ᝰ . 12

15 3 0
                                    

Hari ini aku punya janji untuk menemani gadis itu ke pameran seni di Tokyo. Dia selalu memaksa ku untuk ke pameran tersebut.

Sebelum berangkat dia meminta diriku untuk mengikat rambutnya.

"Aku suka rambutmu, itu cantik" Kataku.

Gadis itu hanya bersenandung bahagia. Aku terus mengikat rambut nya dengan rapi.

"Sudah"

"Terima kasih sayang"

Aku memalingkan muka ku saat mendengarnya, masih belum terbiasa dengan kata seperti itu.

Gadis itu tersenyum jahil.

"Tsumu, kamu menggemaskan" Godanya.

Dia berdiri di samping ku dan memelukku sambil mengelus hidung nya di dada ku.

"Kau menggodaku lagi, ya?"

"Oh, diamlah dan cium aku sekarang"

Gadis itu suka sekali menjahili ku, sering menggoda ku juga.

"Kau menyebalkan sekali. Ya Tuhan, aku sangat mencintaimu" Kataku kemudian mencium kening nya.

Setelah sudah bersiap-siap kami segera ke tempat pameran.

Cuman pameran seni, ini membuat ku sedikit bosan saat disana. Tapi melihat gadis itu sangat senang melihat karya-karya di pameran membuat ku merasa senang juga.

Aku tidak mengerti tentang seni
disini, ya karena diriku atlet voli. Gadis ini seorang seniman, banyak karya nya juga di pajang dipameran hari ini.

Dia terdiam di suatu lukisan, masih mengamati lukisan itu.

"Ada apa?"

Gadis itu menoleh ke belakang.

"Lukisannya mengingatkan ku padamu" Jawabnya.

Aku melihat lukisan itu, sedikit bingung kenapa lukisan itu mengingatkan dirinya kepadaku. Isi lukisannya cuman gambaran musim salju yang turun di sekolah.

Gadis itu menarik lengan ku dan menggandengnya sambil berjalan kedepan.

"Tsumu, bosan?" Tanyanya.

Aku dengan cepat menggelengkan kepala ku "Tidak sayang, aku tidak merasa bosan"

Setelah melihat pameran seni kami berdua pergi ke pusat kota untuk berbelanja. Gadis itu sekarang tinggal di apartementku. Dia sendiri yang meminta karena dia tidak nyaman dirumah ibu nya.

Sebentar lagi natal, banyak pohon natal di sekitaran kota dengan lampu lampu di pinggir jalan. Membuat kota Tokyo menjadi indah dalam hari ini.

Salju turun lagi.

Kami berdua berjalan di kota, kadang mampir di toko toko kue. Gadis itu suka dengan kue yang biasanya di buat di musim dingin.

"Salju nya indah" Katanya sambil menunjukan salju dari tangannya.

Tapi yang lebih indah itu ada didirinya, dia adalah musim dingin buat ku. Sekarang aku mengerti arti musim dingin buat ku.

Kami mampi di cafe karena salju turun sangat lebat.

"Tsumu, dulu saat aku di Swiss Kiyoomi selalu menakutin ku"

Aku meletakkan coklat hangat ku di meja "Menakutin seperti apa?" Tanyaku penasaran.

Gadis itu memasang wajah cemberut "Katanya dirimu sudah menikah"

Mendengarnya membuat ku tersedak saat meminum coklat hangat ku lagi.

"Tunggu-apa?"

"Iya katanya dirimu sudah menikah dengan gadis lain"

Astaga, kenapa Sakusa mengatakan hal itu. Aku bingung harus mengatakan apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About winter [ Miya atsumu x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang