ᝰ . 9

12 5 0
                                    

Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada musim dingin. Namun, hanya untuk sementara. Kemudian dingin itu merasuki tubuh mu dan mulai memenuhi tubuh mu. Setelah beberapa saat, kamu tidak memiliki kekuatan untuk melawannya.

Selamat datang, musim dingin. Fajar yang datang terlambat dan napasmu yang dingin membuatku malas, tetapi aku tetap mencintaimu.

Jika musim dingin tiba, apakah kamu akan datang kepadaku lagi?

Musim dingin sudah tiba lagi, sudah sekitar 6 tahun aku tidak pernah bertemu dengan gadis itu lagi. Terakhir kami bertemu di hari kelulusan kami berdua. Aku berusaha untuk terbiasa tanpa gadis itu. Aku menjalani hidup ku sebagai atlet voli, menghabiskan waktu ku dengan bermain voli itu cukup menyenangkan.

Hari ini tepat masuk nya musim dingin untuk tahun ini, aku tetap latihan seperti pada hari biasanya.

Hanya hari ini sedikit berbeda, tidak sedikit tapi...

Aku melihat sosok gadis itu lagi. Dia tidak seperti dulu lagi, sekarang dia sudah sangat dewasa di mata ku. Kami bertemu di gymnasium tempat tim ku latihan, aku sedikit bingung kenapa dia berada disini. Ternyata dia sepupu nya Sakusa kiyoomi, aku sedikit terkejut ternyata mereka adalah saudara jauh.

Kenapa gadis itu tidak memberitau ku dulu kalau Sakusa adalah keluarganya.

Gadis itu sadar ada aku disini, aku berusaha untuk menenangkan diri ku. Kulihat gadis ini juga sedikit canggung karena ada aku disini.

"Perkenalkan ini [Name], maaf aku membawa nya kesini karena aku harus mengantarnya kerumah tapi kalian menghubungi ku untuk latihan, jadi aku membawanya kesini" Kata Sakusa menjelaskan kenapa dia membawa gadis itu ke gymnasium.

"Salam kenal aku [Fullname]" Kata gadis itu sambil membungkuk untuk memberi hormat.

Semua orang mengajak gadis itu mengobrol, aku lebih memilih menjauh dan duduk di sudut ruangan. Aku berusaha agar tidak kebawa suasana atau emosi karena melihat gadis ini.

Aku menelfon Osamu.

"Aku bertemu dengan gadis itu lagi, sudah 6 tahun lamanya aku tidak bertemu dengannya dan ternyata Sakusa itu keluarga gadis itu"

"Wow kabar gembira" Jawabnya.

"Kabar buruk"

"Gembira dong, akhirnya cinta pertamamu kembali lagi hahaa" Bisa bisanya di saat begini dia bercanda.

"Sialan, aku berusaha untuk tenang tapi sedikit susah"

"Ku tebak kau pasti duduk di pojok"

"Dari mana kau tau?"

Tiba tiba telfonnya di matikan oleh Osamu begitu saja, mungkin kedai nya lagi ramai.

Aku dipaksa untuk bergabung sama mereka, oke aku harus tetap tenang untuk saat ini. Ya tuhan tolong lindungi aku.

"Cuman kalian yang belum kenalan, kenalan dulu lah" Kata bokuto menyuruh ku untuk kenalan sama gadis ini, bro kau sangat mengacau untuk saat ini. Aku berusaha untuk tidak komunikasi dengan gadis ini tapi bokuto mengacau nya.

"Halo Miya" Kata gadis itu memanggil nama ku... ahh serius sekarang dia memanggil ku Miya?hahaa.

"Halo juga [Name]" Kataku.

Setelah itu kami hanya diam diam mendengarkan yang lain mengobrol.

"Omi, aku pengen keluar ya mencari angin" Pamit gadis itu langsung menuju keluar. Padahal di luar cuaca sedang dingin karena sudah memasuki musim dingin. Apa segitunya gadis itu tidak mau bertemu dengan ku?

Beberapa menit kemudian, aku juga menuju keluar gymnasium untuk melihat gadis itu. Aku merindukannya, sangat merindukannya.

"Eh miya, sedang apa?" Dia sedikit kebingungan karena aku berdiri disampingnya.

"Hanya ingin mencari angin" Jawabku.

Setelah itu kami hanya diam satu sama lain, tidak berbicara apapun. Apa gadis ini tidak mau berbicara dengan diriku? ah sial aku terus mengharapkan nya.

Gadis ini sangat cantik ketika rambutnya sudah panjang, bahkan badannya juga semakin tinggi tapi masih di bawah ku. Memiliki mata biru yang indah semakin membuat nya menawan. Kenapa Tuhan menciptakan seorang gadis begitu cantik di bumi ini?

"Miya, kamu mengganti warna rambutmu?"

"Kenapa emangnya? mau kau ejek lagi?"

"Tidak kok, itu cocok untukmu" Dia tidak mengejek ku seperti dulu, sekarang dia memuji warna rambutku.

"Kau juga semakin tinggi"

"Tapi aku masih di bawah kamu miya" Gadis itu pun mendekat.

"Lihat tinggi ku saja cuman sebahu mu"

"Pendek" Ejekku.

"Tadi kamu bilang tinggi"

Anehnya kami mengobrol seperti biasa lagi, tidak ada membahas tentang masa lalu. Aku pun juga tidak menanyakan hal dulu karena sudah terlanjur nyaman mengobrol dengannya. Aku suka suasana ini, karena berada di dekatnya membuat dingin ku menjadi hangat.

"Ayo kembali ke dalam, di luar semakin dingin" Gadis itu menurut perkataan ku dan masuk kedalam dan aku menyusul dari belakang.

Saat didalam semua orang masih asik mengobrol.

Tapi Sakusa memanggil ku.

"Kemarilah, ikutin aku sebentar"

Aku hanya mengikuti nya. Dia mengajak ku ke dalam ruangan lain. Mungkin ada suatu hal yang ingin di bahasnya.

Di dalam ruangan, Sakusa masih melihat ke arah pintu dan melihat sekitar untuk memastikan tidak ada yang mengikuti kami berdua.

Dia aneh.

"Miya, kau tidak akan menyakiti perasaannya kan?"

Aku membulatkan mata ku saat mendengar perkataan itu. Aku bersumpah aku tidak ada sedikit pun berniat menyakiti gadis yang ku cintai.

"Maksud mu?"

Sakusa menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan ku "Aku tau kalian dulu saling mencintai, dan tiba tiba dia menghilang dari hidupmu Miya. Maaf untuk alasan itu aku tidak bisa memberitau mu"

Pria bernama Sakusa Kiyoomi ini menatap ku serius.

"Tapi ku mohon, hati gadis itu sangat lemah. Selama ini dia kesepian, jadi ku harap kau jangan menyakiti perasaannya"

Apa maksudnya Sakusa mengatakan hal itu semua, apa gadis itu ada masalah? atau apa?

"Kenapa begitu tiba-tiba?"

"Aku khawatir kau akan melampiaskan emosi mu kepadanya"

"Aku bukan orang seperti itu"

Sedikit bingung, kenapa Sakusa sangat khawatir terhadap gadis itu.

Sedikit bingung, kenapa Sakusa sangat khawatir terhadap gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About winter [ Miya atsumu x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang