AXLEN 14

33 2 3
                                        

Setelah beberapa hari di rawat inap mulai besok Alena sudah di bolehkan untuk pulang.

Gadis itu juga tidak terlalu suka terbaring di ranjang rumah sakit dengan infus di tangan nya. Padahal luka nya sangat kecil bahkan tidak parah sama sekali, tapi liat lah orang orang ini malah memaksa nya untuk dirawat disini.

"Aku sudah di bolehkan pulang kan?" Tanya Alena dengan yang ia lemah lembut kan.

Alex memandang gadis itu dengan tatapan bertanya mengapa ia sama sekali tidak betah dirawat disini.

Sudahkah demi kenyamanan gadis nya ia takkan menghalangi nya lagi untuk pulang kerumah.

(memang sudah menjadi gadis mu kah?
~author)

(apakah kau akan buat ia tidak menjadi gadis ku?
~Alex)

(sudah lah diam! kapan di lanjut ini!
~Alena)

oke lanjut

Setelah menyelesaikan segala administrasi mereka berjalan menuju lobby rumah sakit di sana sudah ada mobil Alex yang menunggu.

Melihat tuan nya mendekati mobil dengan segera sopir membukakan pintu belakang untuk mempersilahkan tuan dan calon nona nya itu untuk masuk.

"Silahkan tuan dan nona!"

blam

Kemudian mobil itu melaju meninggalkan area rumah sakit menuju rumah Alex. Mana mungkin ia tega membiarkan gadis nya itu tinggal sendirian, lagi pula Alex akan melakukan perjalanan bisnis jadi tidak apa-apa setidaknya disana ada mommy yang akan menjaga nya.

"Kau akan mengantar ku kemana?" Tanya Alena pada Alex yang duduk di sebelahnya

"Ke mansion mommy, aku akan pergi perjalanan bisnis. takkan ku biarkan kau tinggal sendirian disana, di mansion ada mommy dan daddy yang akan menjaga" jawab Alex yang kini fokus pada tablet di tangan nya.

Alena mana bisa menolak atau bahkan mendebatkan lelaki disebelahnya ini. Sudah pasti ia akan kalah telak, Alex memiliki jawaban yang akan membuat Alena terdiam.

"ya selain menuruti manusia kulkas ini bisa apa lagi yekan" batin Alena.

Setelah menempuh perjalanan selama empat puluh menit kini mereka sudah sampai di mansion keluarga Smith.

Alex turun lebih dulu ia harus memastikan gadis nya itu aman.

"Ayok!" ucap nya yang sudah berdiri membuka pintu mobil dan mengulurkan tangan nya.

Alena hanya memandang tangan pria itu ia sama sekali tak ada niat untuk menggapainya.

Kini lelaki itu hanya menghela nafas panjang melihat Alena hanya memandangi tanpa ada niat untuk menggapainya. Baiklah jika tidak dengan cara baik maka dengan cara sendiri, maka kini terjadi lah Alena sudah berada dalam gendongan lelaki itu.

"Mengapa kau menggendong ku?" tanya Alena dengan polos nya.

Alex menaiki salah satu alisnya seolah berkata
"Aku mengulurkan tangan tak kau gapai"

Ia hanya diam dan melangkahkan kaki nya menuju ke dalam mansion. Disana sudah berdiri pada maid menyambut tuan muda mereka, sedangkan gadis yang berada di dalam gendongan lelaki itu hanya terdiam dan seolah menikmati waktu yang sekarang.

"Kelihatannya kau nyaman?" ucap Alex dengan tengil nya

Alena hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan lelaki itu kini membuat nya kesal.

sampai...

"ASTAGA CALON MANTU MOMMY! KAU APAKAN DIA ALEX?" Teriak seorang wanita paruh baya namun masih cantik itu kini berjalan dengan cepat ke arah mereka.

Tangan nya menjewer telinga sang putra dengan kuat hingga Alex menggeram karna kesakitan.

"Mommy lepas dong sakit telinga Alex" Ucap dengan mata yang memohon untuk di lepaskan.

Tapi sepertinya wanita yang ia panggil mommy itu tidak akan melepaskan jeweran dari telinga nya saat ini.

"Mommy lepaskan tolong, telinga Alex sudah sangat memerah mom. lagian, itu bukan kesalahan nya ini mom." Pintar sang gadis pada wanita itu.

Mendengar permintaan calon mantu nya ia melepaskan jeweran dan kini berganti menatap putra nya dengan tatapan tajam.

"Dia benar mommy aku tak bersalah, sungguh!"

"Baiklah. Sekarang bawa dia ke kamar nya, mommy akan menyuruh bibi untuk membawa makanan"

"terimakasih mommy"

"sama sama sayang" ucap nya sambil mengelus kepala gadis itu kemudian berlalu pergi menuju dapur.

Sedangkan Alex kini menatap gadis yang masih berada di dalam pelukan nya itu.

"Liat lah putra siapa yang di bela dan di sayangi siapa."

Alena hanya terkekeh kecil mendengar gerutu Alex terhadap mommy Elina ia tidak membalas perkataan Alex karna saat ini ia merasakan kepala nya sedikit pusing.

Alex berjalan menuju kamar yang memang sudah di sediakan oleh orang tua nya untuk Alena. kemudian ia menatap gadis itu yang kini tengah memejamkan matanya, sesampainya di kamar Alex membaringkan tubuh wanita itu di atas ranjang lalu mengatur suhu AC di ruangan.

"Kau merasakan pusing hm?" Tanya Alex kini tangan lelaki itu mengusap dengan lembut kepala gadis nya itu.

Alena hanya menganggukan kepala nya saja karna untuk menjawab pertanyaan Alex ia tak bisa.

Lelaki itu terus mengelus kepala gadis nya hingga ia tak merasakan pusing lagi sungguh ia tak tega bahkan ketakutan itu masih ada. Disaat ia baru saja sampai di rumah gadis nya, malah melihat pemandangan dimana Alena malah terkulai dengan memejam matanya.

tok tok tok

"Masuk!"

Mommy Elina memasuki kamar anak gadis nya itu dengan seorang maid di sebelah nya yang membawa makanan.

"Dia kenapa?" Tanya mommy Elina dengan khawatir

"Sedikit pusing mom" jawab Alena

Mommy Elina menyuruh Alex untuk mundur kini ia duduk disebelah ranjang tempat Alena tertidur.

Tangan lembut dan hangat itu kini mengelus surai hitam milik Alena lalu sesekali ia akan mengecup nya.

"Tadi sudah sarapan belum?" Tanya mommy Elina

Alena menggelengkan kepalanya bener gadis itu tidak mau memakan masakan rumah sakit menurut nya masakan rumah sakit sungguh tak enak.

"Bisa bangun sayang? sarapan dulu ya mommy tadi sudah memasak makanan kesukaan mu"

Alena bangun dari tidur nya kini ia tengah makan di suapin oleh Elina. Setelah makanan habis barulah ia meminum obat nya, kemudian gadis itu tertidur karna usapan lembut dari Elina yang membuat nya mengantuk. Setelah mengecup singkat kepala gadis itu Elina mengenakan putra nya itu ke bawah.

Mereka berdua meninggalkan gadis yang kini sudah terlelap menuju alam mimpi nya.

Sesampainya di ruang keluarga disana sudah kepala keluarga Smith mendadak ruangan itu menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Alex duduk di kursi single seat karna orang tua nya kini tengah duduk di sofa panjang itu.

"Jelaskan Alex mengapa calon mantu mommy pulang dengan keadaan begitu." Tanya mommy Elina

Alex menghelas nafas nya bagaimana ia akan memberi tahu kalau dia sendiri tidak tau awal mulai bagaimana.

"Alex akan jelaskan." Alex menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia kurangi maupun ia lebihi.

"Gadis mu itu tengah dijadikan incaran boy!" Ucap sang daddy setelah mendengar cerita dari putra nya itu.

"Alex setuju dengan daddy, tapi siapa?"













hallo
nantikan episode selanjutnya
vote+komen jika menyukai
bye

AXLEN || Alex & Alena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang