Dalam dekapan hangat gracia Shani tertidur dengan nyinyak.
'Kenapa kenapa harus kamu shani, kenpa apa yang harus ku lakukan' batin gracia
---
Gracia, feni dan sisca tengah berada di apartemen gracia 3 hari lagi bulan purnama akan terjadi namun baik feni dan sisca keduanya masih belum bisa menemukan pemilik darah kehidupan itu
"Apa yang harus kita lakukan sekarang" Tanya sisca
"Ci gre apa cici juga belum menemukan nya" Tanya feni
"E- a-aku belum, aku gak tau" Ucap gagap gracia
'Aku gk akan biarkan Shani terluka . Dan aku gk akan biarkan kalian menyentuh Shani' batin gracia
Setiap gerak gerik gracia feni memperhatikan nya dengan seksama seakan ada yang di sembunyikan
'Mencurigakan' batin feni
"Baiklah kalau begitu aku akan menemui ayah" Ucap feni
"Aku juga mau ketemu sama ayah, gree kita balik dulu yah"
"Iya ci" Jawab gracia
--------
Kini tinggallah gracia sendirian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gracia melihat wajahnya dari pantulan kaca dimana iya dapat dengan jelas melihat wajahnya sedikit pucat tak seperti biasanya.
"Jika harus memilih lebih baik aku tiada ketimbang shani taruhannya" Ujar gracia
Cukup lama gracia memandangi dirinya dari pantulan kaca hingga notif telfon membuyarkan lamunannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gracia membaca chat tersebut dan kemudian bergerak menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Gracia tak ingin Shani melihat wajahnya yang agak pucat.
--------
Seorang gadis tengah duduk di tengah kasur wajahnya menekuk melihat pesan yang tak kunjung dibalas.
"Gee kamu kemana sih ih" Ujarnya sambil melihat layar telfon yang masih hening. Entah kenapa perasaannya sangat khwatir entah apa yang membuatnya sekhawatir ini
