Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepertinya pulang kuliah kali ini sedikit telat karena Sadam sedang berada di sebuah coffe shop,dirinya menjadi barista Sadam seperti nya menikmati pekerjaan nya ini. Di cafe ini sang owner memang mempekerjakan anak anak yang memiliki keistimewaan serta anak yang normal dan cafe ini sudah 13 tahun berdiri dan sudah memiliki beberapa cabang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pesona Sadam saat kerja,anak itu mengambil kerja part time untuk menambah uang jajan dan juga untuk mengisi waktu santai sebelum nanti ujian akhir. Kini dirumah Delima sedang gelisah tidak karuan karena anak nya si Sadam belum juga pulang padahal di cafe ini Sadam malah senang melayani orang-orang yang datang berkunjung
"Nak,ini uang tip untukmu. Tetap semangat dan terus lah jaga kesehatan".ucap seorang kakek tua yang kini sedang melihat Sadam didepannya
"Terimakasih kakek". sahutnya membuat sang kakek membalas nya dengan bahasa isyarat
Di cafe ini Sadam tidak terlalu sulit untuk berkomunikasi karena rata-rata pengunjung cafe tau bahwasannya cafe ini juga memperkerjakan anak anak yang memiliki keistimewaan. Sadam pun kembali ke dapur dan kembali membuatkan pesanan pembeli hingga akhirnya ada suara wanita yang tidak asing di telinga nya
"Mana owner cafe ini? Dimana dia?".tanya seorang wanita
"Saya,ada apa ya buk?".tanya sang owner
"Jadi kamu yang memperkerjakan mahasiswa sampe larut malam?".tanya nya
"Benar buk,saya juga memperkerjakan mereka atas persetujuan mereka sendiri bukan atas paksaan saya ".ucap nya
"Mana anak saya?".tanya nya
"Anak? Anak ibu?".tanya nya
"Iya si cacat Sadam". ucapnya
Baik pengunjung dan juga owner bahkan para barista memusatkan perhatian matanya ke pada Delima yang baru saja tadi menyebut "cacat". Bahkan dengan lantang wanita itu berkata? Tanpa memikirkan perasaan Sadam? Sadam pun langsung keluar setelah melepas apronnya. Dengan cepat Delima pun menarik kasar pergelangan tangan Sadam yang masih tampak memar
"Dia manusia jangan seenaknya dong".ucap salah seorang pembeli
"Suka-suka saya".bentak Delima lalu keluar dari cafe
Selama di perjalanan Sadam sudah habis di bentak-bentak oleh Delima membuat anak itu hanya bisa menunduk seraya memegang pergelangan tangannya yang terasa nyeri akibat tarikan Delima. Setelah sampai di rumah Sadam tidak diizinkan masuk oleh Delima wanita itu menghidupkan kran selang yang biasa untuk menyiram tanaman kini menyiram tubuh Sadam membuat anak itu kaget dan berusaha menghindari percikan air dari kran selang tersebut
"Biar kuman-kuman yang kamu bawa gak masuk kerumah,dasar anak oon ngapain sih pake kerja segala? Kamu bisu,kamu itu cacat sok-sokan kerja udah syukur juga di kasih nafas".bentak Delima
Karena masih emosi delima pun menarik paksa tubuh Sadam yang sudah basah. Tubuh anak itu di hempaskan di lantai kotor yang berada di dapur. Delima menyiram Sadam dengan air bekas cucian piring dan terlihat juga ada sisa nasi dan cabe yang menempel di rambut lepek Sadam akibat siram air tersebut. Wanita itu memegang kedua pipi Sadam dan mengepit nya membuat mulut Sadam seperti mulut ikan
"Kamu ingat ya cacat sampai kapan pun saya gakan pernah sudi menganggap kamu ada. Kamu pantas buat gak hidup tapi anak saya si Satria selalu menghalangi jalan saya untuk menyingkirkan kamu ".ucap Delima dengan guratan emosi yang terdengar dari nada bicaranya
Sadam hanya diam dan menahan segala sakitnya. Delima menampar pipi Sadam membuat pipi kiri anak itu memerah seketika. Akhirnya Delima melepaskan tangannya dari kedua pipi Sadam. Kini wanita itu berjalan menuju ke kulkas dan mengambil botol kaca bekas dari minum keras yang dibelinya beberapa hari yang lalu
Prang
Botol kaca itu di pukul kan ke kepala Sadam membuat darah segar mengalir,anak itu masih mempertahankan kesadarannya hingga akhirnya Sadam di kuat dan anak itu pingsan. Delima mendekati posisi Sadam dan mencabut serpihan kaca yang masih menyangkut di kening sang anak
"Hahahaha dasar bisu".lirihnya lalu pergi meninggalkan Sadam begitu saja . . . Pagi nya Sadam tersadar namun dengan sakit yang luar biasa pastinya. Anak itu berusaha bangkit dan berjalan ke kamarnya. Di kamar Sadam melihat seberapa besar luka kepalanya dan ternyata tidak terlalu besar dan juga luka di kepalanya tidak terlalu dalam. Buat yang nanya dimana luka nya Sadam,luka nya ada di kening guys makanya Sadam bisa liat seberapa besar luka nya
"Sakit juga ya". batinnya
Janlup sebar link biar cerita aku makin banyak pembaca guys