✿︭ ۪ ۫ ⊹ adOrable yecil alias jaeyun kecil nan centil meet acil atau sunghoon bocil yang sifatnya dingin tapi diam-diam naksir jaeyun.
️⚠️Dilarang keras untuk meniru, mengcopy / menjiplak semua ide yang aku tulis di book yecil & acil.
🔀🔀07.08.20...
Jam pulang telah tiba tapi keadaan diluar sana tidak mendukung, hujan deras melanda menyebabkan semua murid yang berada di kelas menghela nafasnya karena mungkin akan sedikit lama untuk menunggu hujan reda.
"yahh gak bica pulang" Gumam jaeyun sedih.
"ayo kita tunggu di koridor aja jaeyun" Ucap sunghoon.
"eungg" Gumam jaeyun sambil mengangguk.
Koridor
"sunghoon gak punya payung?" Tanya jaeyun.
"jaeyun tunggu disini ya" Ucap sunghoon yang membuat jaeyun mengernyitkan alisnya tapi tetap patuh dengan perkataan sunghoon.
Sudah 5 menit jaeyun menunggu tapi sunghoon belum kembali juga, dia mengedarkan matanya guna mencari sunghoon tapi yang di temukan malah seorang bocah TK yang bernama riki, dia terlihat sedang berjalan ke arahnya.
"kakak cantik ayo pulang cama liki" Ucap bocah itu saat berada di hadapan jaeyun.
"nih" Ucap sunghoon menyerahkan sebuah payung kepada jaeyun.
"woahh timaacii sunghoon" Ucap jaeyun sambil tersenyum dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.
"mending pakai punya liki aja" Saut bocah itu sambil menyodorkan sebuah payung.
"punya sunghoon!"
"punya liki!"
"punya sunghoon!"
"punya li-
"CTOPPPP! kalian belicik" Teriak jaeyun sambil mengambil payung keduanya lalu berjalan meninggalkan keduanya.
Kedua bocah tadi terdiam saling menatap dengan tatapan tajam, setelah sadar jaeyun sudah berjalan duluan yang lebih tua memilih memalingkan muka lalu bersiap menyusul jaeyun.
•••••••••••••••••••
"na na na na~~"
Jaeyun bersenandung sambil berlarian kecil menikmati suasana sejuk di pagi hari ini, dia memutar kedua payungnya seperti orang yang sedang menari.
"jaeyun jangan lari-lari"
"kakak cantik jangan lali-lali"
Kedua bocah yang berada di belakang jaeyun berucap secara bersamaan, lalu mereka saling memberi tatapan tajam.
"ngikut aja bocil" Ucap sunghoon.
"kamu yang ikutin liki" Ucap riki tak terima.
"sunghoon cama liki jangan beltengkal nanti jaeyun gak mau main cama kalian lagi!" Ancam jaeyun sambil menatap tajam kedua bocah itu.
Kedua bocah itu langsung terdiam mendengar perkataan jaeyun tadi, lalu mereka pun melanjutkan jalan mereka.
•••••••••••••••••
Rumah jaeyun
Krik
Krik
Krik...
Tidak ada pembicaraan di antara ketiganya, mereka hanya diam sambil melihat hujan diluar sana. Sunghoon setelah berganti pakaian di rumahnya tadi dia langsung menuju rumah jaeyun, kalau riki dia belum pulang ke rumahnya, dia berhenti di rumah jaeyun terlebih dahulu. menunggu hujan reda katanya.
"Hi kids ini mama punya coklat hangat untuk kalian" Ucap ibu jaeyun sambil membawa nampan berisi coklat hangat.
"timaaciii mama" Ucap jaeyun dengan senyum manisnya.
"terimakasih mama" Ucap sunghoon dengan senyuman lebarnya.
"liki boleh panggil mama juga?" Tanya riki kepada rosè.
"gak"
Bukan rosè yang menjawab, melainkan bocah berkulit pucat alias sunghoon yang menjawab pertanyaan riki tadi. Rosè yang mendengar jawaban sunghoon tadi pun tersenyum jahil.
Sunghoon yang mendengar jawaban dari ibu jaeyun merasa kesal, dia melipat tangannya di dada sambil memalingkan mukanya ke depan.
"belalti cemua olang boleh panggil mama?" Tanya jaeyun kepada ibunya.
"gak" Jawab sunghoon lagi.
"sunghoon, jaeyun kan tanya ke mama!" Jawab jaeyun kesal.
"bener kata sunghoon, gak semua orang bisa panggil mama itu mama" Ucap rosè dengan menatap sunghoon, sunghoon yang mendengar itu langsung memasang senyuman tampannya.
"sunghoon punya saingan sekarang hihihi" Batin rosè.
••••••••••••••
"sunghoon jaeyun boleh minta coklat hangat punya sunghoon? punya jaeyun cudah habic" Ucap jaeyun dengan sedih.
"nih minum aja"
"punya liki aja"
Here we go again...
Meributkan hal yang itu itu saja Mengapa kita saling membenci Awalnya kita saling memberi
•••••••••••••••
from this⤵️⤵️⤵️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
to this⤵️⤵️⤵️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
