03. Red Rose.

289 47 0
                                    

-MIVANNY

Pagi hari yang cerah dengan kicauan burung-burung yang merdu itu membangun kan Caine dari mimpi indah nya, ia pun segera mandi Caine merebahkan tubuhnya itu pada bath up berisi air susu dan juga sedikit bunga mawar. Semerbak aroma bunga yang sangat wangi pada ruangan kamar mandi yang sangat luas itu membuat Caine merasa lebih relax.

Setelah selesai pada urusan membersihkan diri nya ia pun segera makan pada meja lebar itu, tak ada siapa-siapa selain dirinya. Ya Caine memang sering terlambat untuk mengikuti sarapan toh orang tua nya sedang tak ada di rumah. Seorang pelayan mendekat lalu menepuk pelan bahu Caine mendekatkan telinganya.

"Ada hadiah dari yang mulia. "Caine sedikit terkejut dengan perkataan pelayan itu, ia menaikan satu alis nya kebingungan setelah selesai makan ia pun menbuka kotak hadiah itu.

10 buku tebal berisi tentang hukum negara itu tertumpuk dengan pita cantik diatas nya, Caine tersenyum namun juga bingung mengapa Kaisar malah mengirimi nya hadiah sebanyak ini iris cantik itu membaca seisi surat itu.

Aku mendengar jika anda menyukai hukum negara, apakah anda menyukai hadiah yang saya beri?

Dan juga anda telah menjadi penasehat raja baru, bukan kah lebih baik jika kita mendekat kan diri tuan Chana.

Semoga anda menyukai nya.

Tertanda Rion Van Deron.

Untuk Caine J. Hearst Chana.

Salam hangat.

"Apa-apaan... ini gila... bahkan otak ku sendiri sulit memproses semua ini, tapi aku menyukainya. Pelayan! Tolong berikan aku kertas dan pena. "Ujar Caine, setelah selesai mengirimkan surat untuk kaisar itu ia pun bersiap untuk pergi ke universitas untuk mengajar.

Selain Caine yang seorang penasehat raja baru ia tetap bekerja pada pekerjaan lama nya yaitu dosen hukum pada salah satu universitas, walau di umurnya yang ke 22 tahun Caine memang seorang jenius bahkan kerajaan meliriknya dan membuatnya menjadi penasehat raja.

Dengan buku tebal di tangan nya ia berjalan menuju kelas yang akan ia ajar, namun iris cantik nya itu tak sengaja melihat seseorang yang tampak rupawan... lupakan dia adalah Kaisar yang mengirimi nya hadiah besar.

Caine melepas topi nya dan menunduk. "Selamat pagi menjelang siang yang mulia Kaisar Rion senang bisa bertemu dengan anda... soal hadiah terima kasih telah mengirimkan hadiah kepada saya. "Banyak kalimat telah Caine ucapkan semua itu keluar dari mulut nya dengan mulus nan sempurna.

Senyuman tulus tampak dari bibir Kaisar itu ia mengangguk. "Apakah anda mengajar pada universitas ini tuan Chana? Sejujurnya saya jarang melihat anda pada pergaulan sosial yang biasa nya diadakan. "Tanya nya.

"Tentu saya mengajar pada universitas ini tuan, sebetulnya saya memiliki penyakit yang mengharuskan saya untuk memperbanyak istirahat yang mulia. Omong-omong apa yang mulia lakukan di sini? "Kaisar itu tampak menaikan kedua alis nya bertanya-tanya penyakit apa yang Caine miliki namun sepertinya ia memilih untuk tidak menanyakan nya.

"Ahh ya saya kemari untuk mengantar Putri Mia dihari pertama ia melanjutkan studi nya. "Universitas tempat Caine mengajar adalah universitas nomor satu pada kerajaan hanya bangsawan dan anggota kerajaan yang bisa masuk pada universitas itu.

"Kalau begitu saya pamit karena sebentar lagi jam saya untuk mengajar, Terima Kasih bisa menyempatkan waktu untuk berbicara yang mulia. Gracias. "Caine pun melepas topi nya dan sedikit menunduk memberi hormat pada kaisar tampan itu.

Kaisar dengan tubuh tegap dan juga tinggi itu menatap Caine yang berjalan menjauh entah apa yang membuat nya tertarik pada bangsawan berkasta tinggi itu akan tetapi Rion baru melihat wajah Caine yang cantik.




























TBC.

uhuyy

[RIONCAINE] Noir Kingdom. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang