chapter 4

652 119 20
                                    

Jungkook dan Namjoon saat ini sudah berada di gedung mall tersebut, mereka terlihat sangat bersemangat sekali.

"Ayo kita siap-siap Joon ?" Seru Jungkook kepada namjoon yang baru kemarin datang dari London.

"Baiklah kook, terima kasih sudah membuat ini semua tampak sempurna, maaf karena aku tidak bisa membantumu di sini."

"Heeyy sudah santai saja,, Kan kau sedang mengurusi Mall kita yang di London,. Biar aku yang handle di sini oke, kamu tenang saja."

"Tapi kau tahu kalau baru membuka Mall itu akan sangat ribet dan sulit, aku hanya merasa tidak enak kau sendirian yang harus mengurusnya."

"Sudah -sudah jangan di persulit,
pokoknya kita sesuai rencana awal oke,
kau handle yang di London aku handle
yang di Swiss.."

"Ya kau benar aku akan selalu
mendukungmu Jungkook ."

"Thanks Bro.. Ayo kita mulai acaranya."
Mereka pun keluar dari ruangan dan mulai turun ke lobi bawah di mana
tempat diadakan acara tersebut, pintu
depan akhirnya resmi dibuka mulai dari wartawan yang mulai memotret Jungkook dan Namjoon, lalu tamu mulai berdatangan, Jungkook dan Namjoon meyambut mereka dengan senyuman terbaiknya mengantar ke kursi-kursi VIP awal acara semua berjalan dengan lancar.

"Joon, aku akan ke dalam sebentar kau
bisa gantikan aku dulu menyambut
mereka oke."

"Jangan lama, di sini kau lah tuan
rumahnya Jungkook."

"lya hanya sebentar, aku mau ke toilet dulu."

***

Seokjin dan Ken telah sampai di gedung Mall terbaru, terlihat sangat ramai dan tempatnya sangat mewah dan elegan. Sudah banyak yang datang dan mereka sepertinya orang-orang penting. Mereka disambut oleh seorang yang seokjin rasa itu pemiliknya dia orang London tapi kata Ken dia juga memiliki darah Korea, Orangnya sangat tampan dan berwibawa. Namanya Kim Namjoon, yang aku dengar dari orang-orang yang sedang membicarakannya dia berumur 27 tahun, dia anak orang kaya, orang tuanya memiliki banyak perusahaan di London dan dia mengikuti jejak orang tuanya, Cuma katanya dia memulai semua ini dari nol bersama dengan teman kuliahnya, dan katanya lagi orang kuliahnya adalah orang Korea Asli.

"Jadi apakah nanti yang akan memegang Mall yang di sini adalah Kim Namjoon, atau temannya ? Tanya Seokjin.

"Kabarnya temannya, dia orang Korea juga, dan kamu jangan terkejut ya, aku dengar namanya Jungkook." Seru Ken, yang sontak membuat Seokjin yang sedang minum langsung tersedak, nama itu membuat tubuhnya bereaksi aneh, setiap mendengar namanya ia ingin marah, ingin mengamuk tapi ingin menangis juga, entah itu untuk tangisan apa ? Rindu kah ? Marah kah?

"Memang nya nama Jungkook Cuma satu di dunia ini." Seru Seokjin pada Ken.

"Lantas kemana dia, kok tidak ada
kelihatan dari tadi ?" Tanya Seokjin lagi. Entah kenapa ia malah penasaran dengan sosok pemilik Mall ini, hanya karena namanya Jungkook.

"Kenapa penasaran ya ?" Seru Ken.

"Apaan sih Ken, sudah aku mau ambil
Makanan dulu"

"Biar aku saja, kamu di sini saja ya."

Seokjin mengangguk dan Ken pergi untuk mengambil makanan untuk seokjin. sekian lama menunggu Ken yang tidak kunjung datang, seokjin pun mengecek nya dan ternyata Ken sedang berbicara dengan salah satu rekan bisnis nya, seokjin pun memilih untuk menuju toilet.

Seokjin berjalan menuju toilet dan di sisi kiri ia melihat orang yang sedang sibuk
teleponan, entah kenapa suaranya terdengar tidak asing. Seokjin menepis perasaannya, mungkin itu hanya perasaan nya saja. Lalu seokjin pun masuk ke dalam toilet.

Jungkook kembali ke luar, dan pergi ke arah Namjoon, Namjoon bilang semua sudah siap dan menyuruh jungkook bisa melakukan penyambutan awal. Jungkook langsung bersiap-siap berdiri di belakang panggung yang disiapkan untuknya, dan MC pun mulai memberikan pembukaan acara dan berterima kasih untuk semua para tamu yang sudah hadir.

"Terima kasih untuk para tamu terhormat yang telah hadir di acara Grand Opening The Mall King, untuk pidato pertama akan di sampaikan oleh CEO terhormat kita, mari semua berdiri dan menyambut Mr. Jeon Jungkook.

Jungkook masuk dari panggung belakang dan di sambut semua para undangan dengan tepuk tangan yang meriah, Jungkook berjalan dengan berwibawa dan memberikan senyuman manisnya kepada semua orang. Banyak para wanita yang saling membisikkan betapa tampannya dia dan mudanya dia, bagaimana seorang pria semuda itu bisa sangat sukses diusianya sekarang.

Jungkook memberikan penyambutan
yang sangat bagus membuat semua
orang kembali bertepuk tangan, setelah
selesai, Jungkook langsung turun dan
pergi menyalami semua tamu dan
berbincang-bincang dengan mereka.

Jungkook yang terus-terusan maju menghampiri para tamu akhirnya bertatapan dengan Ken. Jungkook berhenti tersenyum, dan seketika badannya menegang ketika melihat siapa orang yang sedang berdiri di dihadapan nya saat ini. Sedangkan para tamu yang melihat dan juga namjoon yang menatap mereka juga terdiam, ada tatapan amarah di dalam mata Jungkook.

"Jungkook ?" Seru Ken.

"Kenapa kau di sini ?" Tanya Jungkook.

"Aku tamu dari salah satu Company yang kalian undang."

"Baiklah, selamat menikmati acaranya."
Lalu Jungkook hendak pergi meninggalkan Ken, namun belum ada empat langkah dan suara yang tidak asing kembali memberhentikan langkah kaki Jungkook.

"Ken, maaf aku lama, perutku sakit
sekali sepertinya kita harus pulang lebih
cepat." Seru Seokjin yang baru saja keluar dari toilet dan kini sudah berada di depan Ken.

Ken terdiam ia memilih tidak menjawab, Jungkook yang akan melangkahkan kakinya tapi berhenti setelah mendengar suara itu, membuatnya diam dan kaku di tempatnya, Namjoon yang melihatnya semakin bingung ada apa sebenarnya ? Sedangkan para wartawan malah asyik memotret karena mereka seolah tahu ada bau keanehan di sini.

"Kau sudah bertemu dengan CEO-nya? Sayang sekali aku pasti melewatkannya
kan." Seru Seokjin kembali membuka
suaranya tapi Ken tidak menjawab dan
membuat Seokjin merasa aneh.

"Sayang, kau kenapa? Apa ada yang
salah ?" Tanya Seokjin kepada Ken.

Jungkook mengepalkan tangannya, dia
tersenyum miring sambil menahan amarahnya. Kata-kata sayang sungguh menyakitkan untuk didengar dari seseorang yang sangat dia cintai bahkan hingga detik ini, karena dia juga belum bisa membuka.hatinya untuk siapapun.

Jungkook hendak pergi melangkahkan
kakinya dia tidak ingin bertemu dengan
Seokjin, tidak akan bisa, dia akan goyah lagi. Tapi sebelum Jungkook tambah melangkah jauh, Namjoon pun membuka suara menyapa seokjin.

"Apakah kau ingin bertemu dengan
CEO-nya, itu dia CEO-nya, kau bisa
menyapa nya." Seru Namjoon tersenyum, dia sangat penasaran apa yang terjadi dengan jungkook saat ini.

"Ahh,,benarkah, terima kasih Mr.Namjoon"

Lalu Seokjin melangkah maju dan mengulurkan tangan nya kearah CEO yang sedang membelakanginya.

"Malam Sir. Terima kasih atas undangan
anda, saya merasa terhormat bisa
bertemu anda di sini, saya akan membuka Stand saya di lantai 3 lusa besok. Mohon kerjasamannya." Seru Seokjin kepada sosok badan tinggi dan punggung yang bidang itu.

Jungkook pun perlahan berbalik dan
menatap Seokjin dengan Intens, Senyum
Seokjin seketika berubah dan dia sontak
mundur satu langkah.

"Saya juga merasa terhormat bisa
bekerja sama dengan anda Mr.Kim Seokjin ." Seru Jungkook dengan lantang dan memberikan senyuman mematikan kepada Seokjin, sehingga membuat Seokjin menurunkan perlahan tangannya, tapi Jungkook langsung menarik tangannya dan menjabatnya, menggenggamnya.

Di balik rasa kecewa, dan bencinya mereka atas perasaan satu sama lain, di sana juga ada perasaan yang terpendam, rasa yang tertanam itu muncul kembali, mereka berdua seperti larut dalam tatapan yang sendu, ada sakit di tatapan itu, ada luka, ada rindu, dan ada cinta.










" Hmmm,,, akhirnya ketemu juga 😌"

My Husband is a young man 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang