marah

625 57 3
                                    


05.50

Seorang gadis sedang berdiri didepan cermin dengan pakaian yang sudah rapi.
Ia adalah zee yang sedang bersiap siap untuk berangkat ke kampus.

Semenjak kematian azica beberapa bulan lalu, zee mulai menjadi sangan dingin dan pendiam, bahkan saat ditanya dosennya saja ia hanya menjawabnya dengan tatapan datar.

Tok tok tok

Pintu kamar zee diketuk, zee pun langsung membukakan pintu kamarnya.

"Loh zee, kok udah bangun" ucap gracia.

"Hari ini ada kelas pagi bun"

"Kan kelasnya masih jam tujuh, biasanya juga kalau ada kelas pagi kamu berangkatnya ga sepagi ini" ucap gracia lalu masuk kedalam kamar zee.

"Aku mau jemput temen aku" ucap zee.

"Siapa? tumben banget kamu mau jemput temen kamu" tanya gracia.

"Gapapa, kasian aja liat dia tiap hari naik bus" ucap zee berbohong.

"Ohh"

"Yaudah aku berangkat sekarang ya bun" ucap zee.

"Ga sarapan dulu zee"

"Nanti aja di kampus"

"Iya hati hati loh, jangan ngebut bawa mobilnya"

"Iya"

Zee keluar dari kamarnya lalu keluar dari rumahnya, zee membuka pintu garasi dan masuk kedalam mobilnya yang ada di depan sendiri.

Zee menjalankan mobilnya menjauh dari rumahnya, sebenarnya tadi zee membohongi gracia, kalau dia akan menjemput temannya, tetapi sebenarnya dia ingin ke makam kembarannya yang ada di dekat komplek perumahan nya.

Skip

Zee turun dari mobil sambil membawa bunga dan dua botol air, zee berjalan menuju ke arah malam azica, zee melewati banyak orang dan ia juga disapa dengan ramah oleh beberapa orang yang sedang berziarah disana, tetapi zee tidak memperdulikan orang-orang yang menyapanya itu.

Zee berlutut di samping malam azica lalu memegang baru nisan yang tertulis nama azica levanya enzi natio.

"Ca, gua kangen banget sama lo, kenapa lo pergi duluan ca"ucap zee dengan matanya yang mulai berkaca kaca.

"Lo tau ga, bunda sekarang jadi agak kurus, dia jarang makan ca" ucap zee.

"Gua kangen sama bunda yang dulu ceria, tapi sekarang dia sering nangis di tengah malem, asal lo tau ca, semenjak lo ga ada, bunda sering diam, dia ga ada tempat buat curhat" ucap zee.

Zee terus menerus berbicara sendiri disana dengan air mata yang terus mengalir deras, hingga tak terasa sudah setengah jam ia disana curhat dengan batu nisan yang ada di atas makan azica.

"Gua pamit dulu ya ca, kapan kapan pasti gua bakal nyusul lo di surga" ucap zee.

Zee berdiri lalu keluar dari area pemakaman tersebut.

Skip

Sesampainya di kampus, zee disapa banyak murid laki-laki dan juga murid perempuan yang memang juga suka dengan zee, zee tidak menoleh sekalipun kepada mahasiswa/i yang menyapanya itu, melainkan dia hanya terus berjalan dengan tatapan datar.

Zee duduk di bangkunya lalu membaca buku novel yang selalu ia bawa kemana mana, karena itu adalah novel memberikan azica, jadi dia selalu membawanya kemana mana, ia tidak ingin novel itu dipegang oleh orang lain.

"Zee, tumben banget lo dateng pagi banget" ucap freya yang baru saja datang lalu menghampiri zee.

"Hm"

𝗧𝗵𝗲𝗿𝗲 𝗙𝗼𝗿 𝗬𝗼𝘂(𝘇𝗲𝗲𝗱𝗲𝗹) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang