ִ࣪𖤐KinarAdiba

69 11 0
                                    

Kinara melajukan motornya, tidak lupa dengan membawa printilannya di jok belakang. Siapa lagi kalau bukan Adiba.

Kini mereka tengah membelah jalanan Mantan Ibu Kota ini, sambil bercanda tertawa riang menikmati udara khas kota ini.

Mungkin pengendara lain hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan dua sejoli ini, begitulah mereka jika sudah bersama semua hal akan terlihat gila akan tingkah mereka.

"Ca lo tau gak sih? gua tuh beruntung banget bisa temenan sama lo 7 Tahun ini" ungkap kebanggan Adiba.

"ckk lebay lo" ucap si manusia gengsi, Kinara.

Adiba dan Kinara berteman sejak memasuki bangku SMP, itupun atas ketidaksengajaan.

flashback

"awshhh sakit" ucap seseorang meringis dibawah tangga.

Kinara pun melihatnya iba, ingin membantunya.

"kamu gapapa? kok bisa jatuh?" tanya Kinara

"aaa aku gapapa, iya tadi aku ga sadar kalau aku mijakin kaki di dua tangga sekaligus alhasil aku jatuh" ucap gadis manis yang terjatuh

"ummm.. yaudah sini aku bantu bersihin luka kamu. kuat ga jalan nya? kita ke UKS dulu yuk" ajak Kinara dengan melingkarkan tangan Adiba pada bahu nya.

Dibopongnya Adiba sampai UKS dengan jalannya yang tertatih nyeri.

Dibersihkannya luka itu menggunakan cairan NaCL, hingga benar benar bersih lalu ia tempelkan plester.

"sudahh, enakanan?" tanya Kinara

"umm.. makasih ya? eh kita belum kenalan"ucap Adiba

"iya nama aku Kinara Bianca Adelia. bisa panggil aku Kinara" jawab Kinara tersenyum manis.

"aku Adiba Insani Zevanya, keberulan aku anak baru disini. belom ada satu hari disini udah dapet tragedi" pungkasnya sambil menertawai kebodohannya sendiri.

"oh ya? kamu kelas mana?" tanya Kinara, kepo.

"aku ditempatin di kelas 7A" jawab Adiba.

"loh itu kelasku, haha lucu nya kita bisa bareng terus dib" Ucap Kinara tertawa.

"oh iya? yeay aku punya temen lebih dulu sebelum kenalan" Ucap Adiba senang.

flashback off

Begitulah kira kira awal perjumpaan Kinara dan Adiba hingga mereka bisa seawet ini berteman.
karena satu frekuensi juga mungkin menjadi faktor utamanya.

𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

Kinara menepikan motornya pada perumahan besar milik Keluarga Zevanya, iya itu adalah rumah milik Adiba. Rumahnya pun lebih besar dari rumah milik Kinara.

Pilar tinggi menjulang, dengan bernuansa serba putih membuat elegan setiap sudut rumah bergaya klasik modern ini.

Meskipun begitu, mereka berdua tetapkah bergaya sederhana. itu yang diajarkan orangtua mereka.

"Dib gua kayanya langsung pulang aja deh, salam ya sama Om David sama Tante Sarah" ucap Kinara

"Yeh gua kira mau mampir, yaudah tar gua salamin. makasih ya udah anterin gua wkwk" Ucap Adiba

"okey, aman! gua cabut duluu bye" ucap Kinara berpamitan .

Langsung ia melajukan motornya mengitari jalanan menuju rumahnya.

Tak menghabiskan waktu lama hanya sekitar 30menit, kebetulan rumahnya tak terlalu jauh.

Sesampainya di garasi rumahnya langsung ia parkirkan motor kesayangannya.

"sayang makan siang dulu" ucap sang mama.

"aku bar makan ma sama diba tadi, tar ya aku pengen tidur dulu" jawab Kinara sambil
menaiki anak tangga menuju tempat ternyamannya, yaitu kamar.

Direbahkannya raga yang lelah sedari pagi, karena harus berlari dari parkiran menuju kelas karena hampir telat, dan kebetulan bagian jadwal Pak Darius. Seorang Dosen Killer menyebalkan baginya.

Tak sadar matahya terlelap dalam kasur empuknya.

────୨ৎ────

ESCAPE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang