55

114 12 9
                                    

Hyunjin terbangun di ranjang rumah sakit, lengkap dengan infus dan alat oksigen. Bunyi bip pendeteksi detak jantung berbunyi memenuhi ruangan serba putih itu, membuat suara bergema yang tidak enak di telinga.

" kamu sudah bangun? Syukurlah om menemukanmu dan dokter menanganimu dengan cepat... apa kau masih merasakan sakit? "

" om jackson... " panggil hyunjin lirih.

Jackson menemukan hyunjin yang tergeletak di jalan saat dirinya sedang mengadakan pertemuan dengan klien di luar, membuat teman jinyoung itu panik bukan main.

" ada yang kamu butuhkan? " tanya jackson lembut.

" ibu... aku melihat ibu, om... " ujar hyunjin membuat detak jantung jackson berhenti sejenak.

" ti-tidak mungkin, itu tidak mungkin hyunjin... ibumu, orang tuamu... mereka sudah lama meninggal... orang itu pasti hanya mirip, atau kau hanya merindukannya... " ujar jackson berusaha tetap tenang.

( apa mereka sudah habis masa hukuman di penjara? Ini tidak bisa dibiarkan, hyunjin bisa tau jika kematian orang tuanya dulu hanya buatan... bisa bahaya jika hyunjin tau kuburan itu palsu, rencana mendiang omanya...  ) inner jackson panik.

" benarkah? Tapi... itu sangat nyata... dia benar-benar mirip ibu.. meski wajahnya tampak tua, tapi itu ibu... "

" itu bukan ibu hyun... kamu bisa saja kelelahan dan berimajinasi... istirahatlah, om panggil dokter dulu ya... pamanmu sebentar lagi juga akan tiba... " ujar jackson mengelus lembut surai hyunjin, menatap hyunjin yang perlahan kembali tertidur karena efek mengantuk dari obat.

" dua orang itu harus segera ditemukan sebelum hyunjin melihat mereka lagi... " gumam jackson sakit kepala dengan apa yang terjadi.

.
.
.
.
.
.
.

" lo gila ninggalin adek lo sendiri?! Waras?!! " omel renjun memukul kepala lino sekuat mungkin dengan nampan di genggamannya, membuat sahabatnya itu mengaduh.

" gue ya meski si Andy badannya lebih gede dari gue, gak ada gue dikitpun biarin dia sendirian bego! Dia tetap gue bayiin! "

" sesekali njun... galak bener sih lu ah! Potong gaji lu! " ancam lino main-main, membuat renjun menyunggingkan senyum jahil.

" oke, potong gaji, gue tinggalin lu ke china! Urus dah tuh setan sendirian! " 

" eh jangan gitu dong, gak setimpal amat... kalo emang mau ninggalin gue, minimal nunggu gue nemuin ayang yang bisa gantiin elu kali... " ujar lino panik.

" lu kata ayang gue di sono gak perlu gue urusin! Gara-gara lu ya gue LDR! "

" setidaknya masih bisa VC kan, santay elah.... " ujar lino membuatnya kembali mendapat geplakan dari renjun.

" gue makin bodoh entar! "

" lu kata gue peduli? Angkat noh telepon lu! Berisik! " omel renjun.

" hallo, linoring disini... jasa pengusir setan disini... " sapa lino ceria, membuat renjun geleng-geleng kepala.

" baru kali ini gue lihat orang mau ketemu setan, ngehadapin bahaya malah seneng... " gerutu renjun beranjak meninggalkan lino ke dalam cafe.

" oke baik.... saya akan segera kesana... " ujar lino menutup telepon sembari terfokus akan suatu kejadian kriminal di depannya.

Dimana terlihat seorang anak kecil berkepala botak dengan popok sedang berlarian membawa uang yang entah ia ambil darimana.

Mereka tidak tahu jika kegiatannya di pantau oleh lino hingga salah satu dari mereka menjatuhkan uang tersebut tepat di depan lino, membuat lino sumringah.

Lino menggunakan kakinya untuk mengambil uang tersebut, menginjaknya agar tidak terlihat.

( lumayan, nemu duit... durian runtuh siang bolong emang the best... ) inner lino berpura-pura memainkan ponselnya.

" loh? Ih! Duit yang kubawa jatuh! Dimana ya... " ujar salah satu anak kecil tak kasat mata itu, celingak-celinguk  mencari uang curiannya yang hilang.

" cari yang teliti... "

" kamu lihat gak? " tanya anak yang kehilangan itu.

" tidak ada... ayo cepat cari... nanti kita kena marah tuan, masa iya mau kita tukar sama daun... ayo cepat cari... "

Lino yang melihat keributan dan kepanikan makhluk halus itu berusaha mati-matian menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak.

Ia berniat untuk pergi, namun jika ia bergerak maka bisa dipastikan ia ketahuan sebagai pelaku yang menyembunyikan uang tersebut.

Salah satu dari anak itu berhenti tepat di depan lino, membuat lino mengernyitkan dahi.

( apa aku ketahuan? ) inner lino bertanya-tanya.

" manusia, abang ganteng lihat duit jatuh gak? " tanya anak yang kehilangan uang itu.

" jangan bodoh deh! Dia gak mungkin bisa lihat kita... udah lah ayok kita pergi aja dari sini.. kita terlalu lama, ini uang hasil curianku kita bagi dua... "

" makasih, ayo kita pulang... " ajak anak yang kehilangan uang itu, hilang entah kemana bersama teman-temannya.

Lino celingak-celinguk, memastikan makhluk halus berwujud bocah itu sudah tidak lagi terlihat sebelum mengambil uang yang ia sembunyikan.

" hehehehe... lumayan... salah sendiri maling di dekat cafe gue, apes deh... " ujar lino cengengesan membersihkan uang yang sedikit kotor karena ia pijak.

" woi mau sampai kapan lu disitu! Ayo bantuin cafe! Rame bego! " omel renjun menghampiri lino yang cengar-cengir sendirian.

" gue mau ke klien, biasa titip cafe gue... nih duit tip untuk lu... " ujar lino memberikan renjun uang haramnya.

" tumben amat lu, ada angin apa? " tanya renjun memincing curiga.

" tadi ada yuyul lagi aksi, terus duitnya jatuh depan gue... ya gue umpetin... " jawab lino membuat renjun menatapnya horor.

" tolol banget bocah! Lu ngasih gue uang sial?! Lu lebih setan dari pada setannya sendiri berengsek! " gerutu renjun mengembalikan uang haram tersebut pada lino.

" gak mau nih? Lumayan loh... "

" ogah! Idiot! Jangan dekat-dekat gue lu biadab! Bawa tuh uang jauh-jauh! " gerutu renjun meningggalkan lino dengan kesal.

" ya udah kalo gak mau, pake ngomel segala... lumayan untuk isi bensin di jalan.... mari kita usut hantu hari ini linoring... "

* kalian jangan mau dikasih uang sembarangannya ya guys...

.
.
.
.
.
.
.

Untuk kalian yang pusing sama alurnya mending baca pas udah end aja deh ketimbang baca pas on going... jujur mimin sendiri kadang lupa sama alurnya 🤣

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang