"Who are you..." Tubuh Shawn membeku. Sorang pria dengan darah dan beberapa cuil daging menempel disekitar mulutnya kini berdiri dihadapannya. Kedua matanya berubah hitam keseluruhan. Kuku-kukunya runcing sedikit melengkung.
Pria itu tersenyum serin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
📢 9k words!! 📢
.
⚠️ CONTENT WARNING ⚠️ Trigger, Blood, Violence
.
Please ignore the typos, time stamps & broken English. All pictures are credited to the owner.
.
[ NOTE ]
Disarankan untuk membaca dalam night mode / tema gelap untuk mendapatkan experience membaca yang lebih berkesan! 🖤
.
⚠️ JANGAN BACA SAMBIL MAKAN ⚠️ Chapter ini alurnya banyak maju-mundurnya. Jadi pelan-pelan aja bacanya supaya ngga ada yang terlewat. Enjoy reading!
.
"
I'll try my best to protect you.. - Shawn
"
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pekat langit semakin gelap seiring waktu melewati tengah malam. Jam menunjukan pukul 02.15 AM, suasana sepi hampir senyap dengan hanya suara jangkrik terdengar bersarang diantara semak-semak pekarangan perumahan elit yang masih banyak terdapat lahan kosong dan terletak agak jauh dari pusat kota ini.
Raven terlihat berdiri dengan tangan bertumpu pada pagar pembatas balkon kamarnya. Dengan gelas kaca berisi liquor di tangan kanannya, didangahkan pandangannya menatap bulan yang malam ini bulat sempurna meski awan sedikit menutupinya.
Sejak purnama terakhir kali dimalam itu, Raven belum tidur. Sudah menjadi siklus tetap dalam hidupnya untuk tetap terjaga setidaknya 3 sampai 5 hari setelah malam pengorbanan itu terjadi. Setiap ia membuka mata, hanya gambar mengerikan itu yang muncul dalam kepalanya. Gambaran yang tak pernah ia ingat melakukannya. Gambaran yang tak pernah ia kenali sosoknya.
