4.

10 2 1
                                    

" PON MINTA MAAF!!!
PON SALAH!!!
PON TIDAK BERMAKSUD BEGITU!!!!
JANGAN KURUNG PON!!!

PON MINTA MAAF!!!
PON SALAH!!!
JANGAN KURUNG PON!!!
PON TIDAK MAU DIKURUNG!!!!"

Ketika PON terbawa halusinasi pada kejadian yg membuatnya trauma, akibat terkena efek obat yg dimakannya tanpa sepengetahuan orang lain, ketika ia menjerit dan berteriak-teriak mengamuk tak karuan itu.

GYOZA & PRAEWA yg memang akan datang menemui nya setelah pembelajaran selesai, panik mendapati keadaan PON seperti itu.

[ GYOZA POV. ]

Sesuai janji ....
Aku dan PRAEWA langsung menemui PON di kamar kurungan setelah jam belajar selesai.

Untung lah kami yg sebelumnya terjebak di dalam kelas bersama kertas-kertas soal itu berhasil menyelesaikan nya hingga tuntas lebih cepat daripada dugaan kami. Sehingga kami tidak terjebak di sana seharian.

Namun alangkah terkejutnya aku dan PRAEWA yang menemukan kondisi PON yang seperti itu terkurung di dalam sana.

Dengan segera kita berdua menghampirinya menahan tangan nya yg memukul mukul kepalanya.

" PON! PON! PON! JANGAN!!!
JANGAN DI PUKUL!!!
TENANG!!!
PONN!!!
SADAR PONN!!
PON SADARR!!!
INI AKU GYO TEMEN KAMU!!!! PONNN!!!! SADAR!!!"

aku mencoba untuk mengembalikan kesadaran nya dengan memanggil manggil nya dengan nada yg seolah membentak dia. Agar dia mau mendengar ku.

Awalnya dia memberontak hebat ketakutan ketika kita berdua menahan tangan nya dan berbicara padanya.

Namun saat aku terus bilang, " PON!! INI AKU GYOZA SAMA PFAEWA TEMEN KAMU!!! JANGAN TAKUT!!! HEH PON!!! LIAT!!! INI TEMEN KAMU!!! TENANG!!!"

maka PON perlahan lahan mulai tenang dan semakin tenang.

Aku dan PRAEWA pun mengelus elus lembut punggung nya agar dia merasakan kenyamanan, kemananan, dan kehangatan kita dan menjadi lebih rileks.

Dapat kami berdua lihat PON yang semakin tenang sehingga nafasnya kini sudah bisa teratur.

" Jangan takut~
Ini Gyo sama Praewa, temen Pon.
Tenang yaa~
Tenang~
Atur nafas kamu pelan-pelan. Gak usah takut sama kita."

Aku terus berkata untuk menyadarkan dia dengan lebih lembut dan lembut lagi agar ketakutan nya hilang.

" G-g-gyo? .... P-praewa- ... Itu bener kalian kan?" Ucap PON masih bergetar ketakutan dan dengan waspada melirik kami berdua dengan perlahan lahan namun dia yg takut terus berusaha menyembunyikan wajahnya dari kami berdua.

Aku sempat saling memandang dengan PRAEWA karena kondisi PON yang seperti ini. Katanya UR SCHOOL menanganinya tapi kenapa sepertinya keadaan nya jauh lebih mengkhawatirkan di bandingkan saat sebelum PON di hukum.

" Iyaa~ ini kita pon. " Balas ku tersenyum lembut padanya.

" Ke-kenapa kalian di-disini? Apa kalian juga di hukum dan dikurung disini?" Tanya PON lagi sambil menunduk tak berani melihat kami seolah dia sangat waspada saat ini dan dia terus mengepalkan tangannya di depan wajahnya kuat karena ketakutan.

UR SCHOOL | AndaLookkaew | NoonPraewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang