Keesokkan paginya sunghoon menemukan Jay dalam kondisi demam.
Tubuh pria itu sangat panas dan keluar banyak keringat sunghoon dengan panik memanggil ayahnya dan jin pun segera menghubungi dokter.Karena kondisi Jay yang sakit membuat mereka masih berada di rumah jin, kondisi Jay tak memungkinkan untuk mereka pulang hari ini.
Kemungkinan terbesar Jay sakit adalah karena kemarin pria itu berdiri di bawah guyuran hujan selama berjam-jam.Sunghoon yang melihat Jay terbaring lemas di atas ranjang jadi merasa bersalah,andai kemarin ia lebih cepat menyuruh Jay pulang.
"Maafin aku ya kak"
Jay tersenyum kecil dan mencubit pipi sunghoon pelan.
"Bukan salah kamu,kalau saya jadi kamu saya juga bakal ngelakuin itu"Sunghoon langsung memeluk Jay yang terbaring dan Jay sedikit mengaduh.
"Hati hati,nanti baby-nya kenapa kenapa"
Ucap Jay memperingati, tingkah sunghoon tidak menunjukkan pemuda itu tengah hamil,ia menubrukan tubuhnya cukup kencang."Ini gak keras keras kok,lagian baby-nya masih Segede ini,kecil banget"
Sunghoon menunjukkan gestur 🤏, memberitahu Jay bahwa janinnya masihlah sangat kecil,sekecil biji wijen.Jay mendengus geli melihat tingkah menggemaskan sunghoon yang tanpa sadar pemuda itu tunjukan.
Sunghoon menyandarkan kepalaku pada dada Jay lalu mengambil tangan lelaki itu dan meletakkannya di atas perutnya.
Mereka diam beberapa saat, sunghoon menutup kedua matanya menikmati elusan tangan Jay di perutnya."Kak"
"Hm"
Sunghoon membuka matanya dan mendongak kan wajahnya menatap dagu Jay sembari terkikik geli,melihat bulu bulu janggut yang mulai tumbuh.
"Kakak pengennya anak perempuan atau laki laki?"
"Perempuan"
Sunghoon sedikit melotot mendengar jawaban Jay,ia sedikit memundurkan tubuhnya dan menatap Jay.
"Kok perempuan?""Emangnya kenapa?"
Tanya Jay balik, sunghoon sendiri yang bertanya tapi setelah di jawab anak itu malah bingung sendiri dengan jawaban yang Jay lontarkan."Engga sih,tapi agak kaget aja kakak pengennya anak perempuan. Soalnya kebanyakan orang pengennya anak laki laki dulu"
"Laki laki juga gak papa,saya cuma pengen mengutarakan keinginan saya doang,tapi kalo tuhan ngasihnya anak laki laki saya juga terima dan bersyukur"
Sunghoon mengangguk berkali kali,pipi tembemnya ikut bergerak gerak,Jay baru sadar perubahan fisik istrinya,pemuda itu lebih berisi dan itu malah menambah kadar keimutan pada diri sunghoon.
"Alesannya apa pengen anak perempuan?"
Jay geleng geleng kepala, sunghoon SE kepo itu sampai sampai terus bertanya.
"Karena dari dulu saya pengen punya adik perempuan,tapi gak pernah di kasih sama orang tua saya...ah lebih tepatnya orang tua saya gak bisa ngasih karena setelah melahirkan saya rahim ibu haru di angkat,jadi dia gak bisa hamil lagi. Ibu saya sebenarnya juga pengen banget punya anak perempuan bahkan waktu saya kecil saya sering di pakein baju baju anak perempuan "
Jelas Jay panjang, sunghoon mengangguk mengerti dan ia jadi ingat dengan obrolan dengan Sunoo waktu anak itu memberikan foto Jay waktu masih kecil dengan pakaian anak perempuan.
Sunghoon terkikik mengingat hal itu,membuat Jay menaikan alisnya bingung."Iya semoga anaknya perempuan"
"Hmm"
Jay mengecup leher sunghoon singkat dan sunghoon sendiri masih cekikikan.