Kisah cinta Reyna Ananta Wijaya dan Satya Nadella yang terjebak dalam perjodohan yang dipaksakan oleh masing-masing orang tua mereka, dua jiwa yang terjebak dalam pernikahan tanpa cinta.
"Aku tidak bisa menolak perjodohan ini, ayahku sudah memutuska...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mengompres kening Reyna, Satya keluar kamar dan menelfon ayah dan ibu Reyna, Satya merasa jika Reyna merindukan ayah dan ibunya, sebab ia belum pernah berpisah lama dengan kedua orangtuanya.
"Halo pah ." sapa Satya pada ayah Reyna.
"Iya nak, ada apa?" tanya pak Ronal.
"Pah Reyna sedang demam apa papah dan mamah bisa kesini? Sepertinya Reyna rindu mamah." ucap Satya menjelaskan
"Iya nak, kami akan kesana nanti malam " sambung pak Ronal
Satya mematikan telfon nya, dan masuk lagi ke dalam kamarnya untuk mengecek keadaan Reyna.
Reyna sedang meringkuk dibalik selimut yang begitu tebal, dia juga tampak memegangi perut bagian bawahnya.
Satya pun terheran-heran apakah ada yang sakit selain kepala Reyna, dia pun menghampiri Reyna dan bertanya.
"Apakah ada yang sakit selain kepala sayang?" Tanya Satya.
"Aku sedang datang bulan om" lirih Reyna
"Apa sesakit itu saat datang bulan?" tanya Satya lagi.
"Ngga apa-apa om, nanti juga reda kok sakitnya." jawab Reyna mencoba meyakinkan satya bahwa dia baik-baik saja.
Terlihat jelas jika wajah cantik Reyna selalu meneteskan air mata, ia juga meringis sambil memegang perutnya itu, Satya mendekati Reyna dan mengusap air matanya, lalu ia mengecup kening Reyna.
"Sayang apa sakit sekali?" tanya Satya dengan perasaan yang tak karuan, ia begitu khawatir kepada Reyna.
"Aku gapapa om, cuma ya emang rasanya sakit banget" lirih Reyna.
"Kita ke dokter aja yuk sayang, aku takut kamu kenapa-kenapa." ajak Satya.
"Ngga usah om, aku cuma butuh istirahat aja, besok aku izin ga sekolah ya om, kepala aku juga pusing banget." kata Reyna lagi.
"Yaudah kamu istirahat aja dulu ya, besok saya akan cari siapa yang mengunci pintu kamar mandi sampai kamu demam kaya gini" geram Satya
#SKIIP
Pak Ronal dan Bu Sania akhirnya datang ke rumah Reyna dan Satya, mereka membawakan berbagai macam makanan dan kue kesukaan Reyna, mereka juga merindukan Reyna yang sudah 2 Minggu menetap di rumah suaminya.
Reyna begitu senang, ternyata mamah dan papahnya juga masih memperdulikan dia, begitu juga Reyna tersadar akan ketulusan hati Satya yang dulunya menjadi guru tergalak dimatanya, kini menjadi sangat luluh dan amat menyayangi Reyna.
Satya kembali menghampiri Reyna yang sedang asik memakan kue dan mengobrol dengan ibunya.
"Rey, Abang mau ke luar sebentar yah, apa kamu mau nitip sesuatu?" tanya Satya.
Reyna menanggapi pertanyaan Satya dan tersenyum kepada Satya, membuat hati Satya sedikit tenang, apakah dia juga sudah mulai jatuh cinta kepada Reyna?
"Em ngga bang, makanan dari papah dan mamah masih banyak kok." ucap Reyna sambil mencicipi makanan yang lainnya.
Satya pun keluar dan mencari Alfamart, untuk membeli kebutuhan Reyna yang sedang datang bulan.
Setelah mendapat apa yang ia cari, Satya pun kembali ke rumahnya, dan memberikan semua belanjanya kepada Reyna.
"Dek Abang pulang." teriak Satya.
"Ia bang." Reyna menghampiri Satya.
"Loh, mamah sama papah mana?" Satya bertanya sambil mencari keberadaan mertuanya itu.
"Mamah sama papah udah pulang bang, Abang lama sih keluarnya." kata Reyna yang sedang asik mengunyah makanan.
"Yaudah, nih Abang bawain kamu jamu pereda nyeri saat datang bulan " Satya menyodorkan 2 botol jamu yang ia beli di Alfamart.
"Huaaa makasih Abang." Ucap Reyna kegirangan.
"Yaudah kamu minum ya, dan Abang juga belikan pembalut untuk kamu."Satya langsung menyerahnya kepada Reyna.
"Wah gila sih, baru kali ini ada cowo yang mau beliin gue pembalut." batin Reyna.
"Dek ko malah bengong." ucap Satya mengguncang-guncang pundak Reyna.
"Eh gapapa kok hehe." Reyna pun hanya bisa tersenyum karena tak bisa lagi berkata-kata atas kebaikan Satya.
Reyna pun meminum jamu tersebut, setelah itu Reyna kembali ke ruang TV untuk kembali menonton acara gosip.
Satya kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya, ia hanya bisa senyum-senyum sendiri, apakah cinta dihatinya mulai tumbuh untuk Reyna. Karna ia begitu takut Reyna kenapa-kenapa, dan merasa kesal jika Reyna ada yang menjahilinya.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Keesokan harinya, Reyna kembali beraktivitas seperti biasanya, ia selalu susah dibangunkan oleh Satya.
"Dek, ayo bangun, ini udah pagi loh." bujuk Satya.
"Huaaaaam, iya bang 6 menit lagi aja ya" kata Reyna sambil mempererat pelukan pada guling nya.
"Hmmm" Satya keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan.
"Dek, Abang mau pergi ke sekolah ya, Abang sudah masak nasi goreng seafood untuk adek, jangan lupa dimakan ya." teriak Satya.
Reyna yang mendengar perkataan satya, ia pun bergegas menuju Satya.
"BANGSAAT TUNGGU" teriak Reyna.
Satya yang mendengar nya melotot kan matanya, sebab istrinya menyebutnya bangsat.
Tak sopan sekali bukan ? Memang agak laen si Reyna ini.
"Apa yang kamu bilang barusan?" ucap Satya dengan tatapan tajamnya.
"Hehe maaf Abang, maksudnya tuh Abang Satya, aku singkat jadi bangsat." ucap Reyna sambil cengengesan menatap wajah Satya yang sudah memerah.
"Aish, untung sayang, kalo ngga udah aku makan" kesal Satya.
Reyna pun memeluk Satya, dan tersenyum kepada Satya.
"Makasih yah Abang, seharian full kasih perhatian sama Reyna" ujar Reyna
"Ia sama-sama, lagian itu sudah kewajiban Abang dek." balas Satya sambil mengusap kepala Reyna dengan lembut.
______
Satya pun pamit untuk ke sekolahnya, ia juga berjanji setelah pulang akan memberikan kejutan untuk Reyna.
Ia ingin sekali mengungkapkan perasaannya yang kini sudah mulai mencintai Reyna.