04

493 71 14
                                    

-ʊ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ʊ-

Bucky menghembuskan nafasnya dan menyandarkan dan semakin menyamankan posisinya dalam dekapan L. Melihat 'tuannya' mencari kenyamanan lagi, Ia semakin memeluk simanis dan sesekali mengelus perutnya.

Bucky tetap diam, meski sedikit bingung oleh perasaan hangat yang mengalir dari sentuhan tangan L. Ia mengerutkan kening, sesuatu terasa aneh. Ia tahu betul bahwa tangan L, tangan yang saat ini lembut mengelus perutnya, adalah tangan buatan. Namun, kehangatan yang dirasakan tidak seharusnya datang dari sebuah tangan robot.

'Ini beneran tangan robot, kan?' pikirnya dalam hati, bingung.

Dia mengangkat sedikit pandangannya ke wajah L, seolah mencari jawaban. Tapi L hanya menampilkan wajah datar namun dengan bibir yang tersenyum tipis, tanpa memberi petunjuk apa pun tentang keanehan ini. Sentuhan itu tetap berlanjut, menenangkan sekaligus membuat Bucky semakin curiga.

Apakah L mengubah sesuatu? Atau ada sesuatu yang berbeda kali ini? Tapi meskipun pertanyaan-pertanyaan itu berputar dalam kepalanya, Bucky tak ingin menolak kenyamanan yang aneh ini.

Hembusan angin mengenai wajah bucky membuat nya menjadi mengantuk, perlahan dia menutup mata nya masih dengan posisi yang sama. Dengkuran halus mulai terdengar hingga L mengalihkan pandangannya ke Bucky.

menatap Bucky yang telah tertidur, dengkuran halusnya terdengar seperti musik lembut yang mengisi keheningan ruangan. Jari-jari L masih perlahan mengelus perut Bucky, ritmis dan hati-hati, memastikan tidak ada gerakan yang bisa membangunkan anak manis yang sudah menemukan kedamaiannya. tangan yang masih berada didalam kaos Bucky perlahan naik lebih atas.

"Sangat lembut dan... Kenyal." L tersenyum miring lalu mengangkat tubuh Bucky dan menggandong nya ala koala, membawa si manis masuk kedalam dan menidurkan nya di kasur.

L mengukung Bucky, wajah nya sangat dekat dengan simanis, mata merah menyala itu menatap Bucky penuh arti sebelum semakin mendekatkan wajahnya dan menempelkan bela bibirnya pada bibir ranum Bucky yang sedikit terbuka. Ia menjeda beberapa menit lalu melepaskan nya, menjauhkan wajahnya kemudian merebahkan tubuh nya di sebelah Bucky.

Menarik tubuh kecil simanis dan memeluknya, iris merah menyala itu semakin bercahaya serta membentuk lingkaran yang bergerak beberapa detik kemudian hilang dan redup seketika.

Pandangan L menjadi kosong setelah itu matanya tertutup dengan masih memeluk Bucky erat dan posesif.

𖣘

Bucky menguap dengan mata yang masih sayu, nyawanya belum terkumpul tapi dengan kurang ajarnya, L mengangkat tubuh nya tanpa membangunkan nya dan lebih parah nya lagi robot itu memandikan nya.

Padahal dalam kenyataannya, L sudah berulang kali membangunkan Bucky namun sayang nya simanis tidak kunjung bangun alhasil dia memilih langsung memandikan nya agar 'tuannya' tidak terlambat bekerja.

Not just a robotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang