(27) kebenaran

235 25 0
                                    

Setelah selesai mandi gracia dan Ella tengah duduk di ruang tengah menunggu makanan yang mereka pesan sambil menonton siaran langsung kesukaan Ella teater JKT 48.

Gracia yang bosan memutuskan kembali ke kamar shani.

Sesampainya di kamar shani Gracia duduk disamping tempat tidur melihat wajah shani nampak sedikit pucat bahkan dia juga melihat kantung mata yang menghitam
'Pasti kamu kecapean banget yah ngurusin aku sama ella' batin gracia

Gracia menatap dengan seksama wajah shani dari mata, hidung, bibir dan pipi. Tangan gracia menyingkirkan beberapa rambut yang menutupi wajah cantik nya
Namun fokus gracia teralihkan pada leher shani

Gracia mengerutkan dahinya ketia iya melihat ada dua bekas gigitan yang masih segar di leher jenjang shani. Gracia tau jika ini adalah gigitan nya namun iya tak ingat sama sekali kapan iya menikam shani apa lagi gigitan tersebut masih baru, bahkan luka tersebut berubah warna menjadi ungu kemerahan.

Gracia mengulurkan tangan nya dan mengusap luka tersebut namun shani terkaget dan terbangun.

"Eh ma maaf shan aku gak ada maksud buat ganggu kamu" Ucap gracia saat melihat shani membuka matanya dan sebuah ringisan kecil yang masih dapat di dengar dengan jelas oleh gracia

"Gak papa kok gee aku cuman kaget aja tadi" Ucap shani

"Shan itu . " Ucap gracia sambil menunjuk leher shani

"Masa kamu lupa gee" Ucap shani

"Jadi itu beneran aku yang " Ucap nya terhenti berusaha mengingat

"vampir mana yang berani gigit aku kek gini selain kamu di sini ge" Ucap shani sambil mencolek hidung mancung gracia

"Jadi aku semalam, tapi kok aku gak ingat" Ucap gracia " Shan bisa ceritain gak apa aja yang terjadi malam itu"

Shani hanya mengangguk dan mengubah posisi nya menjadi duduk. " Aku ceritain tapi kamu gak boleh motong cukup dengerin sampei selesai baru kamu tanya apa pun itu okey" Ucap shani. Dan di sanggupin gracia dengan menganggukkan kepalanya.

FLASHBACK ON

Shani yang baru selesai membersihkan tubuhnya keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang terlilit di tubuhnya. Shani berjalan ke arah lemari untuk mengambil piamanya setelah memilih Shani kembali masuk ke kamar mandi dengan membawa piamanya.

Setelah beberapa menit Shani kembali dengan piamanya namun.

"Gee" Ucap Shani ketika iya melihat gracia yang membelakanginya berdiri di depan tempat tidur menatap ke arah Ella

Gracia melirik ke arah belakang melihat Shani yang mendekatinya.

Mata Shani bertatapan dengan mata gracia membuat tubuh Shani merinding dan mundur kebelakang.

Mata merah terang, dan taring nya membuat Shani makin berusaha untuk tenang. Shani perlahan tapi pasti mendekati gracia

"Gee kamu kenapa" Ucap Shani

Tanpa menjawab gracia justru mendorong tubuh Shani ke dinding dan tanpa kata gracia menggigit leher Shani dengan sangat kuat membuat sang pemilik mati matian berusaha menahan suaranya agak tak keluar

"Gee Sa sakit" Rintian Shani bahkan air mata membasahi pipi Shani namun gracia tak mendengarnya

Shani berusaha menahan semua rasa sakitnya sampai akhir nya gracia melepaskan Shani

"Gee kamu--" Ucapan Shani terpotong melihat gracia yang tiba tiba pingsan

Shani menggendong gracia kembali ketempat tidur kemudian dia mengambil tisu membersihkan sisa darah yang masih berada di bibir gracia

Setelahnya Shani berusaha bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa darah yang ada di lehernya

FLASHBACK OF

'Apa yang kulakukan kenapa aku gak bisa ingat yang terjadi di malam itu' batin gracia

"Udah Gee jangan di fikirkan aku baik baik aja kok" Ucap Shani menenangkan gracia

"Iya, shan maafin aku yah aku gak sengaja" Ucap gracia

"Iya gak papa kok"

"Ci Shani, ci gre!!" Teriak Ella yang menghampiri keduanya dengan nampan berisi makanan

"Dedek"

"Cici makan dulu nih Ella udah bawain makanan kesukaan cici" Ujar Ella

"Makasih yah dek" Ucap Shani dengan senyuman ke arah Ella

"Kalau gitu Ella mau lanjut nonton dulu yah ci, dah ci gre, ci Shani" Ujar Ella meninggal gracia dan Shani.

Gracia dan Shani memakan makanan nya tanpa ada suara. Shani yang sedang menikmati makanannya dan sedangkan gracia makan dengan memikirkan banyak hal yang terjadi belakangan ini.

----

Gracia kembali ke apartemen miliknya berjalan ke arah ruang tamu dengan masih memikirkan hal yang menimpa nya dan juga Shani.

"Mikirin apa sih serius amat"

"Duh kaget hih ci sisca, feni kalian kok bisa ada di sini" Ujar shani saat melihat kedua saudara nya tengah duduk di samping nya

"Udah dari kemarin sih kita di sini" Ucap feni

"Yang harus di tanya sih elu nya bukan kitanya" Ujar sisca

"Terus kalian ngapain ke sini"tanya gracia

Feni dan sisca merubah posisi duduk nya dengan wajah serius menatap gracia.

"Gua tau gua cantik santai aja natapnya" Ujar sombong gracia, membuat kedua mahkluk yang menatapnya tedi mengalihkan pandangannya ke arah lain

"Pd banget jadi orang" Ucap sisca

"Kita kesini mau ngomongin hal penting yang bersangkutan dengan ci gre tau" Ucap feni

"Apaan"

"Pengorbanan, ritual pengorbanan" Ucap feni

"Pengorbanan"

"Iya gre kamu ingat kan pelajaran yang kita pelajari di Mystic Cottage tentang ritual pengorbanan" Ujar sisca

"Ritual pengorbanan adalah seorang yang mengorbankan jiwanya untuk membangkitkan seseorang kerabat" Ujar feni

"Seseorang yang mengorbankan jiwanya maka raganya akan mati namun tak juga hidup sedangkan orang yang mendapat kan pengorbanan itu" Ucap siska

"Kembali hidup dengan 2 jiwa dalam satu raga, ritual pengorbanan memiliki batas waktu tertentu dimana kita harus mengembalikan jiwa pada pemilik aslinya jika tidak raganya akan hancur bagaikan debu." Ujar feni

terus apa hubungan nya dengan aku" Ucap gracia

"Kamu adalah orang yang mendapatkan pengorbanan itu gre" Ujar sisca

"Hah aku" Tanya gracia sambil menunjuk dirinya

"Iya ci gre dan orang yang mengorbankan jiwa nya buat nolongin cici itu adalah kakak tertua kita " Ujar feni membuat gracia makin terkaget

"Kakak tertua"

"Gre waktu kita gak banyak kita harus mendapatkan pemilik darah kehidupan untuk mengembalikan jiwanya dan dengan adanya darah kehidupan kita juga bisa nolongin kamu" Ucap sisca

Gracia termenung mencerna semua ucapan dan informasi yang iya dapat bahkan gracia juga memikirkan hal yang terjadi dapa diri nya yang melukai Shani.

"Tapi bagaimana kita bisa menemukan pemilik darah kehidupan itu" Tanya gracia

"Orang itu memiliki sebuah tanda lahir berbentuk bulan sabit ditengah matahari di bagian bahu"
Ujar feni

"Tapi gimana caranya gak mungkin kan kita buka baju orang satu satu mesum dong" Ucap sisca

Kini ketiganya dilema dengan pemikiran mereka masing masing.

you are mine only mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang