🍂🍂🍂CIIIITTTTT !.....
Nathan spontan menginjak rem dengan tekanan penuh saat seorang gadis tiba-tiba datang melintas entah dari mana. Gadis dengan pakaian lusuh dengan sedikit kotor, rambut gelombang berantakan persis seperti orang gila yang lari-larian ditengah malam sudut Swansea hari ini.
Tiba-tina berdiri dengan sorot mata pilunya.
Saat masih berusaha menenangkan dirinya Nathan kembali dibuat terkejut saat tiba-tiba gadis tadi kini berlari kesamping mobilnya dan mengetuk secara brutal pintu kemudinya, seolah memberi isyarat kalau dia sedang berada dalam bahaya namun hal itu tidak cukup membuat Nathan untuk keluar sekedar memastikan karena dirinya cukup paham tentang modus-modus seperti ini kerap terjadi.
"Tolong ..!, dughhh .. dughh..
dugghh ... dughhh...
"Tolong !!, mereka ingin menyakitiku", teriaknya namun tidak bisa didengar oleh Nathan. Pria itu hanya membaca gerakan bibirnya namun belum juga membuatnya membuka kaca mobilnya.
Hingga Nathan menyaksikan seperti apa gadis itu diseret menjauh dari mobilnya oleh segerombilan pria seperti preman, meronta minta dilepaskan namun gadis itu malah dipaksa dan ditarik ikut bersama mereka.
Buru-buru Nathan dengan cepat turun dari mobilnya.
"Lepaskan gadis itu", katanya pelan namun suara dalamnya benar-benar mencekam. Preman-preman tadi serempak tertawa lebar.
"Siapa kau berani-beraninya menganggu kesenangan kami",
"Kami belum selesai dengan gadis ini, jadi jangan ikut campur",
Kembali para pria tadi berusaha membawa gadis itu., "Ayo sayang kami tidak akan menyakitimu",
"Tidak.., tolong.. ku mohon tolong aku hikss...", gadis itu kembali merontah dan menangis pilu.
"Lepaskan dia sebelum aku memintanya dua kali", ucapnya penuh penekanan membuat pria-pria itu semakin geram karena merasa terganggu.
"Apa kau cari mati hah ?, kami bisa menghabisimu disini", gertak preman-preman itu.
Nathan tersenyum remeh, ia menggeram kecil berfikir sudah lama tidak melatih otot dengan cara mematahkan leher.
"Orang-orang seperti kalian hanya butuh uang kan ?, berapa ?",
Nathan akan merogoh sakunya namun urung saat ekor matanya menatap pergerakan pria tadi berjalan kearahnya. Berusaha memukul wajah Nathan tapi pria itu cepat kilat menepisnya menggantikan ia yang memukul secara bertubi-tibi pada preman itu. Darah segar dan wajah membiru denagn cepat tercetak pada wajah preman itu.
"Pergi sebelum aku benar-benar berbuat yang lebih parah lagi", katanya mengancam dan berhasil membuat preman-preman itu pergi dari sana.
"Kamu baik-baik saja ?",
Gadis itu mengangguk.
"Terima kasih sudah menolongku",
"Namamu siapa ?",
"Yunala",
"Ayo, aku akan mengantarmu pulang. Bahaya gadis sepertimu masih berkeliaran diluar",
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Little Girl's (can't i be him)
RomanceOrlando Nathan Tjoe A on - Yunala Kareen Damaris - Mees Hito Theodora. Menjadi saksi seperti apa semesta yang mempermainkan ketiganya, menyalami sampai mana poros hidup mereka bisa menemani hingga berujung pada akhir bahagia masing-masing. Sosok ses...