Ah, rasanya, cinta gue nambah yang tadinya cuma 999% jadi, 10000%.

Jinanda Aji Shaka, Tiramisu favorite gue, lo benar-benar buat gue gak waras.

...






















Jinanda Aji Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinanda Aji Shaka

- Lebih sering dipanggil Shaka
- Engga pernah punya hubungan spesial alias jomblo dari lahir
- Walaupun punya title jomblo dari lahir, beliau ini justru paling banyak ceweknya

'Cantik, sayang banget kalau gak kenalan sama gue.'

Favorite : TiramisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang