Siyah Güller - 02

215 110 23
                                    

merhaba guys... 👋👋
selamat datang...

sebelum baca utamakan Follow Juliahawra, Vote, dan comment yah! biar aku sering sering up. biar cepet end juga.

oiya, kalian jgn panggil aku author ya, panggil aja hawra.

aku masih baru di dunia oren ini, jadi bantu aku yaahh. kalo ada kesalahan mohon dimaklumi, tegor aja gpp. krn katanya imam syafi'i:


"Barangsiapa menasehati saudaranya dengan sembunyi - sembunyi, berarti ia telah menasehati dan mengindahkannya. Barangsiapa menasehati dengan terang-terangan, berarti ia telah mempermalukan dan memburukkannya." (muslim Bisyar An-Nawawi.

tapi kalian negornya dengan bahasa yang sopan yah, yg sekiranya ga menyakiti hati. krn nabi kita prnh bersabda:

"Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan," (Hr.
Bukhari Muslim).


Play mulmed
(Abdulkadir geylani - mahmut durgun)

•••



Semua orang sontak saja berdiri dan meletakkan tangan kanan didada kirinya kala seseorang masuk keruangan bernuansa Islami itu. Pandangan mereka seketika menunduk Ta'dim.

Ya, dialah sang pengasuh asrama ini. Syaikh Ali, ia masuk keruangan itu diikuti oleh sang pesuruh yakni Aslam dan pamannya, Ismaeil.

"Karena besok malam adalah bulan ramadhan, kalian semuanya boleh pergi berpiknik dengan keluarga kalian. Asalkan kalian kembali ke Asrama. Dan ajaklah para keluarga kalian semuanya untuk berbuka bersama dihalaman asrama!" ucap Pria yang dijuluki Syaikh itu.

Para santrinya semuanya bersorak bahagia, ada yang bertepuk tangan, ada yang sedih, dan ada yang biasa saja. Ali merasa iba pada santrinya yang tidak memiliki keluarga.

"Jangan bersedih. Kalian itu punya keluarga. Aku, Paman Ismaeil, Aslam, Bibi Hanna, Shafia, Bibi Sumayya dan Fauziah. Itu semua juga keluarga kalian. Kami semua sudah menganggap kalian seperti keluarga kami, bukan begitu paman?"

Ali menoleh sekilas pada pamannya yang berada disampingnya, Paman Ismaeil tersenyum dan mengangguk.

"Bukan hanya kalian yang tidak memiliki orangtua, aku juga sama seperti kalian, tidak memiliki orangtua. Aku tidak memiliki siapapun dihidupku selain Asrama ini." Ia mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Bahkan Nabi kita Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga sama. Tidak memiliki orangtua, akan tetapi Beliau di asuh oleh pamannya. Aku, di asuh oleh pamanku juga. dan kalian semua, berada dalam pengasuhanku."

"Santri-santriku semuanya yang aku sayangi. Kami para guru kalian, ingin sekali melihat kalian itu sukses dalam bidang apapun. Kami ingin melihat kalian semuanya meraih cita cita kalian dengan baik. Maka dari itu, belajarlah kalian semuanya dengan giat. Bersungguh sungguh."

"Man jadda wa jadda."

"Karena sesungguhnya ilmu itu mahal. Apa di antara kalian ada yang tahu mengapa ilmu itu mahal?" dengan cepat Mereka semua menggelengkan kepalanya.

Siyah GüllerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang