ᝰ . 1

35 10 0
                                    

"Kau kemana"

"Woi Atsumu! latihan sini, kau jangan bolos. Gitu aja ngambek cemen"

Aku menghela nafas "Kalian mengejekku mulu"

"Astaga beneran ngambek ternyata" Ejek Osamu.

"YA TERSERAH" Kataku dan berbalik pergi.

"Kembalilah kesini bodoh"

Wajah Osamu seketika menjadi seram, lebih menyeramkan dari ibu kami berdua. Karena tidak mau ambil masalah diriku berputar balik.

"Ya baiklah aku kesana" Aku pun berlari ke arah Osamu.

Kami berdua menuju ke gymnasium untuk melakukan sebuah latihan.

Aku sudah berada di tempat kami latihan, sekarang sedang kegiatan klub voli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku sudah berada di tempat kami latihan, sekarang sedang kegiatan klub voli. Semua teman ku sedang menunggu diriku melakukan servis nya untuk memulai permainan.

Saat aku bersiap-siap untuk melakukan servis, aku terdiam sebentar saat melihat di depan net ada seorang gadis.

Mataku terus memperhatikan nya, gadis ini memiliki rambut pendek dengan poni nya yang tipis. Matanya sangat indah yang pernah kulihat mungkin dia seorang blasteran pikirku.

"Woi Atsumu! kenapa diam aja kau" Kata osamu kesal karena aku tidak melakukan servis dari tadi.

Aku pun berhenti dari lamunan ku dan melakukan servis ku. Setelah aku memukul bola voli, Aku melihat ke arah depan lagi.

Ternyata gadis itu sudah pergi.

Aku tetap melanjutkan latihannya sampai sore.

Sampai dimana sekarang sudah jam 15.30 sore, kami sudah selesai latihan. Aku berjalan di lorong sekolah, ada sekumpulan perempuan yang ternyata penggemar ku. Sepertinya mereka akan menuju ke gerbang sekolah.

Karena melihat didepan banyak sekumpulan perempuan aku berputar balik dan membuka pintu ruang seni, sebenarnya untuk tempat pelarian aja agar tidak ketemu perempuan itu.

Aku menutup pintu nya, dan menghela napas panjang.

Sambil mengacak" rambut ku sehingga berantakan sedikit.

"Ah sial bisa ga sehari untuk tidak ketemu mereka" Kataku dengan kesal.

Kemudian aku memperhatikan ruang seni ini, untungnya kosong. Ruangan nya sedikit dingin walau aku memakai jaket, mungkin karena di luar sudah musim dingin dan katanya malam ini akan turun salju.

Aku terus memperhatikan suasana di luar dari pintu yang ada kaca nya, sampai aku mendengar benda terjatuh.

"Eh sejak kapan kamu masuk?"

Mataku tertuju pada seorang gadis sedang melukis, dia gadis yang ku lihat saat di tempat latihan tadi.

Ah sial nya kenapa aku tidak sadar ada seseorang disini.

"Maaf, cuman iseng masuk kesini" Sebenarnya untuk kabur dari sekumpulan perempuan itu.

Gadis itu hanya memperhatikan ku, dia berhenti melakukan kegiatannya. Setelah beberapa menit dia mulai berbicara lagi.

"Warna rambut mu jelek ya, paling jelek yang pernah ku lihat" Yatuhan, serius gadis ini mengejek ku disaat seperti ini?

"Hahahaa, terimakasih aku tau diriku tampan" Kataku sambil memainkan rambutku.

"Orang aneh, senang karena ku bilang jelek? jelas-jelas itu warna paling jelek" Ejeknya sekali lagi sambil melanjutkan kegiatannya.

Aku sedikit kesal lagi, tapi aku lebih memilih diam. Aku pun menghampiri nya menuju ke meja gadis itu, hanya ingin melihat apa yang dia lakukan.

Dia terus melanjutkan lukisannya, tidak menghiraukan kehadiran ku.

Sepertinya gadis ini tidak merasa terganggu ada kehadiran ku disini. Aku terus melihatnya melukis, aku tidak tau apa yang dia lukis mungkin sepertinya ini masih berupa bentuk sketsa awalnya.

"Kamu berusaha kabur dari sekumpulan perempuan itu kan?" Tanyanya kepadaku, masih melanjutkan kegiatannya tanpa melihat ku.

"Iyaa" Jawabku.

Tidak ada jawaban lagi darinya, kami diam satu sama lain tidak ada yang bicara lagi.

Gadis ini masih melanjutkan lukisannya dan aku hanya melihatnya, sedikit penasaran bagaimana cara melukis.

Aku melihat tangannya yang bergerak untuk membuat sebuah garis di kanvas nya, sepertinya dia sudah mahir melukis.

Gadis ini berhenti melanjutkan lukisannya, dan meletakkan palet cat nya di meja. Kemudian dia menatapku.

"Ada apa?" Tanyaku heran karena gadis ini menatapku terus.

"Beneran warna kuning yang jelek" Ejek nya sekali lagi.

"Ahh cukuplah aku muak kata kata itu"

Gadis ini hanya tertawa, dia tidak merasa bersalah sama sekali.

Gadis menyebalkan.

"Kau seorang blasteran?" Tanyaku kepadanya, jujur warna matanya sangat berbeda dan aku pernah melihatnya, berwarna biru muda, itu warna yang cantik.

"Iya, ayah ku orang Eropa dan ibu ku asli Jepang sini"

"Ohh begitu" Kataku sambil mengangguk mengerti.

"Nama mu siapa?"

"Miya..."

"Miya Atsumu" Jawab ku

"Aku [Full Name], salam kenal Tsumu!" Katanya sambil tersenyum kepadaku.

Tanpa sadar aku juga ikutan tersenyum kepada nya.

"Kau langsung memanggil nama ku ya, tidak sopan" Sebenarnya aku tidak peduli dia langsung memanggil nama ku bukan marga ku.

"Ahahaa oke akan ku panggil Miya"

"Tidak apa apa, panggil aja Tsumu aku suka panggilannya" Sejujurnya aku suka ada yang memanggil ku begitu.

"Baiklah Tsumu, panggil aja aku [Name]"

"Baiklah Tsumu, panggil aja aku [Name]"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About winter [ Miya atsumu x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang