Sudah tiga hari Adel di skors dari sekolahnya kini ia mulai fokus pada dua hal, yaitu tentu saja pacarnya sendiri dan masalah keluarganya yang semakin di cari tau malah semakin rumit.
Kini Adel berada di cafe tempat biasanya ia menunggu Shani selesai dari sift kerjanya, ia meminum secangkir kopi sambil sibuk mencari suatu info di ponselnya.
"Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 7 Agustus 2010, dua mobil yang saling bertabrakan menewaskan dua korban dan satu orang kritis" gumam Adel dengan menatap layar ponselnya lamat-lamat.
Saat ia sedang fokus dengan berita lama tersebut, Adel tiba-tiba mendapat telfon dari kekasihnya, melihat itu Adel sedikit terkejut tapi ia dengan cepat mengangkat telepon itu.
Shani♡
"Udah pulang? "
"Ini aku baru keluar kantor"
"Aku ada di cafe depan kantor kamu, kamu samperin kesini aja"
"Oke,bentar"
Telepon mereka terputus dan Adel lanjut membaca berita itu sembari menunggu Shani mendatanginya.
"Diketahui dua korban tersebut adalah pemilik dari Seanlux Corporation dan pemilik dari Natiovale Dynamics"
Terpampang jelas nama perusahaan ayahnya dulu yang kini berganti nama menjadi J.R company, Adel membaca rincian berita tersebut tanpa menyadari seseorang yang kini berada di belakangnya.
Tiba-tiba orang itu menutup kedua mata Adel menggunakan tangannya dari belakang.
"Shani Indira" ucap Adel dengan suara lembut sambil memegang tangan Shani yang menutupi matanya.
Gadis itu terkekeh lalu melepaskan tangannya dan duduk di kursi kosong yang berada di sebelah Adel.
"Lagi baca apa sih kok fokus banget? " tanya Shani dengan sedikit cemberut.
"Enggak, tadi lagi chattingan aja sama Zee" ucap Adel lalu dengan cepat mematikan layar ponselnya.
"Mau jalan-jalan gak? " tanya Adel ingin menghibur Shani.
"Kemana? "
"Ke taman, kayak biasanya mau gak?"
Mendengar itu Shani yang awalnya cemberut mulai melebarkan senyumnya dan menatap Adel dengan penuh binaran.
"Mau" jawab Shani layaknya anak kecil.
"Lucu banget sih, yaudah ayo" ucap Adel lalu menggandeng tangan Shani untuk ikut bersamanya.
Adel mengendarai motor dengan santai menikmati angin yang berhembus menerpa tubuhnya, berbeda dengan Shani yang dari tadi hanya memeluk Adel dengan melamun.
Adel melirik ke kaca spion motornya melihat Shani yang tampak murung dari balik helmnya, ia sedikit percepat laju motornya untuk segera sampai di tujuan mereka.
Saat tiba di taman mereka melepas helm mereka masing-masing, tapi saat Adel melepas helmnya matanya tak lepas dari Shani yang sama sekali tak menunjukkan senyumnya.
"Kamu kenapa? " tanya Adel sambil merapikan rambut pacarnya yang sedikit berantakan karena helm.
"E-enggak papa" jawab Shani gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Too Deep (JKT48)
Romance{GxG}🔞 aku disini untukmu dan akan selalu bersamamu, kemari jika kamu butuh seseorang untuk menjadi tempat bersandar dan menceritakan segala keluh kesahmu. "aku mencintaimu, Shani"