Jungkook POV
Mimpi itu sungguh indah. Dia kembali
dalam hidupku. Aku tidak ingin mimpi ini
berakhir jika memang ini mimpi aku tidak ingin bangun bahkan untuk sedetik. Aku sudah lelah menunggunya di kehidupan nyata. Menunggunya yang tidak kunjung datang. Aku takut untuk mengatakan aku menyerah, aku takut kehilangan nya untuk selamanya.Sayangnya Aku harus terbangun dari
mimpi ku. Badan ku terasa berat seolah
ada sesuatu yang menindih ku.
Ketika aku membuka mata ku aku melihat seseorang yang sedang memeluk ku erat dia terlelap di atas dada ku.Sial apakah gara-gara aku mabuk aku
melakukan hal bodoh dengan seorang. Tapi rasanya tadi malam aku diantar oleh iu. Aku mencoba untuk tidak panik bergerak secara perlahan dan melepaskan tangannya dari pinggangku dan memindahkan kepalanya dari dadaku.Apakah dia tidur semalaman dengan
posisi ini , badanku sangat mati rasa. Aku menggosok-gosok dada dan tanganku yang sakit, Setelah akhirnya aku bisa melepaskannya dari tubuhku wajahnya tertutup dengan sweeter nya dan seluruh tubuh nya yang memakai selimut.Lebih baik aku langsung saja
membangunkannya."Hei, bangun,." Aku menyuruhnya
bangun dengan mengguncang
pundaknya." Jungkook aku ngantuk sekali, ahhh,kamu buat kesal banget sih, ganggu saja aku mau tidur jangan bangunkan aku." Ucapnya dengan kasar,
tapi tu-tunggu dulu, suara itu, Suara itu adalah suara Jin. Apakah ini Jin ? Tapi tidak mungkin ? Apa ini masih mimpi ? Aku mencubit tanganku dan rasanya sakit. Aku menelan ludahku kasar dan segera turun dari ranjang lalu pergi ke arah sebelah Dan ketika aku berhasil melihat wajahnya, aku langsung terduduk terkejut, karena sekarang dia yang sedang tidur di kasurku saat ini adalah Kim Seokjin. Benarkah ini dia. Aku langsung ke kamar mandi dan mencuci mukaku berkali-kali. Aku masih tidak bisa percaya, apakah ini benar. Aku membasuh mukaku sekali lagi dan setelah yakin aku kembali ke kamarku.
Tanpa basa basi aku naik ke kasur
dan membangunkannya. Mengguncang
badannya dengan kuat agar dia bangun."Sialan kamu Jungkook, rese banget orang lagi tidur juga. Ganggu saja, ada
apa sih ?" Ucapnya kesal karena aku
membangunkannya.lya benar, ini seokjin. si tukang marah,
gampang emosi, blak-blakan dan suka
memukul, Seokjin ku telah kembali.Dia memukul ku tapi tidak apa mau di
pukul ribuan kali juga aku senang, asalkan ini adalah Seokjin.Lalu setelah dia duduk dan kami saling
bertatapan. Dia akhirnya tersenyum lalu
meneteskan air mata. Aku langsung menarik tubuhnya ke dalam pelukanku, dan mengelus rambutnya."Kau kembali Jin, aku sangat bahagia."
"Ya aku kembali untukmu Jungkook."
"Jangan pernah pergi lagi."
"Tidak akan, bahkan sedetikpun, aku
tidak akan meninggalkanmu. Aku akan
menjadi namja posesif yang over yang
selalu mengawasi mu seperti anak kecil."Lalu kami tertawa terbahak-bahak. Sedikit kesal karena dia Memanggilku anak kecil.
Jungkook POV End
***
Sore harinya.
"Lapar." Seru Seokjin manja.
"Kau ingin makan apa."' Tanya Jungkook.
"Apa saja asal kau yang masak." Pinta Seokjin.
"Kau ingin masakanku, tidak ingin makan di luar ?"
"Tidak, mau di rumah saja.!"
"Oke baiklah, aku akan memasak
untukmu."Selama Jungkook memasak seokjin hanya menatap Jungkook sambil tersenyum.
"Apa yang kau lihat ?" Tanya Jungkook.
"Kamu." Seru Seokjin.
"Jangan dilihatin terus nanti tergila-gila."
"Memang sudah tergila-gila sampai gila malah."
"Dasar Jin Hyung gombal."
"Berhenti memanggilku Hyung Jungkook, kau menyebalkan ?"
Jungkook tertawa, sungguh lucu melihat wajah seokjin yang lagi kesal.
Setelah selesai memasak, seokjin dengan lahap memakan masakan Jungkook.
"Kau tidak makan." Tanya seokjin.
"Aku ! Tidak, kau makan lah, aku masih
kenyang tadi minum jus dan makan
buah ketika sedang masak, aku ada
membuatkan kamu jus, nanti di
minum ya setelah makan.""Oke baiklah, terima kasih ya Jungkook."
"Nanti malam mau keluar ?" Tanya jungkook.
"Ke mana ?"
"Ke mana saja."
"Terserah, aku ikut saja. Tapi nanti antarkan aku mengambil bajuku dulu ya."
"Pindah ke sini, nanti ambil semua
bajumu." Perintah Jungkook."Hmm...Aku belum siap."
"'Siap, tidak siap ! Kau datang kesini berarti kau sudah setiap dengan semuanya."
"Aku datang kesini karena aku
mencintaimu, bukan untuk langsung
tinggal bersamamu Jungkook.""Aku ingin kau pindah ke sini, titik."
"Dasar pemaksaan" Seru Seokjin.
"Tidak perduli yang penting kamu pindah
ke sini." Balas Jungkook."Terserah."
"Ya, memang terserah aku."
Lalu sekitar jam 7 mereka ke apartemen
seokjin dan mengambil koper Seokjin serta barang-barangnya yang lain."Mulai sekarang rumahku adalah rumahmu jadi semua didalamnya juga milikmu."
"Tidak Jungkook jangan seperti itu, kita pelan-pelan saja, oke."
"Terserah kamu lah Jin, yuk sudah kita
pergi, mau ke mana nih. Mau nonton
tidak.""Ayo, kamu nggak makan dulu."
"nggak lah masih kenyang."
"Kapan makannya. Perasaan kamu belum makan seharian Jungkook?"
"Nanti saja makannya, sudah yuk kita
pesan tiket kalau kamu lapar nanti kita
beli cemilan"Mereka menonton Film Action, jungkook adalah penggemar semua Genre Film, sudah hampir seluruh film Box Office ia tonton dan tidak pernah tinggal, untung saja ia dan seokjin memiliki selera yang sama, entah itu makanan, tontonan, minuman, bahkan game. Membuat mereka selalu terus memiliki banyak hal yang untuk dibahas.
Selesai Film seokjin memegangi perutnya jelas sekali seokjin pasti kelaparan.
"Makan yuk Jungkook. Sekalian kamu
makan juga, kok kamu susah banget
makan sih jadinya sekarang ?""Makan kok cuma kan nanti kalo lapar."
"Makan itu kebutuhan sehari-hari Jungkook, kalau telat-telat nanti sakit gimana?"
"Kan ada kamu."
"Memangnya aku akan selalu ada untuk
kamu ?""Jadi kamu mau meninggalkan aku lagi ?"
"Kalau kamu susah makan, aku akan
pergi.""pake ngancam yaa sekarang, ya udah kita makan, aku makan oke, senang kamu?"
"Iya dong senang, ya sudah yuk makan."
"Mau makan apa ?"
"'Sushi boleh."
"Oke Sushi. Anything for you my love."
"Dasar gombal." Ucap seokjin, Lalu Jungkook menarik tangan seokjin dan mencium keningnya.
Tidak ada hal yang lebih bahagia di
bandingkan hal ini. Bahkan jungkook rela melepaskan segalanya hanya untuk kebahagian ini. Seokjin adalah prioritas utama dalam hidup jungkook." Hari ini mau dibombardir gak sama book ini 😂😅"
