"Menikah?" tanya Viviana terkejut.
Viviana tidak menyangka bahwa syarat untuk merebut takhta hanya menikah, jika semudah menikah lalu kenapa pangeran Killian tidak melakukannya di dalam buku yang Viviana baca.Pangeran Killian tidak menjawab dan hanya tersenyum, Viviana semakin heran dengan dunia dalam buku ini, ia berfikir bahwa sang penulis hanya membuat ceritanya rumit, padahal hanya dengan Killian menikah maka tidak akan ada bencana kudeta dan sebagainya.
"Penulis buku ternyata hanya mempersulit para tokoh lain hanya untuk membuat ceritanya rumit. Ya, mungkin jika tidak begitu cerita ini sangat singkat dan padat," kata Viviana dalam hati menggerutu.
"Baiklah, saya akan mencarikan lady yang sesuai dengan tipe ideal yang mulia, kerja sama dan saling melindungi ini akan di mulai hari ini, silahkan tulis kontrak nya dan kirim ke kediaman saya, saya pamit yang mulia," ucap Viviana yang lelah dan berpamitan kepada Killian untuk pulang.
Killian yang duduk di sofa hanya diam dan sedikit senyum, lalu mulai menulis kontrak perjanjian.
=°=°=°=°=°=
Dikamar Viviana mulai merasa lelah, merindukan dunia tempat ia tinggal sebelumnya, dimana internet sudah ada, tidak ada tata krama bangsawan yg harus ia pelajari, bermain game online dan hal hal yang biasanya Viviana lakukan di dunia sebelumnya.
Viviana menatap langit yang terlihat dari luar jendela, berfikir bahwa hidup di dunia ini tidak semudah yang ia pikir, awal nya Viviana berfikir bahwa dia hanya perlu hidup sebagai tokoh yang ia rasuki dan menghindar dari kematian, namun ternyata banyak sekali yang ia harus lakukan. Banyak sekali kegiatan yang harus ia datangi, memikirkan bagaimana caranya menghindari kematian, bersabar dengan sikap para bangsawan lain.
Bahkan Viviana harus melakukan pendidikan tata krama bangsawan karena orang tuanya mulai curiga melihat perilaku putrinya yang berbeda, ia beralasan ingin meningkatkan kualitas bangsawannya hingga ia harus mengulang pendidikan.
"Aku lelah, aku bosan, aku ingin bermain game, aku rindu teman temanku," Viviana bergumam.
"Huh, aku juga harus mencarikan wanita bangsawan untuk Killian," Viviana menghela nafasnya.
Viviana lalu menggulingkan badannya menjadi tengkurap dan berteriak didalam bantal yang ia tekan dengan wajahnya "Akkkh."
Tidak lama kemudian ketukan pintu dari dayang terdengar.
Tok. Tok. Tok.
Viviana mengangkat badan nya dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu, ia membuka pintu dan melihat dayang nya yang membawa tumpukan surat dan beberapa hadiah dari para bangsawan, ia mendapatkan perhatian atas kejadian di pesta dansa, walaupun terdapat 2 kubu para bangsawan yang memihak Viviana dan memihak Clete, para bangsawan di kubu yang memihak Viviana juga tidak kalah banyak nya.
Viviana terkejut saat melihat apa yang di bawakan dayang nya dan para pelayan lain yg membantunya.
"Apa ini? banyak sekali," katanya terkejut.
"Tolong simpan diatas meja dekat jendela," lanjutnya.
Viviana kebingungan dengan apa yang ia lihat, sebelumnya ini tidak pernah terjadi, hanya ada sesekali surat undangan perta teh kecil yang datang.
Ia mulai membuka satu persatu surat, yang berisikan banyak pujian karena berani melawan putra mahkota, ada yang berkata bahwa dia sangat cocok dengan pangeran Killian dan masih banyak lagi perkataan mereka yang seolah ingin menjilati Viviana.
Sedikit risih dengan surat surat dan hadiah yang banyak ini, ia sedikit tertarik dengan satu surat yang bercap seekor naga dengan jantung berlian, itu adalah simbol dari keluarga Granduke Athelstan. Salah satu dari keluarga kerajaan juga, karena mendiang Granduchess Isabella adalah adik kesayangan sayang Raja Gwyn saat ini, namun sayangnya Granduchess Isabella harus pergi meninggalkan dunia lebih cepat dari mereka karena suatu penyakit yang sama dengan Ratu sebelumnya, Ratu Elizabeth.
Surat yang membuat Viviana penasaran dibuka.
Berisi ajakan bertemu di mansion Athelstan, dan beberapa pujian untuk Vivian."Aretha Athelstan? bukankah dia sepupu dari pangeran dan putra mahkota? untuk apa mengundangku?" Viviana bertanya tanya.
Rumor yang tersebar, Aretha adalah gadis dingin yang suka menyendiri, Aretha selalu pilih pilih dalam berteman dengan lady bangsawan lain. Namun, koneksi dia dalam pergaulan bangsawan sangatlah luar biasa, apalagi pengaruhnya juga tidak kalah luar biasa, banyak orang yang ingin bergaul atau berteman dengannya tapi Aretha sangat pilih pilih untuk pertemanan.
Viviana merasa bahwa undangan nya ini bisa jadi salah satu peringatan berbahaya karena sudah menghina keluarga kerajaan yaitu putra mahkota. Atau, bisa saja juga dia berada di pihak Viviana. jika begitu, ini adalah kesempatan yang sangat bagus.
Artinya, Viviana harus mempersiapkan diri untuk hal baik dan hal terburuknya.
=°=°=°=°=°=
Hari dimana Viviana akan pergi ke mansion Athelstan.
Beberapa hari terakhir, setelah ia mendapatkan surat undangan dari Aretha, ia mencari tahu beberapa informasi tentang Aretha dan keluarganya, untuk mempersiapkan diri agar sempurna dihadapan Aretha.
"Nona, hari ini anda minta saya merias anda dengan anggun, apakah nona akan bertemu pangeran Killian?" tanya pelayan yang merias Viviana.
"Ah, tidak. Saya akan berkunjung ke kediaman Granduke Athelstan," jawabnya.
Dayang itu terkejut senang, "Benarkah? apakah nona diundang? kalau begitu artinya dia tertarik pada nona, semoga ketertarikan nya itu untuk hal positif."
"Terimakasih untuk doa mu ester," kata Viviana.
Tok. Tok. Tok.
"Ada apa Marry?" tanya Viviana pada dayang pribadi nya.
"Ada surat dari pangeran Killian nona," ucapnya.
Viviana membuka surat yang Marry bawa, terdapat cap kerajaan disana, ia membuka dan membaca sedikit isi surat tersebut, yang ternyata adalah surat kontrak yang mereka bicarakan beberapa hari yang lalu.
"Aku urus ini nanti setelah aku menyelesaikan urusan di mansion Athelstan, dan pergi kepasar," katanya dalam hati.
Setelah selesai merias diri, Viviana pun pergi menggunakan kereta kudanya ke kediaman Athelstan.
Continue>>>>>
Hai hai
makasih yang udah mau baca cerita aku^^
KAMU SEDANG MEMBACA
VIVIANA
FantasyAku Viviana, tidak. Aku Monica yang menjadi Viviana setelah masuk ke dalam komik yang aku baca. Kenapa bisa? aku tidak tahu, karena ketika aku terbangun dari tidurku, dan disaat aku membuka mata, aku sudah berada di kamar megah ini. Setelah aku meng...