"Apa tidak apa-apa meninggalkan mereka berdua?" Tanya Sai pada teman-temannya yang ikut mengintip didapur kearah Hinata dan Ino yang kini sedang duduk berdua diruang tamu, saling menunduk dan saling meremat tangan masing-masing.
Tadi Shika langsung menyusul kepintu saat Hinata belum kembali setelah 2 menit pamit untuk membuka pintu, dan yang dia temukan adalah 2 wanita cantik yang sedang mematung berhadapan ditengah pintu.
"Biarkan mereka menyelesaikan sendiri masalah mereke. Dan kalian juga harus menyelesaikan masalah kalian kan? Kembali kerja sana." Kata Shikamaru sambil menarik teman-temannya kembali kemeja makan.
"Ano.. Hinata." Ino memulai perbincangan diantara mereka dengan tidak percaya diri.
Hinata merasa jantungnya berdetak kencang, tangannya sedikit gemetaran karena masih teringat jelas ketika Ino dan teman-teman Ino membully Hinata dulu. Walaupun hanya 3 hari, tapi rasanya seperti dibully seumur hidup karena rasanya lebih mengerikan dari neraka.
Hari pertama di bully, saat memasuki gerbang sekolah Hinata melihat semua orang melihatnya dengan tatapan jijik, banyak yang memanggilnya jalang. Banyak yang melempari nya dengan bermacam-macam benda. Gulungan kertas, bola, botol minum, sampah plasti, batu. Banyak benda yang mengenai Hinata hingga dia kesakitan, kotor dan basah.
Hinata yang tidak mengerti mengapa semua itu terjadi mencoba terus melangkah menuju kelasnya tanpa peduli pada orang-orang yang makin meneriakinya.
Langkah hinata terhenti saat tiba di mading, banyak photo bugilnya yang dipasang disana, dia tau itu palsu, karena di perutnya ada tanda lahir merah sedangkan di photo itu tidak ada. Tapi ada dua photo yang membuatnya menangis dan merobek-robek semua photonya yang terpampang di mading, yaitu photo saat dia berganti pakaian olahraga didalam kelas, di photo itu dia hanya mengenakan bra dan celana dalam. Tentu saja hal itu sangat memalukan bagi Hinata. Entah siapa yang telah sengaja mengambil photo nya saat berganti pakaian.
Dengan berusaha menguatkan diri Hinata melangkah kedalam kelasnya. Tapi langkahnya terhenti didepan kelas saat melihat bangku dan mejanya sudah dalam keadaan dicoret-coret dengan kata-kata cacian dan juga sudah dirusak sampai patah.
Banyak teman sekelasnya meneriakinya dari jendela dan pintu. Dia kembali dilempari dengan berbagai macam benda-benda juga dilempari dengan kata-kata dan panggilan-panggilan tidak senonoh.
Hinata sudah tidak kuat, dia berlari ke kamar mandi dan duduk di closet di salah satu bilik toilet. Namun baru saja dia duduk dia langsung diguyur dengan air berbau menjijikkan, seperti nya bekas pel-an. Sangat cara yang klasik untuk membully orang, tapi Hinata tidak pernah membayangkan dia akan masuk jajaran orang yang mengalami perudungan di sekolah. Walaupun hidupnya di sekolah selalu sendirian, tanpa teman, tapi Hinata belum pernah mengalami perudungan sebelumnya selain dari Nagato. Dan ternyata cara perudungan lkasik ini cukup ampuh juga membuatnya merasa tersiksa.
Saat keluar dari kamar mandi, ternyata Ino, Sakura, Shion dan Karin sudah menunggunya di luar. Menyeret Hinata ke gudang sekolah, menampar, menjambak, menendang dan menyiksa Hinata. Lalu meninggalkan Hinata disana dengan pintu yang dikunci dari luar.
Perudungan hari I Hinata membuat dia demam malam harinya, tubuhnya biru-biru, baju sekolah nya rusak. Hari kedua dan hari ketiga jauh lebih mengerikan lagi membuat Hinata justru di beri peringatan dari sekolah karena selama 3 hari itu dia tidak mengikuti mata pelajaran apapun, bahkan mengisi absen pun tidak, namun tidak memberi pemberitahuan apapun pada sekolah.
Jadi jangan salahkan Hinata jika duduk berdua dengan Ino saat ini membuat Hinata sedikit bergetar, walaupun kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu, tetap saja tidak lantas membuat Hinata lupa, apalagi Hinata bahkan tidak tau kenapa dia sampai dibully saat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Its You
Fanfictionhanya tentang hyuga hinata dan nara shikamaru yang bertemu saat mereka sama-sama takut untuk mencintai lagi @credit pada semua pemilik picture yang aku gunakan di book ini tanpa izin.