Chapter 7

260 46 13
                                    

Siang itu, setelah menyelesaikan salah satu prosesi pemakaman pada hari ini, [Name] menghela napas lega. Hari ini berjalan dengan lancar, meskipun melelahkan. Namun, tugasnya belum selesai. Ia masih harus pergi ke penjual bunga untuk membeli Qingxin, bunga yang akan digunakan dalam upacara peringatan kematian Rex Lapis. Sambil menyeka keringat di dahinya, ia melirik matahari siang itu di atas kepalanya sembari sedikit menyipitkan pandangan.

"Ada apa, [Name]?" Tanya Zhongli yang tiba-tiba muncul dan berdiri di sampingnya.

[Name] menggeleng dan tersenyum tipis. "Tidak ada, hanya saja hari ini cuacanya masih sangat panas."

Zhongli mengangguk berwibawa. "Benar. Jarang-jarang cuacanya sebagus ini saat hari pemakaman."

Sesungguhnya itu benar. Entah kenapa terkadang saat [Name] sedang mengurus prosesi pemakaman seperti hari ini, cuacanya sering kali sama seperti suasana di pemakaman. Sunyi, gelap, dan... menyedihkan. Tidak jarang awan mendung dan hujan turut menghiasi langit.

"Ngomong-ngomong, bagaimana kalau kita pergi ke Liuli Pavilion sekarang?" Kata Zhongli seraya menarik kedua sudut bibirnya samar. "Keluarga Li baru saja mengumumkan menu masakan rumahan yang baru, mungkin kita bisa menikmatinya sembari makan siang bersama. Bagaimana?"

"Oh, aku juga sudah mendengar itu." Sambil mengatakan itu, [Name] mengadahkan kepalanya.

Meskipun terkadang [Name] merasa bahwa ada sesuatu yang kuno dalam sikap Zhongli—caranya berbicara, penampilannya yang selalu rapi, dan caranya berpikir seperti Rex Lapis seolah ia adalah sang Adeptus itu sendiri—ia tak bisa menyangkal bahwa pria itu justru memiliki pengetahuan paling luas tentang segala hal yang terbaru di Liyue, termasuk urusan kuliner.

Bahkan minggu lalu, Zhongli dengan tenang memberi Xiangling saran untuk menambahkan Jueyun Chili dari Mt. Aocang ke dalam resep mapo tofu-nya, dengan alasan bahwa cabai itu akan memperkuat rasa asli tofu dan meningkatkan kelezatan hidangan. Beberapa hari kemudian, Xiangling mencoba saran tersebut dan hasilnya membuat Zhongli tampak benar-benar puas, seolah-olah ia bisa merasakan keseimbangan sempurna dari setiap bahan dalam hidangan itu.

Namun, kali ini [Name] menolak dengan halus tawaran makan siang bersama Zhongli. Ia tersenyum tipis dan berkata, "Terima kasih atas undangannya, Xiānshēng, tapi aku harus segera bertemu dengan Tuan Bolai. Aku sudah berjanji untuk membeli Qingxin hari ini, dan upacara peringatan Rex Lapis tak bisa ditunda lagi."

Zhongli tampak sedikit terkejut, tetapi dia tetap menjaga ketenangannya. "Tentu saja. Kau benar, itu tugas yang penting." Sejenak, ia terlihat hendak berkata sesuatu lagi, tetapi kemudian ia mengurungkan niatnya. "Kalau begitu, biarkan aku menemanimu ke toko bunga. Setelah itu, mungkin kita bisa menikmati secangkir teh di jalan kembali."

[Name] tertawa canggung. Pada akhirnya, dia tetap mengangguk setuju. "Baiklah, terima kasih tawarannya."

✦•┈✦•┈⋆⋅☆⋅⋆┈•✦┈•✦

Sesampainya di toko bunga, seorang pria awal 40-an tahun menyambut mereka dengan ramah. "Oh, selamat datang! Saya sudah menunggu kedatangan Anda, Nona [Name]. Qingxin yang Anda pesan sudah siap. Silakan lihat apakah sesuai dengan keinginan Anda."

[Name] mendekati bunga-bunga Qingxin yang tertata rapi di atas meja. Kelopak bunga yang berwarna putih dan lembut, melambangkan kemurnian dan kedamaian, memancarkan aura tenang yang seolah cocok dengan upacara yang akan diadakan. Ia memeriksa bunga-bunga tersebut dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang rusak atau cacat.

Sama seperti Silk Flower, Qingxin juga memiliki karakteristik khusus berdasarkan cara penanaman dan tempat dimana mereka tumbuh. Namun yang jelas, bunga-bunga yang ditunjukkan Bolai adalah spesimen yang bagus dan terawetkan dengan baik.

[21+] Veil of Emotions | Zhongli x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang