5

257 22 0
                                    

hallo guys..aku tadinya mau up jam 7, karena banyak sekali tugas tidak sempat buat buka wattpad..

enjoy..


2 hari telah berlalu, caine sudah segar dan sudah boleh pulang, dia tinggal di rumah souta untuk sementara..

tadinya caine akan tinggal di rumah rion, namun tidak tau kenapa caine tidak mau..rion pun tidak bisa memaksa nya..

4 hari Caine disana, memulai kehidupan yang baru...rion mengirim dokter pribadi, lya untuk pengobatan Caine..perlahan juga Caine terapi supaya suaranya keluar..

sebenarnya Caine selalu menolak dokter pribadi yang di panggil rion untuk datang ke rumah, karena dia tidak enak..namun setelah rion paksa, Caine pun setuju..

dokternya menyarankan Caine untuk lebih berani mengeluarkan suaranya. jadi saat ini Caine tidak boleh menulis di buku atau apapun itu, tapi berusaha untuk berbicara..

" Caine ini gimana, ARGHHH!!...panas.. "

dari arah lain seseorang berlari kecil lalu langsung menghampirinya dan melihat apa yang sudah terjadi..

" hiks Caine...sakit tangan akuu.. "

tangan yang sakit di elus-elus dan di tiup, agar rasa sakitnya hilang...souta mangadu kalo yang salah itu pancinya..bukan dia.

dia di bawa ke arah sofa dan di suruh untuk duduk, si surai merah pergi dari sana lalu kembali lagi membawa kotak p3k..

mengambil tangannya lalu mengobati dengan telaten, sudah selesai mengobati kemudian dia membereskan kotaknya. dia tersenyum dan masih memegang tangan si surai biru, namun sesekali mengelus lembut..

" makasih Caine.. "
di jawab anggukan..

" ka....mo...tad..di...maw..sak..a..pa..? "
[ kamu tadi masak apa? ]

" emm...ayam goreng.. "

" bir..ar..ak..ku...yong..ma..sask.."
[ biar aku yang masak.. ]
lalu dia pergi ke arah dapur..

' apa Caine malaikat.. '

hari telah gelap, terdapat dua insan yang bersiap untuk istirahat dari kegiatan di dunia..dan mereka saling mengucapkan selamat malam..

si surai biru duluan masuk ke dalam kamar dan mungkin langsung terlelap. Caine si surai merah masih memainkan ponselnya...tiba-tiba ada nada dering dari handphone nya..

tulisan rion tertera di handphone nya, Caine membiarkan teleponnya....sampai nada dering berhenti.

sejak rion menyatakan perasaan nya, Caine sama sekali tidak ingin bertemu dengan rion. bukannya tidak tau terimakasih, kalo dia bisa balas budi sekarang pada rion, mungkin apapun itu dia akan lakukan..

terbesit dalam benak...dirinya melupakan sesuatu. dia bersiap-siap lalu pergi keluar rumah...caine tidak berpamitan dulu dengan souta. karena kasihan membangunkan souta yang tidur terlelap..

Caine berjalan di tengah gelapnya hari, menuju ke arah swalayan di ujung jalan sana. sampai disana, dia langsung buru-buru membeli apa yang harus dia beli. lalu, ke kasir untuk membayar..

setelah selesai dia langsung pulang, di tengah jalan yang gelap dia menemukan kucing kecil yang sepertinya kelaparan.

dia ingat bahwa tadi dia membeli sosis, sosis yang dia beli diberikan kepada kucing kecil. terlihat lahap kucing itu memakan sosisnya..

Caine Mengelus-ngelus bulu kucing yang membuat si kucing nyaman. dia yang melihat itu tersenyum gemas..

dia berdiri dari jongkoknya, namun tiba-tiba badannya di tarik ke belakang dan mulutnya di bekam. dia rasa kain yang membekam nya berbau obat yang tak enak, membuatnya tak sadarkan diri..

~

pagi yang cerah si surai biru yang berusia 23 tahun, bangun dari tidur nya. seperti hari sebelumnya dia pergi ke dapur dan mempersiapkan sarapan pagi ini..

ya walaupun dia hanya bisa membuat roti selai coklat, dan menyiapkan segelas susu. masing- masing dua roti dan dua susu..

Tok

Tok

Tok

tiga kali suara ketukan pintu, terdengar seperti terburu-buru...souta buru-buru pergi dari sana dan pergi ke pintu utama.

" iya bentar.. "

pintu dibuka, terlihat wajah yang tak asing. pria berbadan besar, dengan pakaian rapihnya. tak lupa seseorang yang selalu di dekatnya ikut..

" tuan rion?!...dan...kak gin?!.. "
rion yang melihat pintu telah dibuka, langsung masuk tanpa izin pada sang pemilik..

" ehh....kenapa tuan rion seperti itu?.. "

gin tarik nafas terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan souta..
" dia nyariin caine.. "

" oh.."

" eh kak gin...tuan rion suka caine gak si?.. "

" emang.. "

" hah?!...oh my god!?.. "

tiba-tiba souta tersentak, karena pundaknya di remas.

" ah!..eh ada apa tuan?!.. "

" mana caine?!... "

" eh tuan, caine ada di kamar.. "

" ga ada.. "

" ehh?!.. "

mereka bertiga panik, terutama souta. baru saja tadi malam mereka berpamitan untuk tidur ke kamarnya masing-masing...dan sekarang dia tidak melihat caine di kamarnya.

rion langsung menyuruh gin untuk segera mencari Caine, ia masuk mobilnya dan langsung menancap gas. mobil melaju sangat cepat ke arah selatan..

gin mengeluarkan walkie talkie dan menghubungkan nomor untuk masuk ke frekuensi radio tertentu..

Tit

" semua!!, merapat ke titik 33.43 segera. perintah dari bos!. " /gin

" siap! " /all

Tit

" kak gin gimana ini, hiks..Caine hilang!!...ini salah souta...hiks.."

" ga ini bukan salah kamu, ayo masuk mobil...kita cari Caine.. "

gin memegang kedua bahunya dan mengusap air mata souta, gin dan souta pun masuk ke dalam mobil lalu mobil melaju ke arah sebaliknya rion pergi.

aku buat langsung ke konflik nya aja yaa, biar cepet tamat..oh iya sekali lagi makasih buat yang udah baca sama ngevote cerita yang ga jelas ini..

Bye byee..

kekurangan mu membuatku jatuh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang