part 11.

523 55 1
                                    

Pagi itu Adel terbangun karena merasakan pipinya di usap oleh seseorang.

Perlahan matanya terbuka menampilkan sosok gadis berparas cantik dengan berseragam sekolah.

"Bangun ya sayang, anterin aku sekolah" ucap Shani dengan nada lembutnya.

Adel mengerjapkan matanya sebentar sebelum bangkit dari tidurnya. Ia menatap Shani dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya.

"Kasihan pacar aku masih ngantuk, kalau gitu kamu tidur aja lagi biar aku pesen ojek online" ucap Shani dengan mengelus puncak kepala Adel.

Mendengar itu Adel dengan cepat beranjak dari kasur dan langsung berdiri tegak dengan mata yang terbuka sempurna.

"Enggak, biar aku yang nganter kamu" ucap Adel lalu bergegas masuk ke kamar mandi untuk mandi sebentar.

Shani yang melihat itu hanya tertawa kecil melihat tingkah pacarnya di pagi hari.

Setelah Adel selesai membersihkan diri, mereka langsung turun untuk sarapan sebelum ke sekolah.

"Loh bi, abang ke mana kok tumben gak ikut sarapan" ucap Adel menyadari Jeno yang sudah tidak ada di rumah.

"Tadi tuan, pagi-pagi banget udah berangkat duluan dan nyuruh saya bikin bekal buat dia jadi enggak sarapan gitu non" ucap Bi Sumini dengan logat sundanya.

Adel hanya mengangguk lalu ia dan Shani mulai menyantap sarapan mereka masing-masing.

Setelah keduanya selesai dengan makanan mereka, Shani dan Adel langsung berangkat ke sekolah menggunakan motor seperti biasa.

Shani mengalungkan tangannya pada perut Adel dan menaruh dagunya di bahu pacarnya meskipun terhalang oleh helm.

"Jantung gw jangan lepas dulu, tolong tetap di tempat" batin Adel dengan wajah yang memerah dibalik helm.

Namun, saat di tengah perjalanan Adel menyadari ada sesuatu yang aneh dengan mobil di belakang mereka, mobil sedan berwarna hitam itu seperti mengikuti mereka di sepanjang jalan.

Adel menaikan kecepatan motornya menerobos jalanan jakarta yang sedang padat pagi itu.

Shani yang merasakan hal itu seketika terkejut dan semakin mengeratkan pelukannya, ia bingung tapi tak berani bertanya pada Adel.

Saat Shani dan Adel sampai di depan sekolah mereka, mobil itu berhenti tak jauh dari tempat Adel menghentikan motornya.

Adel menunggu Shani turun dari motornya dan melepas helm pacarnya seperti tak terjadi apa-apa.

"Aku boleh nanya gak? " ucap Shani yang baru saja terlepas dari helm itu.

"Nanti aja ya, sekarang udah waktunya masuk takut telat" ucap Adel dengan merapikan sedikit rambut Shani yang berantakan.

Sebelum Adel sempat menyalakan motornya teman-temannya tiba-tiba datang menghampiri keduanya.

"Eh ada jantung couple nih" celetuk Olla yang sedang bersama Jessi saat itu.

"Emang ada jantung couple?, sebutan baru tuh? " ucap Adel tak jadi menyalakan motornya.

"Semenjak lo gak masuk sebutan kita buat lo sama Shani tuh jantung couple dan yang lain juga udah pada setuju" saut Jessi dengan menatap semua temannya.

"Kenapa? " tanya Adel bingung.

"Ya soalnya kalau lo gak ada di sekolah, Shani udah kayak jantung gak ada oksigennya diem muluk kagak gerak" saut Oniel dengan tertawa.

"Hubungannya sama couple apa? "

"Sssuuttt udah pokoknya Shani sama Adel tuh udah jadi pedoman buat kita dan bagian dari jantung kita juga" ucap Jessi dengan menatap ke arah Oniel dan Adel secara bergantian.

In Too Deep (JKT48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang