bagian 8: fuck.

381 26 2
                                    

maaf guys tiba tiba ilang author makin sibuk sama tugas sekolah 😭😭🙏

-----

taekjoo menenggelamkan wajahnya dimeja kantornya, tubuhnya benar benar sakit karena ulah si brengsek zhenya itu, sekarang sudah malam namun taekjoo tidak menggerakkan tubuh nya, bagaimana bia saat taekjoo ingin bergerak punggung nya terasa sangat sakit itu sebabnya ia hanya diam seperti ini.

tiba tiba ia merasa ada sesuatu yang berada di punggung nya, seperti jaket taekjoo dengan malas mengangkat kepalanya dan melihat zhenya disana ia dapat melihat zhenya tersenyum kepada nya sembari merapikan jaket yang berada di punggung taekjoo

"ayo ku antar pulang"

ntah kenapa kepala taekjoo mengangguk dengan sendirinya, zhenya segera membantu taekjoo untuk bangun dan memompang tubuhnya

zhenya menggendong tubuh taekjoo berada dipunggung, taekjoo merapatkan diri dan menggantungkan lengannya dileher zhenya agar ia tidak jatuh, zhenya tersenyum tipis dan melangkah kan kaki nya keluar sembari memegang tubuh taekjoo yang berada di punggung nya

"eh tuan yevgeny?"

"oh hai."

zhenya tidak menyangka masih ada karyawan dijam segini ia melihat karyawan itu dengan ekspresi datar perlahan atensi karyawan itu berpindah kek punggung zhenya yang terdapat taekjoo berada

"ada apa dengan dia?"

"dia sakit dan sekarang ia pingsan diruangan nya, itu sebabnya saya menggendong nya."

"ah baiklah, hati hati tuan yevgeny"

zhenya mengangguk dan berjalan keluar, taekjoo yang sedari tadi menenggelamkan wajahnya di bahu zhenya perlahan mengangkat kepalanya dan memukul bahu zhenya dengan kuat, zhenya terkekeh melihat perilaku taekjoo yang memarahinya.

"kau gila, untung dia percaya"

zhenya terkekeh dan mengangkat bahunya dengan acuh, taekjoo berdecak kesal dan kembali menenggelamkan wajahnya, tubuhnya benar benar lelah bahkan ia tidak punya tenaga hanya untuk beradu mulut dengan zhenya, benar benar bajingan menyebalkan.

zhenya dengan hati hati menurunkan tubuh taekjoo kek kursi samping pengemudi, tubuh taekjoo melorot dengan mudah sepertinya ia tertidur didalam gendongannya, zhenya tersenyum dan mengusap lembut rambut taekjoo lalu mengecup keningnya ia juga memasangkan sabuk pengaman agar taekjoo tidak terjatuh saat ia melajukan mobilnya, setelah nya ia menutup pintu mobil dan berjalan kek kursi pengemudi lalu masuk dan menutup pintu mobil. ia menyalakan mesin mobil dan mobil bergerak dengan kecepatan standar agar taekjoo tidak terganggu

****

taekjoo terbangun dengan sinar matahari mengenai matanya ia menutup matanya dengan bantal untuk menghindari silau nya sinar matahari, ia dengan malas bangun dan melihat ke sekeliling namun zhenya tidak berada dimana pun. dengan malas taekjoo turun dari kasur berniat mencari zhenya, ketemu ternyata bajingan itu sedang bersantai diruang tamu sembari memakan buah favorit nya, zhenya yang melihat taekjoo sudah bangun tersenyum lebar ia kemudian menepuk sofa sebelahnya mengisyaratkan agar taekjoo duduk disampingnya, taekjoo kemudian berjalan dan menduduki sofa yang zhenya sarankan, zhenya menyerahkan air dan taekjoo menerima nya, ia meneguk air itu hingga habis dan menyeka mulutnya yang basah karena air putih

kemudian taekjoo menaruh gelas itu dimeja kecil tepat berada dihadapannya, ia pun ikut makan strawberry milik zhenya sedang kan pandangan nya terfokus kek depan
beberapa menit kemudian taekjoo merasa tubuhnya sangat panas, apa dia sakit? namun rasa panasnya sangat beda, setelah diam beberapa saat tubuhnya tersentak dan segera melihat ponsel mengecek tanggal, alisnya berkerut ini bukan tanggal Rut nya kenapa malah sekarang? apa dia mendapatkan jadwal Rut nya lebih cepat, taekjoo buru buru bangkit dari duduk dan namun pergelangan tangannya segera dicengkeram oleh zhenya

"kau mau kemana?"

"bajingan sialan, lepaskan aku, aku ingin pulang"

"dengan kondisi tubuh mu yang sedang mendapatkan Rut, kau ingin keluar?"

alis taekjoo semakin berkerut, bagaimana zhenya tau kalo dirinya sedang Rut? padahal ia sudah mengontrol pheromone nya agar tidak keluar.

"bagaimana kau.."

mata taekjoo melebar ia segera memahami maksud seringai zhenya, segera ia melihat gelas yang kosong meja, terdapat bekas bubuk yang berada dibawahnya

"kau.. apa kau.."

sebelum taekjoo menyelesaikan kalimatnya tubuhnya sudah digendong oleh badan kekar zhenya, dengan posisi tidak nyaman tubuhnya memberontak namun zhenya tidak peduli dan tetap menggendongnya seperti karung beras (mohon maaf ga tau apa bahasa formal nya), segera tubuh taekjoo dibanting kek kasur dan zhenya naik diatas nya, ia berusaha mendorong tubuh zhenya dengan kekuatan nya namun zhenya menggunakan berat badannya membuat taekjoo kesulitan bergerak

pakaian taekjoo segera dilepas dan dibuang kek segala arah, tubuhnya reflek bergetar hebat mendapati ancaman yang akan datang. zhenya yang jengkel karena taekjoo terus mendorong nya menarik kedua lengan taekjoo dan menaruhnya diatas kepalanya lalu diikat sangat erat dengan sabuk pinggang, taekjoo mengeluh meminta agar zhenya melonggarkan ikatan nya. namun zhenya tidak peduli, sekarang ia bisa dengan bebas menyentuh tubuh kwon taekjoo sesuka hatinya

"zhenya.. tidak.."

"kenapa tidak? pheromone mu bahkan sudah menyebar memenuhi kamar ini."

zhenya berucap dengan nada sinis taekjoo menatap dengan tajam kek arah zhenya, perlahan tubuh zhenya menunduk dan menempelkan bibirnya kek bibir taekjoo hingga benar benar menempel.

lengan nya tak tinggal diam, lengannya perlahan bergerak membuka resleting celana taekjoo dan menurunkan nya penis taekjoo yang sudah ereksi memantul keluar, zhenya membelai lembut penis taekjoo yang bergetar, disela sela ciuman yang penuh gairah itu zhenya menyeringai, lengan yang awalnya hanya membelai perlahan menggosokkan penis taekjoo dengan kasar, hanya dengan itu penis taekjoo perlahan mengeluarkan cairan pre-cum, zhenya menggunakan air mani taekjoo untuk menjadi pelumas dan memasukan 3 jari nya masuk kek dalam lubang taekjoo

zhenya melepaskan ciuman yang penuh gairah itu ia menatap taekjoo yang berada dibawahnya, pipi nya memerah, mulutnya terbuka menghirup napas karena itu dada nya naik turun, air mata yang mengenang di kelopak matanya, sungguh benar benar pemandangan yang menakjubkan. zhenya menjilat bibir nya yang basah karena air liur miliknya dengan milik taekjoo yang bersatu

zhenya menarik jari nya dan membuka resleting celananya, penis nya yang sudah ereksi memantul saat zhenya hendak memasukkan nya
taekjoo menggelengkan kepalanya

"tidak.. jangan lakukan itu.. aku hanya perlu meminum obat."

".. kau membutuhkan obat yang tidak berguna itu?"

taekjoo ragu ragu mengangguk zhenya mendecakkan lidahnya dan tatapan nya berubah menjadi tajam

"kau tidak membutuhkan obat sialan itu, aku akan menghentikan Rut mu dengan tubuh ku"

"tidak.. jang- anghh..!!"

tubuh taekjoo menegang, mata nya melebar, punggung melengkung karena rasa sakit yang luar biasa zhenya memasukan penis nya dengan satu hentakan hingga kek pangkal tanpa peringatan.

zhenya mengeluarkan napas pendek yang panjang, pipinya ikut memerah merasakan kenikmatan dari dalam lubang taekjoo yang mencengkram penisnya dengan erat, ia perlahan menggerakkan pinggulnya dengan dalam dan kuat

"apakah kau masih membutuhkan obat sialan itu?'

sambil berucap zhenya tidak henti hentinya menggerakkan pinggulnya dengan dalam dan kuat. dalam penetrasi yang semakin dalam tubuh taekjoo mengelonjak dan erangan tak beraturan terus keluar

"ahh.. nghh.. ugh.. anghh.."

"hari ini aku akan membuat mu menangis sembari memohon kepada ku."

taekjoo hanya bisa mengernyitkan dahi nya tanpa bereaksi lebih, dirinya benar benar pasrah akan peringatan yang zhenya berikan sedangkan dorongan liar yang berada dibawahnya tidak berhenti dan semakin kuat menghentakkan nya membuat pandangan taekjoo mulai kabur.

THE CAMERA //zhenya x taekjoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang