03

838 79 11
                                    

-ʊ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ʊ-

"Eungh.. " lenguhan lirih keluar dari mulut mungil pemuda yang terbaring lemah di kasur.

Bucky mulai sadar perlahan. Tubuhnya terasa lemas dan kepalanya berdenyut nyeri, efek dari obat bius yang masih tersisa di tubuhnya. Ia berusaha membuka mata, tapi kelopak matanya terasa berat. Sementara itu, dia bisa merasakan tubuhnya terbaring di atas kasur yang empuk, berbeda dari sel dingin dan keras tempat ia biasanya berjaga. Di mana dia sekarang?

Sebelum ia bisa berpikir lebih jauh, suara langkah berat terdengar mendekat. Bucky menahan napas, tubuhnya masih terlalu lemah untuk bergerak, dan dia hanya bisa menunggu dalam cemas.

Sang Tahanan 077 muncul di sampingnya, wajahnya sedikit tersenyum puas. "Akhirnya kau bangun, Chérie," katanya dengan nada rendah namun penuh intensi.

Bucky berusaha menggerakkan tubuhnya, tapi sia-sia. Otot-ototnya masih terlalu kaku. Ia menatap sang tahanan dengan campuran ketakutan dan kemarahan. "Apa yang kau lakukan padaku?" tanya Bucky dengan suara serak.

Sang tahanan duduk di pinggir kasur, wajahnya semakin mendekat ke arah Bucky. "Aku hanya memastikan kau tidak akan lari dariku lagi," katanya sambil menyentuh lembut pipi chubby Bucky.

menyusuri garis rahangnya dengan jari-jarinya yang besar. "Aku sudah terlalu lama terkurung di sel itu. Dan kau, Chérie, adalah satu-satunya orang yang membuatku merasa bebas... meskipun hanya sesaat."

Bucky menggertakkan giginya, berusaha untuk tetap tenang meski ketakutannya semakin bertambah. "Kau tidak bisa melakukan ini," ujarnya pelan.

"lagipula kau masih seorang tahanan yang terikat dengan hukum. Kau tidak bisa melakukan seenaknya. Hukum akan bertambah dan kau akan semakin lama terkurung disini." Sambung nya dengan nada sedikit bergetar.

Sang tahanan tersenyum kecil, seolah-olah perkataan Bucky bukan masalah besar untuk ya, "itu bukan masalah besar bagiku Chérie, kau hanya perlu menunggu waktu tiba untuk mengetahui siapa diriku sebenarnya, dan siapa yang bermain dari hukum negara ini."

Bucky terdiam, tubuhnya menegang namun pikiran nya dipenuhi pertanyaan dan kebingungannya, ingin bertanya namun keberanian nya menghilang entah kemana. Lidah nya terasa kelu dan hanya bisa diam memandang dalam wajah 077 yang hanya terlihat matanya saja karena tahanan tersebut mengenakan masker hitam.

"Tapi jangan khawatir tentang keselamatan mu," lanjut sang tahanan dengan suara yang lebih lembut namun tetap menyeramkan. "Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin kau di sisiku. Seperti yang sudah kau lakukan selama ini, menjaga dan memperhatikan."

Bucky menelan ludah, berusaha berpikir jernih meski situasinya tampak tidak menguntungkan. "Jika kau benar-benar menghargai itu, maka kau akan membebaskanku," katanya, mencoba mengambil kesempatan. "Aku bisa tetap menjaga dan mengawasimu... tapi bukan dengan cara ini."

Not just a robotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang