Malam itu mereka baru saja sampai di pekarangan rumah Adel.
Mata Shani berbinar melihat rumah sebesar itu dari dekat bahkan ia akan masuk ke dalamnya.
"Del ini rumah siapa? " tanya Shani yang tak berhenti terkesima melihat rumah itu.
"Ini rumah aku sama abang" balas Adel santai.
"Besar banget del"
Adel terkekeh mendengar itu dan mencubit hidung mancung gadisnya karena gemas.
"Adel jangan gitu malu tau" ucap Shani kesal.
"Gak bisa kamu tuh gemes banget"
Shani tak menjawab, ia memalingkan wajahnya dari Adel karena tersipu.
Setelah Adel memarkirkam mobilnya, mereka melangkah memasuki mansion besar itu, Adel yang baru saja masuk langsung di sambut Jeno yang menunggunya sedari tadi.
"Dari mana aja del? " tanya Jeno dengan suara lembutnya, ia menunggu kedatangan adiknya di sofa yang ada di ruang tamu sambil menonton televisi.
"Tadi habis dari rumah Shani buat nganterin dia ngambil baju sama pamit bunda soalnya Shani mau nginep di sini beberapa hari" balas Adel sambil menggandeng tangan pacarnya.
"Oh ini orangnya yang sering kamu ceritain ke abang sampek salting sendiri"
"Ih abang ngomong apaan sih!" Ucap Adel dengan wajah yang mulai memerah.
Shani yang melihat itu hanya bisa terkekeh sambil menatap Adel yang tampak seperti anak kecil didepan abangnya.
"Kalian berdua sekarang istirahat ya udah malem gak baik anak kecil begadang," ucap Jeno lalu melangkah menuju kamarnya.
"Ayok, " ucap Adel menarik tangan Shani pelan untuk mengikutinya.
Mereka masuk ke kamar Adel dan membersihkan diri mereka masing-masing secara bergantian.
Setelah keduanya selesai dengan kegiatan mereka masing-masing, kini Adel dan Shani berada di atas kasur sambil menonton televisi yang ada di kamar itu.
Shani memeluk erat Adel dengan menyadarkan kepalanya pada bahu tegak milik kekasihnya.
"Udah malem tidur ya" ucap Adel yang sadar jam menunjukkan pukul 12 malam.
"Tapi filmnya belum selesai, kan besok libur" ucap Shani dengan cemberut.
"Udah besok di lanjutin bisa" ucap Adel lalu mengecup kening Shani.
Jantung Shani berdegup kencang karena perlakuan Adel, wajahnya memerah merasakan bibir Adel yang menyentuh keningnya.
"Mukanya merah lucu banget" ucap Adel dengan terkekeh pelan.
"Adel ih!! "
Shani menutup wajahnya menggunakan kedua tanganya."Gak usah malu, lucu tau kamu kayak gini" ucap Adel dengan menjauhkan tangan Shani dari wajah cantik itu.
"Cantik" ucap Adel dengan menatap mata Shani dalam.
Setelah itu Adel mengecup kening Shani untuk kedua kalinya namun kali ini lebih lama.
Adel melepas kecupan itu lalu menatap wajah Shani sekejap dan memberinya senyuman sebelum merebahkan diri.
"Makasih del" lirih Shani menatap wajah Adel yang ternyata sudah terpejam.
Shani mengikuti Adel merebahkan diri namun membelakangi Adel.
Gadis itu menarik tubuh Shani mendekat dan memeluknya dari belakang.
"Jangan jauh-jauh" lirih Adel di telinga Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Too Deep (JKT48)
Romansa{GxG}🔞 aku disini untukmu dan akan selalu bersamamu, kemari jika kamu butuh seseorang untuk menjadi tempat bersandar dan menceritakan segala keluh kesahmu. "aku mencintaimu, Shani"