chapter 6

639 116 25
                                    

Keesokan harinya

Seokjin bangun dengan perut yang sakit, dan kepala yang luar biasa sakit, dia bangun dari tempat tidurnya lalu segera mengambil obat dan meminumnya tanpa sarapan terlebih dahulu, lalu pergi mandi, dan Bersiap-siap pergi kerja.

Ken sendiri sudah menunggu di bawah dari tadi karena dia akan mengajak Seokjin sarapan seperti biasanya. Seokjin segera Siap-siap dan langsung turun, dia melihat Ken dan tersenyum padanya.

"Pagi sayang, sudah merasa baikan,
apakah perutmu masih sakit ?" Tanya Ken seolah tidak ada pertanyaan lain
dan jelas dia menghindari pertanyaan tentang Jungkook, mantan suaminya.

"Pagi Ken. Aku sudah baikan kok, kita
akan sarapan kan ?"

"Iya, kamu pasti lapar sekali kan, yuk kita segera pergi."

Seokjin dan Ken sudah berada di sebuah cafe untuk sarapan, Seokjin yang masih memilih bungkam membuat Ken tidak akan menanyakan terlebih dahulu
masalah itu, dia takut akan ada kata-kata yang tidak sanggup dia terima.
Ken sendiri sedari tadi, Dia terus berpikir apa yang harus dilakukannya, dia tidak ingin salah langkah dan membuatnya berada di keadaan yang sulit.

"Kau ingin tambah kopinya Jin ?" Seokjin hanya menggeleng.

"Ken?" Akhirnya Seokjin memutuskan
untuk bicara dengan Ken.

"lya Jin ?" Jawab Ken dengan
hati-hati.

"Aku harus bagaimana?" Seru Seokjin
matanya mulai berkaca-kaca lagi.

"Tentang apa ?"

"Kau tahu tentang apa."

"Dia hanya masa lalu Seokjin, aku lah masa depanmu. Kita akan membuat masa depan kita. Jangan terjebak di masa lalu, jalani dengan pikiran yang jernih, aku tidak ingin kau terjebak dalam Nostalgia. Dan masalah Stand kamu, kamu sudah tanda tangan kontrak selama 2 tahun untuk stand itu, aku harap sih kamu bersikap
Profesional dan lupakan masalah
pribadimu, inilah masa kejayaanmu Jin, kau harus bangkit dan membuat
usahamu sukses, bukankah itu yang kau
impikan. Ingat aku akan di sampingmu
membantu dan menggenggam tanganmu, masalah Jungkook aku yakin kamu bisa mengatasinya, lagipula kan dia CEO, aku rasa kau akan jarang bertemu dengannya."

"Aku takut Ken?"

"Takut apa?" Tanya Ken.

"Takut akan lemah di hadapannya,
pengaruhnya terlalu besar dalam hidupku, semenjak semalam aku tidak bisa menghilangkan dia dari ingatanku ?"

Ken menggenggam tangannya kuat, dia tahu inilah saatnya dia harus berjuang untuk mendapatkan Seokjin seutuhnya.

"Itu hanya karena kau memiliki masa
lalu dengannya Jin, aku mohon kau
pikirkanlah tentang masa depanmu,
pekerjaanmu, dirimu. Ingat aku akan
selalu ada bersamamu."Ken meraih
tangan Seokjin dan menggenggamnya.

"Aku takut Ken ?"

"Jangan takut Jin. Aku ada bersamamu ?"

"'Aku Takut Ken, aku takut dengan hatiku yang lemah di hadapannya, aku takut dengan pikiranku yang selalu memikirkannya, aku takut dengan tindakanku yang tiba-tiba ingin
memeluknya, aku tahu ini gila, bukankah
seharusnya aku mencacinya seperti dulu, memarahinya seperti dulu, mengusirnya dari hidupku seperti dulu, tapi kenapa kali ini perasaanku sangat aneh, aku lemah di hadapannya, aku sulit bernafas dan bertidak, aku sungguh takut kalau aku akan jatuh cinta padanya lagi." Seru Seokjin dalam hati, dan Air matanya menetes.

Nyatanya disini Ken lah yang seharusnya takut karena dia merasakan aura yang aneh semenjak Jungkook dan Seokjin bertemu.

"Ingatlah sayang, Tidak ada yang perlu
kau takuti, jangan lari lagi dari kenyataan, hadapilah apapun risikonya. Kau sudah dewasa Jin aku tahu kau kuat, aku tahu kau bisa melewatinya, ingat jangan terjebak dalam masa lalu. Itu hanya akan mengikat kakimu dan membuatmu terperangkap." Lalu Ken menggenggam tangan Seokjin.

Hari ini Seokjin akan pergi ke Mall itu lagi dan melihat perkembangan standnya sebelum Grand Opening, apakah sudah siap semua atau belum, karena nanti sore Barang-barang akan mulai di susun di sana, dan besok akan mulai Grand Opening.

Ken tidak akan bisa menyaksikan
Grand Opening toko Seokjin karena Memang jadwalnya bentrok dengan kunjungan Ken ke Hongkong untuk bisnisnya. Sebelumnya Ken dengan tenang dan yakin selama 2 minggu untuk perjalanan bisnisnya, dan Seokjin juga sudah oke dengan keadaan itu, tapi kini mereka berdua sama-sama ragu.

Ken yang ragu akan kehadiran Jungkook lagi dalam hidup Seokjin. Dia tahu
Bertahun-tahun lamanya Jungkook mencari seokjin, tapi dia tidak bisa menemukanya, dan Ken yang memiliki koneksi hebat membuatnya bisa mendekati Seokjin lagi, walaupun dengan susah payah. Sedangkan dia juga ragu dengan Seokjin dan perasaanya, karena dia sendiri menyadari bagaimana perasaan Seokjin kepada Mantan suaminya itu, walaupun hidupnya dipenuhi dengan amarah, dan kebencian pada Jungkook. Dia juga tahu di dalam lubuk hati sang kekasih masih terukir kuat nama Jungkook.

Tapi Ken juga tidak bisa tinggal di sisi
Seokjin karena pertemuan dengan CEO
dari Hongkong telah dijadwalkan dari
beberapa bulan yang lalu, kalau dia
membatalkannya perusahaannya akan
mengalami kerugian besar dan bisa saja bangkrut karena pertemuan ini menjadi tonggak besar untuk perusahaan Ken yang sedang bermasalah, di sisi lain dia ingin memperjuangkan cintanya dan
selalu di sisi Seokjin. tapi di sisi lain dia juga harus mempertahankan perusahannya yang sedang bermasalah.

"Ingat setelah mengantarmu aku akan pergi selama 2 minggu, aku akan mengabari mu terus dan terus dan kau jangan melakukan sesuatu yang bodoh ya Jin, jangan sakiti hatimu lagi, dan jangan sakiti hatiku juga. Janji sayang ?" Seru Ken pada Seokjin.

Seokjin hanya terdiam, dia bingung dengan perasaannya sendiri, perasaan ini seolah membelenggunya, dan membuatnya menjadi lupa diri.

Lalu Ken mengantar Seokjin ke Mall, tampak Mall sangat padat bukan para pengunjung, tapi alat-alat berat dan juga pekerja yang mulai menyusun Barang-barang di dalam. Dia mencium Seokjin tepat di bibirnya, lalu mencium nya lagi di keningnya dengan lama. Dan memeluknya erat sekali seolah ini adalah perpisahan. Mereka tidak sadar dengan sosok yang tidak sengaja melihat mereka, dia Mengepalkan tangannya sangat kuat bahkan kuat sekali bisa saja jari-jari kuku Jungkook menyakiti telapak tangannya sendiri.

Sejak pertemuan malam itu Jungkook
menjadi tidak karuan. Jungkook sangat
jarang minum alkohol kecuali Memang
ada pesta, tapi sejak semalam dia tidak
lepas dari alkohol, minum dan minum
terus, bahkan ini masih pagi.











" Awalnya memang begini sabar ya kook 🥰"

My Husband is a young man 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang