"Who are you..." Tubuh Shawn membeku. Sorang pria dengan darah dan beberapa cuil daging menempel disekitar mulutnya kini berdiri dihadapannya. Kedua matanya berubah hitam keseluruhan. Kuku-kukunya runcing sedikit melengkung.
Pria itu tersenyum serin...
Please ignore the typos, time stamps & broken English. All pictures are credited to the owner.
[ NOTE ] Disarankan untuk membaca dalam night mode / tema gelap untuk mendapatkan experience membaca yang lebih berkesan! 🖤
⚠️ JANGAN BACA SAMBIL MAKAN ⚠️ Chapter ini lebih panjang dari sebelumnya. Bacanya pelan-pelan aja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay beside me, okay? - Shawn
• • ☽ ◯ ☾ • •
[ FLASHBACK : ON ] 2 years ago...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah kakinya terpijak memercikkan genangan air di beberapa titik area jalan. Seorang pria menyusuri gang kecil yang terhapit dua gedung besar di kanan-kirinya. Dengan langkah tertatih sesekali ia tersandung kakinya sendiri. Pandangannya buram, darah mengalir dari luka menganga di perutnya yang hanya bisa ia tutupi dengan sebelah tangan.
Hari sudah lewat tengah malam. Hujan baru saja berhenti membuat suhu wilayah, dingin dan lembab. Didongakkan sedikit kepalanya melihat kearah langit, sampai cahaya utama penerangan malam ini terlihat terang berbentuk bulat sempurna ditengah hamparan langit hitam.
Ngiiiiing Kepala pria itu berdengung kencang membuat langkahnya terhenti dengan sebelah tangan menutupi telinga dan kedua mata terpejam rapat.
"Shit! errgh-.." pria itu mengerang dengan tubuh terbungkukkan
Seakan sesuatu mengikatnya, otot-otot tubuhnya mengejang dan kaku membuat langkahnya terhenti. Sebelah tangannya memegangi telinga yang terus berdengung, dunia sekitarnya seakan gempa, pria itu mulai kewalahan.
