part 09

668 63 17
                                    

Pagi itu seperti biasa, keduanya kini siap dengan seragam sekolah mereka dan segera berangkat ke sekolah.

Saat keduanya melangkah keluar tiba-tiba Jeno sudah berada dibelakang mereka dengan jas kantor.

"Jangan lupa pulang sekolah" ucap Jeno yang berjalan mendahului mereka tiba-tiba.

Adel mengerutkan keningnya bingung, entah kenapa akhir-akhir ini sifat Jeno tampak berubah. Ia sempat merasa aneh namun ia buang pikiran itu.

Shani dan Adel hanya mengangguk dan membiarkan Jeno berjalan mendahului mereka.

"Udah siap? " tanya Adel yang sudah ada didalam mobil dengan Shani yang  masih berurusan dengan seat beltnya.

Melihat itu Adel langsung membantu Shani memasang sabuk pengaman itu secara perlahan.

"Kalau susah bilang" ucap Adel setelah memasang sabuk itu dengan benar.

Shani membalasnya dengan anggukan dan setelahnya mobil itu melaju menuju sekolah.

Tak butuh lama untuk mereka sampai disekolah dan Adel segera menuju parkiran sekolah.

"Nanti pulang sekolah aku anter kamu ke kantor habis itu aku tinggal bentar ya" ucap Adel setelah memarkirkan mobilnya.

"Ngapain? " tanya Shani penasaran.

"Zee katanya mau ngajak main bentar"

Setelah itu keduanya melangkah memasuki lorong melewati tiap kelas yang berbeda-beda, seketika seluruh tatapan mata murid di sekolah itu tertuju pada kedua gadis itu, terutama Shani.

"Eh ada primadona sekolah nih dari tadi diliatin muluk sama orang-orang" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari kerumunan yang sedang memandangi keduanya.

"Mau lo apa sih?" Tanya Adel tatapan dingin.

"Mau gw?, lo dan pacar murahan lo itu hidup sengsara disekolah ini del" ucap Anin dengan menunjuk ke arah Shani.

"Lo atau gw hm? " ucap Adel tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

"Dengarkan suaramu Anin"

Adel lalu merogoh sakunya mengambil ponselnya dan memulai sebuah rekaman video yang ada di ponsel itu dengan volume yang sengaja ia besarkan dan saat video itu di putar terdengar desahan bahkan wajah jelas Anin yang tengah bermain dengan lelaki asing yang tampak lebih tua darinya.

Semua siswa yang melihat itu seketika tercengang tak percaya dan menatap Anin seolah jijik, mereka juga saling berbisik tentang video yang baru mereka lihat.

"Simpenan kayak lo yang gak seharusnya disini nin" ucap Adel dengan nada dingin.

"Dapet dari mana lo video itu hah!?" tanya Anin dengan raut wajah tegang.

"From me" ucap seseorang yang dengan santai berjalan melewati kerumunan murid-murid yang sedang ramai saat itu.

"Feni" ucap Anin tak percaya.

"Kenapa?, Kaget kalau video itu dari gw dan guys gw mau ngomong kalau seorang Anin yang ada didepan kalian ini juga sering gonta ganti cowok demi uang"

"Brengsek lo Fen!, lo lupa kalau masalah Shani itu lo juga ikut main hah!!"

"Emang, tapi itu bagian dari rencana gw sama Adel dan Shani juga setuju"

"Bajingan lo semua" ucap Anin geram.

Anin lalu berlari entah kemana meninggal kerumunan siswa yang sedang meneriakinya

Setelah Anin pergi semua tatapan siswa itu kembali ke arah ketiga orang itu.

In Too Deep (JKT48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang