DLG - chapter 1

154 25 9
                                    

🍂🍂🍂

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

Jika takdir yang membawa kita bertemu, maka takdir juga yang akan membuat kita berpisah.

--

"Nath... boleh mama masuk ?", ketukan pintu sempat menarik Nathan dari kesibukannya tapi hanya menatap sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaan nya.

 boleh mama masuk ?", ketukan pintu sempat menarik Nathan dari kesibukannya tapi hanya menatap sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Hanya gambaran yaa..., source: Pinterest )

"Masih sibuk aja Nath sama dokumen-dokumen itu. Ingat umur nggak takut kamu tiba-tiba encok",

"Apasih mah..., duduk doang baca-baca berkas terus tanda tangan dan nggak ngapain-ngapain lagi", jawabnya dengan masih mempertahan kan posisi pada berkas-berkasnya tanpa mengangkat kepala sedikit pun.

"Kalau mamanya lagi ngomong dilihat Nath, jangan kebiasaan seperti itu. Nggak sopan namanya",

"Biasanya juga begini kan",

"Nath", tegurnya sekali lagi.

Nathan sedikit menurunkan kacamata bacanya melirik ibunya yang sudah berjalan masuk.

"Ada apa ?",

Orlando Nathan Tjoe A-on, pria berusia 32 tahun itu meletakan kacamata bacanya saat tiba-tiba ibunya yang akan masuk dengan suara yang sedikit berisik. Membuatnya mengabaikan laporan yang sejak tadi menjadi santapan nya, fokusnya harus beralih saat wanita pujaan nya itu meminta perhatian seperti ini.

"Mama tiba-tiba susah tidur Nath",

Nathan menaikan pandangan nya, meneliti wajah ibunya.

"Kenapa ?",

"Susah tidur aja",

"Bukannya papa sudah pulang dari Jakarta. Mama harusnya senang karena nggak kekurangan kasih sayang lagi",

Daddy's Little Girl's (can't i be him)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang