bagian 6: nightmare

313 27 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul dini hari, tetapi dikantor laptop taekjoo masih menyala dan tentu saja sang pemilik tentu masih berada disana ditemani kopi, taekjoo juga beberapa kali terus menguap saat matanya benar benar sudah mengantuk ia mematikan laptop nya lalu bangkit dari sana, semua anggota tubuhnya terasa pegal hingga membuat nya berjalan sempoyongan saat ia melewati ruangan zhenya ruangan itu masih menyala, penasaran taekjoo mendekat dan mengintip dari pintu zhenya masih berada disaat dengan tumpukan kertas dimeja nya menemaninya. zhenya yang menyadari ada seseorang menoleh kek arah pintu dan melihat taekjoo sedang mengintip disana, wajah yang awalnya cemberut menjadi cerah tersungging senyuman lebar disana, zhenya mengisyaratkan agar taekjoo masuk dengan langkah malas taekjoo mendekati meja zhenya

"apa yang kau mau."

"temani aku disini"

"ini sudah larut, aku ingin pulang dan tidur"

zhenya menyeringai ia menyenderkan tubuhnya lalu menepuk paha nya, taekjoo yang bingung mengangkat satu alisnya

"duduk disini dan tidurlah"

"dasar gila"

walaupun taekjoo menggerutu ia tidak punya tenaga untuk bertengkar dengan zhenya ia lalu berjalan mendekati zhenya dan menduduki paha zhenya menatap wajah zhenya yang tampak puas.

taekjoo menghela napas dan membenamkan wajahnya di bahu zhenya, zhenya kembali menegakkan tubuhnya melanjutkan kegiatan yang tertunda, lengan kiri nya memeluk punggung taekjoo dengan erat membuat tubuh taekjoo semakin menempel dengan tubuhnya. mengabaikan itu taekjoo memejamkan matanya tak berselang lama suara dengkuran halus keluar dari mulut taekjoo, zhenya tersenyum dan dengan hati hati menggendong tubuh taekjoo dan berjalan keluar dari ruangannya tak lupa ia mematikan lampu serta mengunci pintu ia lakukan dengan sangat hati hati agar taekjoo tidak terbangun

taekjoo bermimpi diruangan yang sangat gelap sebenarnya ini tidak membuat nya takut melainkan penasaran dengan langkah pelan ia melangkah kek depan semakin melangkah kaki nya terasa tenggelam dalam kegelapan air membuat taekjoo kesusahan berjalan lalu ia melihat seorang anak kecil yang terlihat begitu rapih, diwajahnya terdapat luka serta bercak darah di pipinya, taekjoo memandang anak itu sebentar seperti pernah melihatnya namun ia tidak ingat. anak itu juga menatap taekjoo wajahnya terlihat sangat waspada saat taekjoo berusaha mengulurkan tangan anak itu melangkah mundur, sekali lagi, saat taekjoo melangkah untuk mendekati anak itu anak itu lari menjauhi taekjoo ia berteriak namun suaranya seakan tenggelam dalam kegelapan ia pun melangkah mengikuti anak itu namun semakin melangkah dirinya semakin tenggelam dalam lautan.

taekjoo tersentak ia segera bangun dengan napas tersengal-sengal serta keringat membasahi dahi nya ia mengusap keringat itu dan menenangkan dirinya, setelah tenang ia melihat sekeliling tampak asing dengan kamar ini karena ia tidak pernah kek tempat seperti ini, taekjoo mengingat kejadian semalam dan menepuk dahi nya menyumpahi betapa bodoh dirinya ketika mengiyakan tawaran zhenya. ia pun bangkit dan berjalan kek luar kamar, tampak nya zhenya tidak sedang berada dirumah karena ini sangat sepi, taekjoo yang lapar mendekati dapur dan memeriksa kulkas, kulkas itu kosong hanya ada beberapa botol air dan segelas susu, ia berdecak dan mengambil susu itu lalu menutup kembali pintu kulkas

taekjoo duduk dan menuangkan susu itu kek dalam gelas dan meminumnya, ia masih memikirkan tentang anak yang berada di dalam mimpinya setelah ia pikir pikir anak itu sangat mirip dengan zhenya namun bedanya anak itu terlihat begitu rapuh dan lemah berbeda dengan sosok monster zhenya, saat melamun ia dapat mendengar suara pintu terbuka dan kembali tertutup ia yakin zhenya sudah kembali.

benar saja zhenya memasuki dapur sambil membawa kantong belanjaan, mereka melakukan kontak mata dan taekjoo memutuskan terlebih dahulu dengan cara memalingkan wajahnya, zhenya hanya tersenyum dan menaruh kantong belanjaan itu diatas meja, penasaran taekjoo meraih kantong itu dan melihat isi nya

"woah kau membeli ramen, bagaimana kau tau aku menyukainya?"

"selera orang korea bukan kah seperti itu?"

taekjoo dengan cepat mengangguk zhenya lalu mengambil ramen itu berniat menyeduhnya, taekjoo tinggal menunggu sembari meminum susu yang tadi ia ambil, zhenya melirik lalu menyeringai muncul ide licik yang terlintas dibenaknya

zhenya mendekat dan mengambil gelas taekjoo lalu meminumnya tidak ia telan. taekjoo mengerutkan keningnya dengan bingung, saat bibir taekjoo sedikit terbuka zhenya mendekat dan mencium bibir taekjoo lalu mendorong susu itu masuk kek dalam mulut taekjoo, taekjoo terkejut dengan apa yang dilakukan zhenya tenggorokan nya bergerak menelan susu itu. taekjoo mendorong bahu zhenya dengan kuat zhenya terkekeh dan dengan patuh mundur untuk melanjutkan kegiatan nya, taekjoo memalingkan wajahnya yang memerah akibat ulah zhenya ia mengelap air liur yang mengalir dari dagu nya saat mereka melakukan ciuman

saat ramen sudah jadi zhenya menyiapkan ramen itu untuk taekjoo, taekjoo sendiri dengan senang hati memakannya tanpa berbicara apapun, sedangkan zhenya ia mengambil makanan cepat saji Rusia dan menghangatkan nya kembali memang ia selalu menyimpan makanan seperti itu jadi saat sedang mendesak dan ia tidak sempat makan ia bisa dengan mudah menghangat kan makanan cepat saji itu

saat sudah jadi zhenya ikut duduk dan memakannya dalam diam, mereka sama-sama diam menikmati makanan masing masing.

"zhenya kau tidak kembali kek Rusia?"

"kau mengusirku?"

"tidak bukan begitu. kau kan orang penting juga disana pasti kau selalu diundang atau apalah itu untuk datang kek perusahaan nya"

"memang, tapi aku malas berlama lama disana"

"kenapa?"

zhenya tersenyum sedangkan taekjoo mengangkat satu alis nya karena penasaran.

"karena tidak ada dirimu"

"memang bisa begitu?"

"tentu saja, aku bisa mati berlama lama disana karena tidak bertemu bahkan melakukan seks dengan mu"

taekjoo memutar matanya dengan malas, ia mengacungkan jari tengah kek zhenya sembari mengeluarkan sumpah serapah, zhenya terkekeh menikmati reaksi taekjoo yang baginya menggemaskan.

"omong omong, kapan kau akan mendapatkan Rut mu?"

"ntah lah, tapi sepertinya sebentar lagi, ada apa? apa kau mau memuaskan ku?"

"well kenapa tidak?"

"dasar gila, aku hanya bercanda"

"ah sungguh? lalu apa yang akan kau lakukan jika Rut mu datang?"

"memuaskan nya sendiri. aku tidak membutuhkan omega hanya untuk nafsu ku saja"

"bukan kah itu melelahkan?"

"memang, tapi aku tidak suka terikat dengan omega."

"kalo terikat dengan ku?"

taekjoo diam sebentar memandang zhenya ia dengan acuh mengangkat bahu nya

"tidak tahu."

zhenya tersenyum terlihat jelas kepuasan didalam wajahnya, ia bangkit dari duduk nya lalu menepuk kepala taekjoo dengan lembut sambil mengucapkan perkataan yang memalukan terhadap taekjoo, setelah itu ia pergi meninggalkan taekjoo yang masih memakan ramennya dengan pipi yang memerah.

THE CAMERA //zhenya x taekjoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang