CHAPTER 02

198 54 25
                                    

Seperti hari-hari biasanya, Maureen Sharon si gadis pemilik toko bakery kembali membuka tokonya setelah kemarin tutup karena banyak pesananan.

Kring!

Suara lonceng pintu berbunyi yang artinya seseorang membuka pintu toko.

"Tumben kemarin tutup, habis dari mana Reen." Tanya Karin, pelanggan langganan toko.

"Iya Mbak, banyak pesanan kemarin Mbak jadi gitu deh engga sempet buka toko. Mbak kemarin kesini ya?"

Karin mengagguk dengan tangan sibuk menyusuri roti dan kue-kue yang sudah terpanjang rapih di rak nya masing-masing, "Hum, kemarin Sky minta donat matcha gara-gara habis dapet nilai 100."

"Wow pelajaran apa itu Mbak." Maureen antusias atas pencapaian dari putra Karin.

"Math Reen. Sama dia kaya bapaknya suka banget matematika."

Maureen tertawa, "Bagus dong Mbak."

Karin ikut tertawa, "Aku mau donat matchanya 4 ya Reen sama yang coklatnya 2."

"Siap Mbak."

Maureen menyiapkan pesanan Karin dengan gesit, ia sudah biasa menhendle tokonya sendiri jadi jangan di ragukan kecepatan gerakannya.

"Reen kamu engga ada niat nyari karyawan? Mbak liat pelanggan kamu makin hari makin banyak, Mbak khawatir kamu sakit kalo kerja sendirian begini."

"Maunya sih gitu Mbak, cuma dari kemarin aku belum dapet orang yang pas."

"Saudaraku ada yang baru lulus kuliah tahun ini sekarang dia lagi nyari kerjaan, siapa tau kamu berminat."

"Boleh Mbak, kirim aja cv nya ke aku. Nanti aku pertimbangin lagi."

Karin mengangguk dan memberikan sejumlah uang untuk membayar belanjaannya, "Okay nanti aku kabarin lagi ya. Yaudah aku duluan ya, mau jemput Nebula."

"Terima kasih Mbak. Titip salam aku buat Nebula sama Sky ya Mbak."

Toko kembali sepi. Di jam segini biasanya hanya satu dua pelanggan saja, tetapi jika sudah masuk jam selesai makan siang biasanya tokonya akan sangat ramai dan membuat Maureen kelimpungan.

Kring!

"Permisi disini ada croissant?"

Maureen berbalik badan dan betapa terkejutnya dirinya melihat Naresh disini.

"Eh Mas Naresh?"

"Kamu berjualan atau bagaimana Maureen." Tanya Naresh yang sebetulnya juga terkejut, ia tidak menyangka akan bertemu tetangga barunya disini.

"Cakep-cakep buta kali ya ini cowok." Gerutu Maureen sangat pelan yang tentu tidak terdengar oleh Naresh.

"Iya ini saya jualan Mas, toko saya ini. Mas tadi mau apa?" Tanya Maureen memastikan pesanan.

"Croissant dan dua varian roti apa saja masing-masing 4 buah. Tolong di kotakan karena saya butuh untuk konsumsi."

"Baik, ditunggu ya Mas."

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit Maureen kembali dengan dua paper bag berisikan pesanan Naresh.

"Ini silahkan Mas."

"Oh sudah?" Naresh menerima paper bag tersebut, "Jadi berapa?"

"150 ribu Mas."

MAS DUDA I'M COMING! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang