08. Ayo Ketemuan Tiga Puluh Kali

36 7 0
                                    

Song recommended:
-Fearless, Taylor Swift

Indra penglihat milik Juan tak pernah berpaling haluan dari ponsel yang ada di genggamannya. Dia beranjak dari sofa dua dudukan, melangkahkan kaki mengitari ruang tamu sambil memikirkan sesuatu. Kakak laki-lakinya yang baru keluar dari dapur hanya menatap keheranan, memperhatikan sang adik yang senyum-senyum sendiri serupa dengan orang tidak waras, dia juga sempat curiga bahwa adiknya pasti "ketempelan" penunggu kampus sesudah pulang ospek malam kemarin.

Juan kembali duduk di sofa dan mengambil ponsel di atas meja, kedua ibu jari bergerak cepat mengetik sesuatu lalu menutup mata sebelum mengirimkan pesan tersebut ke seseorang.

Juan
Kak, ada matkul ga nanti?

Pemuda beroblong garis hitam merah itu masih menutup mata dengan perasaan gugup, tak berani melihat layar ponsel yang terus menyala menantikan jawaban dari Karina. Suara notifikasi terdengar, Juan membuka mata dan buru-buru mengambil ponsel yang ada di atas meja.

Kak Karina
Engga, libur

Juan
Buset, enak banget

Kak Karina
Dosennya masih repot

Juan
Terus ngapain di rumah kalo gitu?
Jalan-jalan aja yuk

Kak Karina
Mau liat karnaval sih abis ini

Juan
Di mana???? Aku ikut dong kak
Lokasinya di mana? Jam berapa?

Karina
Emangnya kamu nggak ada matkul?
Di sekitar taman kota sih, jam sepuluh udah mulai. Tapi nanti aku liatnya di sepanjang jalan mau ke toko Sinar Terang

Juan
Aku masuk siang, boleh ikut nggak kak? Nanti aku beliin es krim

Kak Karina
Tapi aku masih bantu ibuku bentar di toko. Gimana?

Juan
Nggak papa deh, sekalian kenalan siapa tau cocok hehehe
Tapi aku malu kalo ada ibunya kakak

Kak Karina
Katanya nggak papa
Ya udah tunggu di depan klinik Kimia Farma aja ya, nanti jalan kaki ke sana
Nanti aku kirim lokasinya

Juan
Otw ngebut!!!

Juan berlari pergi ke kamar, kakak laki-lakinya kembali menatap keheranan, Juan tampak berbeda dengan yang biasa ia lihat. Di dalam kamar, Juan mencari baju yang paling bagus digunakan untuk jalan-jalan berdua bersama Karina.

Kakak laki-lakinya bernama Dimas berdiri di pintu kamar melihat si bungsu tampak tergesa-gesa.

"Mau ke mana? Rapi banget kayak mau nge-date aja," kata Dimas melihat Juan berganti pakaian.

"Bilangin ke mama kalo aku mau keluar bentar, Mas. Mau ketemuan sama temen," jelas Juan sambil menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Dimas batuk terus-menerus karena tidak tahan mencium aroma parfum adiknya yang menusuk dengan sengat itu, sepertinya Juan menggunakan  parfum terlalu banyak hingga membuatnya tutup hidung.

Let's Meet Thirty Time ✔️ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang