Bertemu dengan Damian

18 6 2
                                    

Anggap aja ya, ini ekspresi muka Damian saat ketemu Anya di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja ya, ini ekspresi muka Damian saat ketemu Anya di rumah sakit

Dan ini ekspresi Anya saat bertemu Damian semoga bisa membayangkan kaya gimana adegan nya 🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ini ekspresi Anya saat bertemu Damian semoga bisa membayangkan kaya gimana adegan nya 🤭

"Damian" Seru nya dia membalikan tubuhnya melihat punggung Damian yang berjalan semakin menjauh,  langkah nya yang lebar membuat dia lebih cepat berjalan di banding Anya yang hanya seorang wanita bertubuh mungil, tanpa peduli dia sedang hamil muda Anya berlari mengejar Damian menuju parkiran, dirinya terengah-engah saat kehilangan jejak Damian yang ternyata sudah masuk ke dalam mobil
("Aku hanya ingin bertanya kenapa dia meninggalkan aku, kenapa? Kenapa dia mencampakkan aku? ")  Ia terus mengatur pernafasan nya  menangis perih menopang tubuh nya dengan kedua tangan di lutut. Mobil Damian kemudian melewati nya mengabaikan Anya di situ, Anya menelan ludah getir nya saat melihat bayangan Damian dari kaca jendela mobil yang melewatinya. Kaca mobil itu, memang agak gelap  tapi dia bisa melihat ekspresi Damian yang masih biasa saja tanpa menoleh sambil menyetir mobil nya. Anya kemudian berdiri tegap dan kembali berlari
"Damian!! " Teriak Anya berharap Damian mendengar dan menghentikan laju mobil nya namun upayanya sangat sia-sia di lakukan oleh nya, laju mobil itu  justru semakin cepat dan sangat mustahil untuk di kejar  meskipun begitu Anya tetap optimis berlari sampai perut bawahnya mulai terasa keram dia merintih kesakitan sambil memegang perut bawahnya,
Mata nya yang tidak berhenti berair karena  rasa sakit hati yang terasa sesak di dada

"Damian" Panggilannya lirih kaki nya yang berlari mulai pelan lalu berhenti ia tersungkur berlutut tepat  di halaman depan rumah sakit 
Sekarang ini Anya akhirnya merasa bahwa dirinya tertampar oleh kenyataan kalo tidak seharusnya dia berharap pada hubungan dia dengan Damian, dia sudah benar-benar berubah. sikap Damian yang seolah tidak mengenal nya  itu membuat nya yakin kalo Damian hanya menjadikan dia  sebagai pemuas nya saja. Setiap kata yang keluar  di masa-masa dulu seakan meyakinkan Anya membuat Anya terbuai dalam cinta yang ternyata semu. Semua orang yang masih ramai membicarakan pengeboman itu kini beralih pada Anya yang kini terlihat seperti orang gila yang menangis tersungkur di tengah halaman depan rumah sakit

"Astaga ada apa lagi itu? "
"Apa itu orang gila."
"Dia kenapa? "
"Kenapa hari ini banyak sekali kejadian ya, "
Gumam orang-orang sekitar situ. Tidak ada satu  pun di antara mereka yang mendekati dan merangkul Anya
Sementara itu Cris yang kelabakan mencari Anya yang tidak ada di tempat evakuasi akhirnya menemukannya dia segera berlari ke arah Anya yang menjadi bahan tontonan orang-orang sekitar

"Anya!"

Anya yang masih menangis terisak bergemeltuk berkata lirih
"Cris, " Panggil nya menatap Cris  dengan mata yang berair. Cris mendekap nyaa
"Aku, bertamu dengan Damian" Lanjut nya dengan suara bergetar

"Damian? " Mata Cris membulat sempurna

"Dia tadi di sini! Tapi sekarang pergi.
Cris, hati ku sakit banget. Dia benar-benar mencampakkan ku "  Anya menenggelamkan wajah nya pada dekapan Cris " Yang membuat hati ini terasa sakit adalah setelah aku mendengar detak jantung dari anak nya ini, aku bertemu dengan dia yang tidak menyapa ku malah kita seperti orang yang tidak saling mengenal. sakit rasanya di campakan seperti ini Cris, "  Anya masih dalam keadaan menundukan kepala nya
Entah kenapa tiba-tiba air Mata Cris ikut menetes tanpa sepengetahuan Anya

("Bajingan sialan itu, kenpa dia ada di sini? ")

***

Pembicaraan Anya  dan Cris di pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembicaraan Anya  dan Cris di pagi ini

Cahaya surya mulai muncul ke permukaan. hari sudah berganti dari hari kemarin yang sangat melelahkan, hati Anya  masih terasa  sangat nyeri setiap kali mengingat nama Damian yang  sudah terukir di  dalam lubuk hati nya, alhasil mata nya terus berair padahal dia sedang mencoba memakai riasan wajah nya karena sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja

"Jangan nangis! jangan nangis! " Ia menguatkan dirinya sendiri dengan mengibas-ibaskan  telapak tangan nya seperti kipas ke muka nya yang terasa  panas akibat emosi yang meningkat. Hasil riasan wajahnya pun akhirnya menjadi sia-sia karena air mata yang tidak mau berhenti mengalir membasahi pipi nya, sesakit itu rasanya di canpakan olah kekasih yang sangat di cintai nya. Ia kemudian melihat dirinya sendiri yang hancur tak karuan, tangis nya pun kembali pecah
"Mungkin kalo kamu tidak meninggalkan bayi di perut ku ini, aku tidak akan sesakit ini meski di campakan" Ucap nya tidak jelas karena sambil menangis

"Berhenti lah menangisi pria brengsek itu!! " Ucap Cris tiba-tiba menyambar ia kemudian mendekati Anya dan duduk di depan nya
"Dengarkan aku!! " Lanjut nya meraih lengan Anya " Kau tidak perlu meneteskan air mata mu yang berharga itu hanya untuk pria brengsek yang tidak bertanggung jawab itu."  Tegas nya

"Aku sudah berusaha untuk tidak menangis, tapi entah kenapa air mata ini turun dengan sendirinya. Terlebih lagi saat dia berhadapan dengan ku dia seolah tidak mengenal ku, kita begitu asing kemarin. Dia bahkan tidak melirik ku" Oceh Anya 

"Anya... "

"Mudah bagimu berbicara berhenti menangis. Tapi hati ku terluka dan aku tidak bisa untuk tidak merasakan sakit nya, terserah orang mau judg apa tentang aku aku sudah tidak peduli kau tidak akan pernah paham Cris. Karena kau tidak pernah merasakan rasanya di campakkan."  Tutur Anya memotong cris

("Kau salah Anya. Aku seperti ini justru karena aku sudah merasakan nya ") Batin Cris

"Akan lebih mudah jika aku tidak hamil seperti ini " Anya melepaskan tangan Cris yang menggenggam nya dia memalingkan wajahnya yang kembali merengut menangis merasakan perih di hati tangan mungil nya menyeka air mata nya sendiri

"Anya. Bahkan sampai kau menagis darah pun dia tidak akan peduli bukan?  Lalu untuk apa membuang-buang waktu mu hanya untuk menagisi nya lebih baik kau balas kesakitan mu ini pada nya"  Cris menatap Anya  saat berbicara seperti ini  Anya langsung terdiam menatap nya
"Aku berbicara seperti ini karena aku juga pernah merasakan nya, Anya. aku sangat mengenal Damian aku yakin dia memang sengaja berpura-pura tidak mengenali mu " Tutur Cris mencengangkan Anya

"Sebenarnya kau ini siapa Cris? Bagaimana bisa kau sangat mengenali Damian? "




Part ini sedikit ya, soalnya lagi sibuk di real 🥰 maaf selalu lambat

Kisah AnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang