merhaba guys... 👋👋
selamat datang...sebelum baca utamakan Follow Juliahawra vote, dan comment yah! biar aku sering sering up. biar cepet end juga..
•••
"Dia siapa?"
Huh, pria tua itu. suka sekali mengagetkan yang masih muda. mentang-mentang Kami ini tidak punya riwayat penyakit jantung jadi seenaknya saja dikagetkan seperti itu.
"Bukan siapa-siapa." jawabnya tegas, ia tersenyum melihatnya berpakaian rapi seperti itu.
"Ayah mau kemana dengan pakaian rapi seperti itu."
"Hanya ingin mencari udara segar saja."
ia mengambil jubahnya yang tergantung ditempat gantungan baju itu."Ayah, boleh aku ikut bersamamu?" bujuk Zehra.
"Tidak, Nak. kau sebentar lagi akan menikah, jadi Kau tak boleh bepergian kemanapun tanpa mahram." alibi Nizar pada Sang Putri.
"Tapi 'kan... Ayah itu mahramku." jawabnya heran.
Nizar seketika terdiam, dia benar. mengapa aku bisa lupa. alibi apa yang harus kulakukan lagi padanya, pikir Nizar.
"Iya, ayah tahu itu. tidak boleh, ya sayang? nanti pernikahan kalian bisa batal." ia meraih kopiah itu, lalu memakainya di kepalanya.
Batal? itu bagus. - batin Zehra.
"Tapi—"
"Pokoknya Kau diam saja dirumah!" Nizar meninggikan suaranya, tanda bahwa ia tengah marah.
Zehra merasa takut, Ia menundukkan pandangannya ke lantai itu. "tapi aku kesepian dirumah ini." lirih gadis berusia 19 tahun itu.
"Kau bisa menonton televisi, bermain ponsel, atau murajaah 'kan?! sudahlah, ayah sudah terlambat ini." Nizar pun pergi dengan keadaan masih beremosi.
Zehra tak menyadari ucapan Nizar diakhirnya. Ia bilang hanya ingin pergi mencari angin segar 'kan, tapi... mengapa bisa terlambat?. apakah angin juga bisa dijadwal sekarang?.
•••
"Tidak bisakah kau diam?"
"Memang kenapa?"
"Kau itu berisik! mengganggu konsentrasiku saja!" Gadis berpakaian cokelat itu membuang muka lalu kembali pada pekerjaannya.
"Memang Fauziyah-abla sedang apa?" Bocah itu menghampiri perempuan itu.
Bocah itu mengernyitkan dahinya. "apa ini? mengapa banyak sekali foto Ali-abim?" tanyanya blak-blakan.
Perempuan itu memutar bola matanya, lalu menarik bocah itu keluar dari kamarnya.
"Anak kecil tidak tahu apa-apa. pergilah bermain bersama anak anak asrama!" usir Perempuan itu.
Ia lalu mengunci pintu kamarnya. kemudian ia kembali pada meja rias itu. ia memandangi foto foto dibukunya.
"Mengapa kau bisa setampan ini, Ali?" ia memangku pipinya dengan tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siyah Güller
Diversos[TRAILER SIYAH GÜLLER On Tiktok @hawra_awp ] cerita ini berlatar belakang di Turki. "Pernikahan ini tidak didasari oleh rasa cinta. Maaf, jika sebelumnya aku mengecewakanmu." Zehra termenung. Sakit. Jadi seperti ini rasanya tidak dianggap? - batin...