Chapter 4

535 26 2
                                    

-Shanaz-

Akhirnya membasuh wajah dan memoleskan kembali riasanku sudah selesai, aku keluar toilet berjalan menuju ruang ayahku, langkahku terhenti ketika menabrak seseorang.

"Maaf, maafkan aku karena tidak hati-hati."
Aku mendongak "Maaf.....Louis"
"It's fine." Kulihat Louis memamerkan senyum lebarnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku
"Mencarimu?" Nadanya seperti bertanya.
"M-mencariku? A-ada apa?"
"Aku ingin melihatmu. Are you alright, now?"
"Ummm, yeah. I'm perfect." Jawabku sembari memasang senyum palsu.
"Hahaha, you're a terrible liar, Naz"
"Hahh sudah kuduga."
"So..."
"So?..."
"Uumm, wanna go out with me?"
"Kemana?"
"Starbucks? Tenang saja, hujannya sudah reda."
"Kau yakin? Directioners mu itu pasti berkeliaran, Lou. Aku yakin kau tidak ingin foto kita berdua terpampang di semua majalah"
"Kalau itu foto kau dan aku jalan bersama itu tidak masalah" Jawab Louis, dia pasti sedang bercanda, Louis is Louis.
Aku hanya tersenyum melihat wajahnya.
"Back to earth, Naz. Jadi... Ingin pergi atau tidak?"
"Umm, tentu saja. Hang out with the famous Louis Tomlinson from One Direction? Sounds Amazing!"
"You mean, AmaZayn!"

----------

Here we are!
Louis keluar dari mobil membukakan pintu untukku.
Louis membukakan pintu masuk,
"After you" katanya
Yeaahhh, how lucky the girl who will be his girlfriend, he is so gentle.

Duduk samping jendela, sembari menyedot minuman. Kulihat Louis terus menayapku, hahhh if he keep doing it, i'll die young. Bayangannya memang belum hilang, tapi jika seseorang terus menatapku seperti itu... Ohmygod, i think i'm blushing right now. Aku harus mengalihkan pandangannya.

"What? Ada yang aneh diwajahku?" Tanyaku
"Tentu saja tidak. It's perfect. Beautiful. You're beautiful."
Kurasa pipiku memerah sekarang.
"Cute. You're blushing." Ledeknya.
"How can i'm not? The famous Louis Tomlinson said i'm beautiful hahahaha" jawabku bercanda.
"Kenapa kau selalu menggunakan kata 'the famous' sebelum menyebutkan namaku?"
"Cause you're famous"
"Tapi aku ingin kau memandangku seperti orang biasa, bukan sebagai 'the famous' itu."
Raut wajahnya begitu serius saat mengatakan itu, aku tidak tau harus berkata apa. Untung saja ada dua gadis datang menghampiri kami.

-Louis-

"Tapi aku ingin kau memandangku seperti orang biasa, bukan sebagai 'the famous' itu."
Aku sungguh ingin dia menanggapku orang biasa.
Sebelum dia sempat membalas perkataanku dua orang gafis menghampiri kami.
Yup! Directioners.

"You are Louis right?" Said the girl with brown hair.
"Yessss, i'm Louis the King Carrot!"
"I can't belive it! I meet Louis Tomlinson! We are huge fans!" Said the one with blonde hair.
"Hahahaha. What your name?" Tanyaku.
"I'm Arzya and this is my friend Tirza" said the girl with brown hair.
"Hey Arzya and Tirza. Do you want to take some pictures or?" Tanyaku.
"Yasss, tentu saja!"

Kami mengambil beberapa foto, kuajak Shanaz ikut berfoto.

"So Louis, siapa perempuan yang bersamamu ini?" Tanya Tirza.
"Ohya, ini Shanaz. Aku memanggilnya Nazy. She is beautiful right?"
"Yes she is. Hey Nazy, nice to meet you."
"Nice to meet you too Arzya and Tirza" jawab Shanaz
"Ooppss, i'm sorry guys. Tapi aku akan lebih senang jika hanya aku yang memanggilnya 'Nazy' hahaha"
"Oww, so cute. Okay sorry, Lou. Ummm, is she your girlfriend?"
"Yes she is" jawabku, bisa kulihat dari pojok mataku wajah Shanaz terkejut.
"Wahhh, i think you guys are the cutest couple!" Kata Arzya
"Okay, kalau begitu kami tidak ingin mengganggu kalian lebih lama, see you Lou" kata Tirza lalu pergi meninggalkan aku dan Shanaz berdua.

Shanaz masih memandangku.
"What?" Tanyaku
"Kau hanya berkata 'what?' Lou? Apa kau tidak akan menjelaskan maksudmu tentang 'i'm your girlfriend'?"
"Umm, Naz. I'm sorry I--"
"Uh shut up, Lou. Just. Drive. Me. Home. NOW!!!"
"Just let me ex-"
"Now Louis!"
"Okay."

We Need Each other (Louis Tomlinson) ON HOLD!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang